Hati-Hati, Inilah 7 Bahaya Tembakau bagi Kesehatan

By Tim RS Pondok Indah

Wednesday, 28 May 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Bahaya tembakau bagi kesehatan penting untuk diketahui, karena tidak hanya menyerang perokok aktif tetapi juga perokok pasif. Simak bahayanya di sini! 

Hati-Hati, Inilah 7 Bahaya Tembakau bagi Kesehatan

Tembakau (Nicotiana tabacum) merupakan tanaman yang umum diolah menjadi rokok konvensional. Tanaman yang satu ini melewati proses pengeringan dan fermentasi terlebih dahulu sebelum diolah menjadi rokok tembakau. Meski berasal dari tanaman, bukan berarti tembakau dan produk turunannya sehat untuk tubuh. Sebab tembakau yang dibakar akan menghasilkan nikotin yang merupakan zat adiktif. 


Nikotin merupakan penyebab orang mengalami kecanduan, penurunan sistem kekebalan tubuh, kerusakan sistem saraf, gangguan pernapasan, tekanan darah tinggi, serta gangguan reproduksi. Ketahui berbagai bahaya tembakau bagi kesehatan yang lain dengan membaca artikel berikut ini.


Bahaya Tembakau yang Perlu Anda Tahu

Tembakau sangatlah berbahaya bagi kesehatan. Bahayanya bahkan bisa tetap bisa menyerang seseorang, meski ia hanya menghirup paparan asap rokok maupun dari partikel abu rokok yang menempel di permukaan baju. 


Kasus kematian akibat rokok di dunia mencapai 8 juta, dengan 1,3 juta kasus di antaranya adalah perokok pasif. Jadi, perokok pasif yang hidup bersama atau sering berinteraksi dengan perokok aktif juga berisiko mengalami bahaya asap rokok. 


Berikut ini adalah beberapa dampak tembakau bagi kesehatan yang perlu Anda waspadai:


1. Kecanduan 

Kecanduan merupakan pintu gerbang dari bahaya tembakau. Efek kecanduan ini timbul akibat kandungan nikotin dalam tembakau yang meningkatkan dopamin, yang menyebabkan perokok merasa lebih rileks dan senang.


Akibatnya, perokok aktif akan mencari sumber kenikmatan itu dan sulit untuk berhenti, sehingga makin sering terpapar zat berbahaya dalam rokok yang lainnya, seperti tar, karbon monoksida, amonia, dan fenol. 


2. Gangguan Pernapasan 

Berbagai zat kimia berbahaya dalam rokok bisa mengiritasi saluran napas dan menimbulkan batuk kronis, hingga kesulitan bernapas.


Di samping itu, merokok juga bisa mengganggu kesehatan saluran pernapasan, terutama terkait kesehatan paru-paru, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan pneumonia. Bagi orang yang sebelumnya sudah memiliki penyakit paru-paru, seperti asma, bahaya tembakau bisa memperburuk kondisinya. 


Baca juga: Kenali Perbedaan Perokok Aktif dan Pasif serta Bahayanya Bagi Kesehatan



3. Penurunan Fungsi Otak 

Tidak sedikit orang yang merokok dengan dalih untuk mendapatkan inspirasi. Memang, nikotin dalam tembakau menghasilkan dopamin yang bisa meningkatkan konsentrasi sehingga memunculkan ide cemerlang. Namun, karena efek sampingnya menyebabkan kecanduan, yang lama-kelamaan akan membuat otak selalu bergantung pada nikotin untuk meningkatkan konsentrasi, fokus, dan memori. Dalam jangka panjang regulasi alami otak akan terganggu dan justru menurunkan fungsi otak. 


4. Penyakit Jantung

Kandungan nikotin dalam tembakau bisa meningkatkan tekanan darah dan mempersempit pembuluh darah, yang mana hal ini merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung. Di samping itu, senyawa berbahaya lain dalam rokok tembakau juga dapat merusak dinding pembuluh darah serta menyebabkan pembekuan darah yang memicu serangan jantung atau stroke mendadak.  


Baca juga: Terapi Akupunktur Membantu Redam Kecanduan Rokok


5. Gangguan Reproduksi  

Penggunaan tembakau dalam rokok bisa mengganggu reproduksi, baik pada pria maupun wanita. Pada pria, nikotin dalam tembakau dapat menurunkan kualitas sperma sehingga risiko infertilitas pun meningkat. Selain itu, penggunaan rokok jangka panjang juga menurunkan kadar testosteron yang berdampak pada gairah seksual dan ereksi. 


Sementara pada wanita, zat berbahaya dalam rokok bisa menyebabkan siklus haid tidak teratur bahkan tidak haid sama sekali. Nikotin juga dapat mengganggu pematangan sel telur yang berdampak pada kesuburan wanita. 


6. Komplikasi Kehamilan 

Senyawa berbahaya dalam rokok tembakau bisa masuk ke aliran darah ibu dan melewati plasenta, yang imbasnya dapat mengganggu pertumbuhan janin serta suplai oksigen. Dampaknya, ibu perokok bisa meningkatkan risiko terjadinya komplikasi, seperti:


  • Keguguran
  • Kelahiran prematur
  • Bayi dengan berat badan lahir rendah
  • Sindrom kematian bayi mendadak


Tidak hanya perokok aktif, komplikasi kehamilan ini juga berpotensi terjadi pada ibu hamil yang menjadi perokok pasif. 


7. Risiko Penyakit Lainnya

Selain beberapa bahaya tembakau di atas, merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis dan kanker, menimbulkan kerutan pada kulit, mempercepat penuaan, menyebabkan masalah pada gigi dan gusi, menurunkan kemampuan penglihatan, bahkan memicu kecemasan dan depresi.


Jadi, meski berasal dari tumbuhan, bahaya tembakau bagi kesehatan begitu banyak sehingga penggunaannya perlu dihindari.


Kebiasaan merokok mungkin bukan hal yang mudah untuk dihentikan. Namun, kesehatan diri sendiri dan orang-orang terkasih yang terpapar bahaya asap rokok tembakau perlu diprioritaskan. 


Jika Anda merasa kesulitan untuk berhenti atau merokok menimbulkan gangguan kesehatan, seperti batuk berkepanjangan (lebih dari 2 minggu), sesak napas, atau nyeri dada, jadwalkan janji temu dengan dokter spesialis paru & pernapasan. Dokter akan memberikan penanganan serta merekomendasikan terapi dengan fasilitas medis terkini di rumah sakit kami untuk membantu menghentikan kebiasaan merokok.


Baca juga: Waspada Kanker Paru pada Non-Perokok



FAQ


Apakah Rokok Elektrik Merupakan Produk Tembakau?

Rokok elektrik tidak termasuk produk tembakau, karena tidak mengandung tembakau. Namun, rokok elektrik tetap mengandung nikotin, yang bisa saja diekstrak dari tembakau ataupun diproduksi secara sintetis.


Meskipun rokok elektrik tidak menggunakan tembakau daun, bukan berarti rokok elektrik lebih aman. Rokok elektrik tetap mengandung nikotin dan bahan kimia lain yang berbahaya bagi kesehatan.


Apakah Rokok Elektrik Lebih Aman dari Rokok Tembakau?

Rokok elektrik mungkin sedikit lebih aman dibandingkan rokok tembakau tidak menghasilkan tar. Namun, penggunaan rokok elektrik tetap berbahaya karena mengandung nikotin dan bahan kimia yang dapat merusak paru-paru dan jantung.


Untuk menjaga kesehatan, sangat disarankan untuk berhenti merokok, baik menggunakan cerutu, rokok tembakau, ataupun rokok elektrik. Selain itu, Anda juga disarankan untuk menghindari paparan asap rokok.


Apakah Tembakau Selalu Berbahaya?

Ya, konsumsi tembakau selalu berbahaya bagi kesehatan. Penggunaan tembakau secara rutin dan dalam bentuk apa pun dapat meningkatkan risiko terjadinya kecanduan, penyakit jantung, kanker, dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.


Mana yang Lebih Berbahaya, Merokok atau Mengunyah Tembakau?

Merokok dan mengunyah tembakau sama-sama berbahaya bagi kesehatan dan sama-sama dapat menyebabkan kecanduan. Namun, penggunaan tembakau kunyah dan produk tembakau tanpa asap lainnya mungkin lebih berbahaya karena paparannya lebih tinggi dibandingkan merokok.


Paparan nikotin dari tembakau kunyah lebih tinggi sehingga meningkatkan risiko kanker mulut. Selain itu, tembakau kunyah juga dapat menyebabkan masalah gigi dan gusi, seperti infeksi dan peradangan.




Referensi: 

  1. Barbagallo F, Assenza MR, et al,. The Smoky Impact of Nicotinic Acetylcholine Receptors on Testicular Function. Journal of Clinical Medicine. 2024. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC11396300/). Diakses pada 1 Mei 2025. 
  2. Wang Q, Du W, et al,. Nicotine’s effect on cognition, a friend or foe?. Progress in Neuro-Psychopharmacology and Biological Psychiatry. 2023. (https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S027858462300009X). Diakses pada 1 Mei 2025. 
  3. World Health Organization. Tobacco. (https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/tobacco). Direvisi terakhir 31 Juli 2023. Diakses pada 1 Mei 2025. 
  4. Australia Government Department of Health and Aged Care. Effects of smoking and tobacco. (https://www.health.gov.au/topics/smoking-vaping-and-tobacco/about-smoking/effects). Direvisi terakhir 8 Mei 2024. Diakses pada 1 Mei 2025. 
  5. Australia Government Department of Health and Aged Care. Nicotine is addictive. (https://www.health.gov.au/our-work/tobaccofacts/nicotine-is-addictive). Direvisi terakhir 18 Desember 2024. Diakses pada 1 Mei 2025. 
  6. Food & Drug Administration. How Smoking Affects Reproductive Health. (https://www.fda.gov/tobacco-products/health-effects-tobacco-use/how-smoking-affects-reproductive-health). Direvisi terakhir 9 November 2021. Diakses pada 1 Mei 2025. 
  7. American Cancer Society. Harmful Chemicals in Tobacco Products. (https://www.cancer.org/cancer/risk-prevention/tobacco/carcinogens-found-in-tobacco-products.html). Direvisi terakhir 19 November 2024. Diakses pada 1 Mei 2025. 
  8. American Cancer Society. Health Risks of Smoking Tobacco. (https://www.cancer.org/cancer/risk-prevention/tobacco/health-risks-of-smoking-tobacco.html). Direvisi terakhir 19 November 2024. Diakses pada 1 Mei 2025. 
  9. Cleveland Clinic. Smoking. (https://my.clevelandclinic.org/health/articles/17488-smoking). Direvisi terakhir 18 Maret 2024. Diakses pada 1 Mei 2025.