Cegah Kanker Bersarang di Payudara, Lakukan Deteksi Dini

Kamis, 07 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Di Amerika Serikat, kanker payudara merupakan penyebab kematian tertinggi pada wanita

Cegah Kanker Bersarang di Payudara, Lakukan Deteksi Dini

Dalam dekade terakhir ini, kanker payudara di Indonesia menempati urutan pertama di atas kanker mulut rahim dan cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya angka harapan hidup dan perubahan pola penyakit.


Kanker payudara juga dianggap sebagai penyebab dari 15 persen kematian pada wanita yang disebabkan oleh kanker.


Faktor Risiko Timbulnya Kanker Payudara

Sampai saat ini, penyebab kanker payudara belum jelas. Menurut para ahli, faktor yang berperan terhadap timbulnya kanker payudara antara lain hormon estrogen, genetik, dan lingkungan.


Namun Anda tak perlu khawatir karena tidak semua wanita serta merta menderita kanker payudara.


Ada faktor risiko yang bisa memicu timbulnya kanker payudara, yakni:


  • Usia lebih dari 30 tahun
  • Riwayat kanker payudara dalam keluarga
  • Pernah mengalami kanker payudara
  • Peningkatan paparan estrogen:
  • Menarche (menstruasi pertama) di usia muda
  • Menopause usia tua
  • Terapi hormone/kontrasepsi oral
  • Tidak punya anak
  • Tidak menyusui anak
  • Hamil pertama di usia lebih dari 34 tahun
  • Gaya hidup (obesitas, merokok, dan lain-lain)
  • Paparan radiasi
  • Pernah menderita kelainan jinak


Cara Deteksi Dini Kanker Payudara

Pencegahan kanker payudara yang paling sederhana adalah dengan deteksi dini. Dengan deteksi dini kanker payudara, maka pengobatan kanker menjadi lebih cepat, murah, mencegah kekambuhan dan metastase.


Deteksi kanker payudara dengan cara-cara ini:


1. Breast Self Examination (BSE)/Periksa Payudara Sendiri (SADARI)

Pemeriksaan sebaiknya dilakukan secara rutin sejak usia remaja dan dilakukan 5-7 hari setelah selesai menstruasi. Pemeriksaan ini dilakukan sambil berdiri di depan cermin atau sambil berbaring.


Payudara diraba menggunakan telapak tangan secara melingkar perlahan-lahan dari tepi menuju ke arah puting. Kemudian lihat apaka ada benjolan, apakah permukaan payudara timbul cekungan, apakah kulit payudara seperti kulit jeruk, apakah puting tertarik ke dalam, apakah ada cairan keluar dari puting, dan apakah ada borok di sekitar payudara.


2. Clinical Breast Examination (CBE)

Teknik pemeriksaan ini hampir sama seperti SADARI, hanya lebih detail karena dilakukan oleh dokter.


3. Mammografi

Pemeriksaan ini dilakukkan pada wanita yang pernah menyusui. Untuk wanita usia 40-50 tahun dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mammografi 1-2 tahun sekali. Untuk usia di atas 50 tahun dianjurkan melakukan sekali dalam setahun.


4. Ultrasonografi (USG) Payudara

Pemeriksaan 3D Sonomamogram yang menggunakan teknik USG mampu memberikan citra tiga dimensi dari anatomi payudara sehingga diagnosis payudara jadi lebih akurat dan komprehensif.


5. Fine Needle Aspiration (FNA)

Tujuan biopsi ini adalah untuk mendapatkan sampel tumor dan diperiksa patologi anatomi (PA) menggunakan mikroskop. Hasil PA ini oleh para ahli disepakati sebagai diagnosis pasti. Hasil PA merupakan dasar untuk melakukan dasar untuk melakukan terapi berikutnya.