Di Amerika Serikat, kanker payudara merupakan penyebab kematian tertinggi pada wanita
Dalam dekade terakhir ini, kanker payudara di Indonesia menempati urutan pertama di atas kanker mulut rahim dan cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya angka harapan hidup dan perubahan pola penyakit.
Kanker payudara juga dianggap sebagai penyebab dari 15 persen kematian pada wanita yang disebabkan oleh kanker.
Sampai saat ini, penyebab kanker payudara belum jelas. Menurut para ahli, faktor yang berperan terhadap timbulnya kanker payudara antara lain hormon estrogen, genetik, dan lingkungan.
Namun Anda tak perlu khawatir karena tidak semua wanita serta merta menderita kanker payudara.
Ada faktor risiko yang bisa memicu timbulnya kanker payudara, yakni:
Pencegahan kanker payudara yang paling sederhana adalah dengan deteksi dini. Dengan deteksi dini kanker payudara, maka pengobatan kanker menjadi lebih cepat, murah, mencegah kekambuhan dan metastase.
Deteksi kanker payudara dengan cara-cara ini:
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan secara rutin sejak usia remaja dan dilakukan 5-7 hari setelah selesai menstruasi. Pemeriksaan ini dilakukan sambil berdiri di depan cermin atau sambil berbaring.
Payudara diraba menggunakan telapak tangan secara melingkar perlahan-lahan dari tepi menuju ke arah puting. Kemudian lihat apaka ada benjolan, apakah permukaan payudara timbul cekungan, apakah kulit payudara seperti kulit jeruk, apakah puting tertarik ke dalam, apakah ada cairan keluar dari puting, dan apakah ada borok di sekitar payudara.
Teknik pemeriksaan ini hampir sama seperti SADARI, hanya lebih detail karena dilakukan oleh dokter.
Pemeriksaan ini dilakukkan pada wanita yang pernah menyusui. Untuk wanita usia 40-50 tahun dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mammografi 1-2 tahun sekali. Untuk usia di atas 50 tahun dianjurkan melakukan sekali dalam setahun.
Pemeriksaan 3D Sonomamogram yang menggunakan teknik USG mampu memberikan citra tiga dimensi dari anatomi payudara sehingga diagnosis payudara jadi lebih akurat dan komprehensif.
Tujuan biopsi ini adalah untuk mendapatkan sampel tumor dan diperiksa patologi anatomi (PA) menggunakan mikroskop. Hasil PA ini oleh para ahli disepakati sebagai diagnosis pasti. Hasil PA merupakan dasar untuk melakukan dasar untuk melakukan terapi berikutnya.