Penyebab Cedera ACL yang Sering Terjadi dan Risikonya

By Tim RS Pondok Indah

Wednesday, 21 May 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Penyebab cedera ACL meliputi gerakan memutar tiba-tiba, pendaratan salah, berhenti mendadak, benturan, kelelahan otot, dan faktor anatomi. Kenali risikonya!

Penyebab Cedera ACL yang Sering Terjadi dan Risikonya

Cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah salah satu masalah serius yang sering dialami atlet. Ligamen ini berfungsi menstabilkan lutut, dan ketika robek atau tegang, Anda bisa mengalami nyeri hebat hingga kesulitan berjalan. Cari tahu penyebabnya agar Anda bisa lebih waspada!


Penyebab Terjadinya Cedera ACL


1. Gerakan Memutar Lutut Tiba-Tiba

Anda bisa mengalami cedera ACL saat melakukan perubahan arah secara mendadak, seperti saat bermain sepak bola atau basket. Lutut yang terpuntir saat kaki menapak dengan kuat membuat ligamen meregang melebihi kapasitasnya.


2. Pendaratan yang Salah Setelah Melompat

Jika Anda mendarat dengan posisi lutut terlalu lurus atau tidak seimbang setelah lompatan (misalnya saat voli atau senam), tekanan berlebihan akan langsung menyerang ACL. Kurangnya kekuatan otot paha juga memperbesar risikonya.


3. Berhenti Mendadak Saat Berlari Cepat

Ketika Anda mengerem tubuh secara tiba-tiba saat sprint, lutut menanggung beban besar. ACL yang tidak siap menahan deselerasi mendadak berisiko robek, terutama jika otot pendukungnya lemah.



4. Tabrakan atau Benturan Langsung

Cedera akibat kontak fisik—seperti tackle dalam rugby atau kecelakaan sepeda—dapat merobek ACL. Benturan samping atau depan lutut membuat ligamen terpelintir di luar batas normal.


5. Kelelahan Otot dan Kurang Pemanasan

Melakukan aktivitas intens tanpa persiapan otot yang memadai meningkatkan risiko cedera. Ketika otot paha dan betis lelah, stabilitas lutut berkurang, sehingga ACL bekerja lebih keras dan rentan cedera.


6. Faktor Anatomi Tubuh

Beberapa orang memiliki struktur lutut yang secara alami lebih rentan, seperti lekukan tulang yang kurang optimal atau ligamen yang lebih longgar. Jika Anda pernah cedera sebelumnya, risiko kerusakan berulang juga lebih tinggi.


Jika Anda merasakan nyeri tajam, lutut bengkak, atau sulit menahan beban setelah cedera, segera konsultasi ke dokter spesialis kedokteran olahraga. Penanganan tepat mencegah komplikasi seperti kerusakan tulang rawan atau ketidakstabilan lutut jangka panjang.


FAQ


Apakah Cedera ACL Hanya Terjadi pada Atlet?

Tidak! Meski atlet berisiko tinggi, aktivitas sehari-hari juga bisa memicu cedera, misalnya:

  • Salah langkah saat naik/turun tangga.
  • Jatuh dari ketinggian (seperti dari sepeda).
  • Gerakan memutar saat mengangkat barang berat.


Apakah Kurang Pemanasan Bisa Sebabkan Cedera ACL?

Ya! Pemanasan membantu:

  • Meningkatkan aliran darah ke otot dan ligamen.
  • Meningkatkan fleksibilitas lutut.
  • Mengurangi risiko gerakan kaku yang memicu cedera.


Bisakah Cedera ACL Terjadi Tanpa Benturan?

Bisa! Sekitar 70% cedera ACL terjadi tanpa kontak fisik, misalnya:

  • Lutut terpelintir saat mendarat dari lompatan.
  • Berubah arah terlalu cepat saat berlari.
  • Lutut "terkunci" saat melakukan squat berat.


Apakah Sepatu Olahraga Memengaruhi Risiko Cedera ACL?

Ya! Sepatu yang tidak sesuai bisa:

  • Kurang cengkeraman, menyebabkan slip.
  • Alas terlalu keras, meningkatkan tekanan pada lutut.
  • Tidak menopang pergerakan lateral (seperti sepak bola/futsal).


Bagaimana Cara Mencegah Cedera ACL?

Langkah sederhana yang bisa Anda lakukan:

  • Latihan kekuatan otot paha dan betis.
  • Pemanasan sebelum olahraga.
  • Hindari gerakan memutar tiba-tiba.
  • Gunakan sepatu yang sesuai.
  • Istirahat jika lelah.


Referensi:

  1. American Academy of Orthopaedic Surgeons (AAOS). Anterior Cruciate Ligament (ACL) Injuries. (https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/anterior-cruciate-ligament-acl-injuries/). Diakses pada 5 Agustus 2024.
  2. Mayo Clinic. ACL injury. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/acl-injury/symptoms-causes/syc-20350738). Diakses pada 5 Agustus 2024.
  3. Cleveland Clinic. ACL (Anterior Cruciate Ligament) Tears. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16576-acl-anterior-cruciate-ligament-tear). Diakses pada 5 Agustus 2024.
  4. Johns Hopkins Medicine. Anterior Cruciate Ligament (ACL) Injury. (https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/anterior-cruciate-ligament-acl-injury). Diakses pada 5 Agustus 2024.
  5. Harvard Health Publishing. ACL injury: Does it require surgery? (https://www.health.harvard.edu/pain/acl-injury-does-it-require-surgery). Diakses pada 5 Agustus 2024.
  6. National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases (NIAMS). Sports Injuries. (https://www.niams.nih.gov/health-topics/sports-injuries). Diakses pada 5 Agustus 2024.