Seputar Penanganan GERD, Mulai dari Pemberian Obat-Obatan hingga Operasi 

Oleh Tim RS Pondok Indah

Kamis, 03 Juli 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

GERD bisa sembuh dengan penanganan yang tepat. Selain obat-obatan, operasi fundoplikasi atau pemasangan implan LINX bisa menjadi metode penanganan GERD yang dianjurkan.

Seputar Penanganan GERD, Mulai dari Pemberian Obat-Obatan hingga Operasi 

GERD (gastroesophageal reflux disease) merupakan kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan. Kondisi ini ditandai dengan beragam gejala, termasuk nyeri seperti sensasi terbakar di dada dan ulu hati (heartburn), mulut terasa asam, sakit tenggorokan, mual, dan muntah.


GERD terjadi karena sfingter esofagus bagian bawah (LES), yaitu katup yang berfungsi untuk mencegah isi lambung naik ke kerongkongan, tidak menutup sempurna saat tidak sedang makan. Kekambuhan GERD bisa dipicu oleh banyak kondisi, termasuk gaya hidup yang tidak sehat (termasuk obesitas), berbaring langsung setelah makan, konsumsi obat-obatan tertentu, hingga kebiasaan merokok.


Kondisi ini tidak bisa dibiarkan karena dapat menimbulkan komplikasi dan membuat penderitanya kekurangan nutrisi, maupun mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi ke dokter bila Anda mengalami gejalanya untuk mendapatkan terapi, termasuk pengobatan maupun operasi, GERD yang sesuai. 


Apakah GERD Bisa Disembuhkan?

GERD merupakan penyakit kronis yang umumnya sulit untuk disembuhkan secara total. Meskipun demikian, gejala dan frekuensi kekambuhannya dapat dikendalikan dengan penanganan yang tepat.


Sebagian kasus GERD dapat dikendalikan dengan menerapka gaya hidup sehat dan menjaga berat badan ideal. Namun, kebanyakan penderita GERD membutuhkan terapi lebih lanjut dari dokter spesialis penyakit dalam mengelola kondisinya.


Baca juga: Cara Mengatasi GERD Kambuh di Tengah Aktivitas



Kapan GERD Harus ke Dokter?

Jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam bila Anda mengalami gejala GERD lebih dari dua minggu secara terus-menerus atau tidak kunjung membaik.


Waspadai juga gejala-gejala GERD yang parah, seperti:


  • Nyeri ulu hati yang sangat parah
  • Kesulitan menelan
  • Muntah darah
  • Tinja berwarna hitam


Gejala-gejala di atas bisa menjadi tanda adanya komplikasi atau perdarahan saluran pencernaan yang serius dan harus segera ditangani.


Baca juga: Penyebab Sering Sendawa Terus Menerus & Cara Mengatasinya


Penanganan GERD 

Pada kasus GERD yang parah atau sering kambuh, dokter spesialis penyakit dalam dapat memberikan penanganan medis lanjutan untuk meredakan gejala maupun menyembuhkan penyakit ini. 

Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi GERD yang bisa dilakukan:


1. Pemberian Obat-Obatan

Pemberian obat-obatan adalah langkah pertama yang biasanya dilakukan oleh dokter untuk mengatasi GERD. Peresepan obat bertujuan untuk mengurangi produksi asam lambung, menetralkan asam lambung, serta menyembuhkan jaringan kerongkongan yang rusak akibat paparan asam lambung. 


Beberapa jenis obat yang umum diresepkan untuk mengatasi GERD, mulai dari antasida, antagonis H2, hingga penghambat pompa proton (PPI).    


2. Fundoplikasi

Bila konsumsi obat-obatan tidak lagi efektif untuk mengatasi GERD, dokter akan merekomendasikan tindakan medis lebih lanjut, salah satunya adalah operasi fundoplikasi. Prosedur pembedahan dengan teknik fundoplikasi atau yang dikenal dengan operasi fundokplikasi ini bertujuan untuk memperkuat sfingter esofagus bagian bawah. Nantinya, dokter akan membungkus esofagus (kerongkongan) bagian bawah dengan fundus (bagian atas lambung), lalu menjahitnya. 


Tujuan prosedur fundoplikasi adalah untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan. Dengan begitu, kekambuhan gejala GERD bisa berkurang, bahkan tidak terjadi lagi. Pengobatan GERD ini juga bisa mengurangi konsumsi obat-obatan sekaligus mencegah komplikasi GERD jangka panjang.  


3. Implan LINX

Sama seperti fundoplikasi, implan LINX juga bertujuan untuk memperkuat sfingter esofagus bagian bawah (LES) agar asam lambung tidak mudah naik ke kerongkongan. Implan LINX ini berupa cincin kecil dengan magnet yang dililitkan di sekitar LES. Cincin ini akan terbuka saat ada makanan maupun minuman yang masuk ke lambung dan tertutup kembali ketika makan maupun minuman sudah berada di dalam lambung.  


Pemasangan implan LINX termasuk tindakan operasi minimal invasif karena dapat dilakukan dengan laparoskopi. Selain itu, prosedur ini juga tidak mengubah anatomi lambung dan waktu pemulihannya lebih cepat dibandingkan fundoplikasi. 


Pemasangan implan LINX di esofagus bagian bawah dapat mengurangi kekambuhan gejala GERD secara signifikan sehingga tidak perlu lagi mengonsumsi obat lambung, serta meningkatkan kualitas hidup pasien.  


Baca juga: Periksa GERD ke Dokter Apa?



Tips Pola Hidup Sehat untuk Penderita GERD 

Selain menjalani pengobatan GERD yang direkomendasikan oleh dokter, Anda juga harus mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diterapkan untuk mendukung keberhasilan pengobatan GERD:


  • Hindari makanan atau minuman yang memicu kekambuhan GERD, seperti gorengan, makanan berlemak tinggi, cokelat, serta hidangan pedas dan asam
  • Atur pola makan dengan baik, cobalah mengonsumsi makanan dalam porsi kecil tetapi sering, sekitar 5–6 kali sehari
  • Cukupi asupan cairan harian 
  • Kunyah makanan secara perlahan
  • Hindari berbaring atau tidur langsung setelah makan, terutama setelah makan malam, berikan jeda setidaknya 2–3 jam setelah makan sebelum berbaring
  • Usahakan untuk tidur miring ke kiri 
  • Usahakan menjaga berat badan ideal, turunkan berat badan jika memang berlebih bahkan obesitas 
  • Rutin berolahraga, setidaknya 150 menit per minggu 
  • Jangan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol 
  • Kelola stres dengan baik 


GERD tidak bisa dibiarkan begitu saja. Sebab tanpa penanganan yang tepat, GERD dapat menyebabkan komplikasi, seperti terbentuknya jaringan parut di lapisan kerongkongan yang menyebabkan penyempitan esofagus, hingga Barrett’s esophagus.


Anda harus mulai mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan GERD yang sesuai, termasuk pertimbangan melakukan fundoplikasi maupun implan LINX. 


Oleh karena itu, segera jadwalkan janji temu dengan dokter spesialis penyakit dalam RS Pondok Indah cabang terdekat, jika GERD yang Anda alami tidak lagi terkontrol hanya dengan konsumsi obat atau kambuh lebih dari dua kali seminggu. 


Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, termasuk endoskopi, guna menentukan rencana pengobatan GERD yang sesuai, termasuk fundoplikasi ataupun implan LINX. Kedua prosedur bedah ini akan ditangani oleh dokter spesialis berpengalaman dengan dukungan fasilitas medis berteknologi terkini untuk mengembalikan fungsi lambung serta mengurangi kebutuhan konsumsi obat lambung.  


Baca juga: 13 Makanan untuk GERD yang Bernutrisi dan Aman di Lambung



FAQ


Langkah Pertama Mengatasi GERD?

Langkah pertama untuk mengatasi GERD adalah dengan mengubah gaya hidup, seperti menghindari makanan pemicu (pedas, berlemak), memberikan jeda waktu antara makan dan tidur, menurunkan berat badan berlebih, dan berhenti merokok. Selain itu, Anda juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk melakukan kontrol rutin sekaligus rencana penanganan yang sesuai.


Bisakah GERD Disembuhkan Dengan Operasi?

GERD dapat disembuhkan dengan operasi, terutama jika perubahan gaya hidup dan obat-obatan saja tidak cukup efektif. Dari berbagai operasi yang ada, fundoplikasi dan implan LINX merupakan contoh tindakan bedah yang efektif dalam mengatasi GERD. Keduanya berfungsi untuk memperkuat katup yang memisahkan lambung dan kerongkongan sehingga asam lambung maupun isi perut tidak naik ke kerongkongan.


Kapan Operasi Dibutuhkan Untuk GERD?

Dokter spesialis penyakit dalam mungkin merekomendasikan operasi untuk mengatasi GERD yang akan dilakukan oleh dokter spesialis bedah Subspesialis Bedah Digestif bila Anda mengalami salah satu kondisi berikut ini:


  • Perubahan gaya hidup dan obat-obatan tidak lagi efektif mengatasi GERD
  • Penderita tidak bisa mengonsumsi obat atau mengalami efek samping dari pengobatan
  • Gejala yang dialami sangat berat dan sudah mengganggu kualitas hidup penderita
  • Terjadi komplikasi seperti esofagitis atau Barrett's esophagus


Apakah Fundoplikasi Bisa Menghentikan Muntah Akibat GERD?

Fundoplikasi dapat membantu menghentikan muntah yang disebabkan oleh GERD. Sebab operasi ini akan memperbaiki fungsi sfingter esofagus bagian bawah, sehingga dapat mencegah asam lambung naik ke kerongkongan dan muntah akibat GERD.



Referensi: 

  1. Salman MA, Salman A, et al,. Nissen Versus Toupet Fundoplication For Gastro-oesophageal Reflux Disease, Short And Long-term Outcomes. A Systematic Review And Meta-analysis. Surgical Laparoscopy, Endoscopy & Percutaneous Techniques. 2023. (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/36971517/). Diakses pada 18 Juni 2025. 
  2. Simadibrata DM, Lesmana E, et al,. Left lateral decubitus sleeping position is associated with improved gastroesophageal reflux disease symptoms: A systematic review and meta-analysis. World Journal of Clinical Cases. 2023. (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/37969463/). Diakses pada 18 Juni 2025. 
  3. Kroner PT, Cortes P, et al,. The Medical Management of Gastroesophageal Reflux Disease: A Narrative Review. Journal of Primary Care & Community Health. 2021. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8481709/?utm_source=chatgpt.com). Diakses pada 18 Juni 2025. 
  4. Cleveland Clinic. Acid Reflux & GERD. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17019-acid-reflux-gerd#management-and-treatment). Direvisi terakhir 28 September 2023. Diakses pada 18 Juni 2025. 
  5. Cleveland Clinic. Nissen Fundoplication. (https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/4200-nissen-fundoplication). Direvisi terakhir 26 April 2021. Diakses pada 18 Juni 2025. 
  6. Mayo Clinic. Gastroesophageal reflux disease (GERD). (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gerd/diagnosis-treatment/drc-20361959). Direvisi terakhir 23 April 2025. Diakses pada 18 Juni 2025.