Laser Hemorrhoidoplasty untuk Penanganan Wasir

Selasa, 16 April 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Laser Hemorrhoidoplasty adalah cara canggih untuk mengatasi wasir dengan nyeri minimal.

Laser Hemorrhoidoplasty untuk Penanganan Wasir

Begitu mendengar kata “wasir” atau “ambeien”, seringkali diiringi dengan rasa malu atau sungkan. Paradigma yang berkembang di masyarakat, sepertinya sakit wasir itu nggak ‘elit’. Jadi, rasanya seperti aib jika diceritakan kepada teman atau keluarga. Wasir atau ambeien atau hemoroid, adalah kelainan backflow dari pembuluh darah vena, sehingga terjadi pelebaran dan pembengkakan di pembuluh darah dan jaringan sekitarnya. Umumnya hal ini terjadi di area anus.


Gejala dan Penyebab Wasir

Wasir terbagi dua yaitu internal dan eksternal. Di area anus terdapat garis anatomi bernama linea dentata. Wasir yang berada di atas garis itu dinamakan hemoroid internal, sementara yang di bawahnya bernama hemoroid eksternal. Hemoroid internal terdiri dari empat tingkatan tergantung gejalanya:


Tingkat 1

Keluar darah setelah BAB tetapi tidak nyeri. Kondisi ini terjadi karena ada benjolan, sehingga dindingnya menjadi tipis, dan saat tergeser kotoran menjadi berdarah.


Tingkat 2

Benjolan keluar, ada darah atau juga tidak. Benjolan bisa masuk kembali dengan spontan.


Tingkat 3

Benjolan keluar, saat berdiri tidak masuk sendiri. Dapat masuk ketika didorong dengan tangan.


Tingkat 4

Benjolan keluar, dan saking besarnya, tidak bisa dimasukkan kembali dengan tangan.


Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan wasir, antara lain seperti:


  1. Kehamilan, karena bayi yang membesar dapat menyebabkan pembuluh darah tertekan, sehingga saat aliran darah balik, terjadi hambatan.
  2. Mengonsumsi makanan pedas, karena menyebabkan panas yang membuat gerakan usus semakin cepat. Gerakan cepat ini lama-lama membuat pembuluh darah melebar karena tekanannya tinggi.
  3. Kebiasaan main smartphone saat BAB. Semakin lama scrolling, maka tekanan semakin tinggi karena rektum tertekan.
  4. Kebiasaan duduk lama. Duduk akan membuat rektum tertekan. Apalagi bagi mereka yang suka touring motor atau sepeda, tekanan tersebut diperparah dengan suhu panas. Jadi usahakan agar duduk tidak lebih dari 3 jam.
  5. Tidak suka mengonsumsi sayuran yang kaya akan serat, sehingga BAB menjadi keras.
  6. Faktor keturunan/genetik.


Baca juga: Minimkan Nyeri Hemoroid dengan Laser


Cara Penanganan Wasir

Wasir diatasi berdasarkan tingkatan yang sudah dijelaskan sebelumnya. Pada tingkatan awal biasanya akan dilakukan terapi pengobatan. Fungsi obat-obatan tersebut adalah melenturkan pembuluh darah dan memperbaiki katup vena, sehingga benjolannya diharapkan dapat mengempis. Biasanya terapi ini ditambah dengan sitz bath atau berendam. Sitz bath dilakukan dengan air hangat, antiseptik, atau garam.


Terapi operatif dilakukan pada wasir tingkat 3–4. Biasanya pada tingkatan tersebut wasir sudah terasa mengganggu. Tindakan yang dilakukan pun beragam, antara lain:


  • Ligasi pita karet (rubber band ligation), menjerat benjolan hingga lama-lama putus sendiri.
  • Skleroterapi, menyuntik pembuluh darah seperti untuk mengatasi varises.
  • dg-HAL RAR, tindakan yang memanfaatkan bantuan ultrasound.
  • Radiofrekuensi, memotong pembuluh darah dengan getaran radiofrekuensi.
  • Laser Hemorrhoidoplasty (LHP).


Baca juga: Anuskopi pada Penderita Wasir, Perlukah?


Mengenal Laser Hemorrhoidoplasty (LHP)

Tindakan Laser Hemorrhoidoplasty (LHP) menggunakan laser diode, yang memiliki kemampuan untuk memotong dan mengempiskan wasir. Terapi LHP ini dapat mengatasi seluruh jenis wasir, baik internal maupun eksternal. Ada wasir yang dapat dikempeskan saja, ada juga yang harus dipotong. Pada kasus yang dapat dikempiskan saja, keputusan apakah wasir akan dipotong atau dikempiskan biasanya dikembalikan pada pasien. 


Biasanya, ada dua komplikasi yang ditakutkan jika melakukan operasi di area anus, yaitu inkontinensia (tidak bisa mengontrol BAB) dan penyempitan lubang anus. Dengan LHP, komplikasi ini tidak ada. Keunggulan LHP lainnya termasuk rasa nyeri yang lebih ringan dibandingkan tindakan lain, dan masa pemulihan yang lebih cepat.


Persiapan yang perlu dilakukan sebelum tindakan LHP juga termasuk sederhana. Pasien cukup puasa selama 6–7 jam sebelum tindakan, kemudian di pagi harinya dilakukan klisma (tindakan membersihkan usus) agar feses keluar. Proses tindakan berlangsung paling lama 1 jam, dan umumnya pasien sudah bisa beraktivitas normal dalam waktu kurang dari 1 minggu. Pasien juga diwajibkan menggunakan pembalut selama 3-5 minggu, karena setelah tindakan laser dilakukan, akan ada cairan dan bercak yang keluar dari anus.


Dokter Franky merupakan dokter yang pertama kali melakukan tindakan laser untuk mengatasi wasir di Indonesia pada tahun 2015. Sejak saat itu, sudah ada kira-kira 1.000 pasien di RS Pondok Indah yang melakukan tindakan ini. Rasa nyeri yang minimal dan hasil yang sangat baik dalam mengontrol wasir membuat tindakan minimal invasive surgery ini menjadi opsi yang lebih nyaman.