Stretch Marks Setelah Melahirkan? Ini Tips Mengatasinya!

Kamis, 07 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Stretch marks atau garis kerutan merah yang muncul di tubuh banyak dikeluhkan oleh wanita

Stretch Marks Setelah Melahirkan? Ini Tips Mengatasinya!

Stretch marks atau garis kerutan merah yang muncul di tubuh banyak dikeluhkan oleh wanita. Meski tidak berbahaya secara medis, stretch marks dapat mengganggu penampilan. Belum lagi kabarnya stretch marks tidak bisa hilang. Lalu bagaimana mengatasinya, ya?


Stretch marks adalah garis-garis pada kulit yang diakibatkan oleh peregangan kulit yang berlebihan. Garis-garis ini biasanya muncul di lengan, tungkai, bokong, dada, dan perut Anda.


Umumnya, stretch marks muncul pada wanita hamil yang dapat bertahan sampai setelah persalinan, Anda yang mengalami kenaikan berat badan signifikan dalam waktu yang singkat, dan pada orang yang mengonsumsi obat tertentu.


Munculnya garis-garis tersebut pada tubuh disebabkan karena kulit tidak cukup lentur mengikuti perubahan yang ada. Biasanya stretch marks berbentuk panjang, tipis, dan berlipat, yang dinamakan stria.


Kelenturan kulit dapat diperoleh dari protein kolagen, dan apabila tubuh tidak cukup banyak memiliki protein kolagen, maka garis-garis merah yang sedikit berkerut akan muncul. 


Wanita hamil memang paling berisiko terkena stretch marks akibat kulit perut yang meregang, meskipun demikian, sebenarnya stretch marks ini dapat dihindari kemunculannya dengan melakukan berbagai upaya dini sejak masa awal kehamilan.


Beberapa upaya yang dapat dilakukan mulai dari menjaga kulit tetap lembab terutama kulit sekitar perut, tidak menggaruk kulit secara berlebihan apabila terasa gatal, dan menjaga agar kenaikan berat badan tidak terlalu berlebihan.


Apabila stretch marks sudah terlanjur muncul pada saat kehamilan, sebaiknya Anda menggunakan pelembap sesering mungkin dan upayakan tidak menggaruk bagian kulit yang terkena stretch marks.


Selain itu, Anda dianjurkan untuk tetap berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin untuk mendapatkan prosedur pengobatan yang tepat. Banyak losion/pelembap yang mengklaim dapat menghilangkan stretch marks namun belum terbukti efektif dalam pelaksanaannya.


Hindari juga penggunaan krim racikan yang tidak diketahui isinya, karena dikhawatirkan dapat membuat guratan stretch marks bertambah parah. 


Dokter biasanya akan merujuk Anda melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui masalah dan penyebab dari timbulnya stretch marks.


Selanjutnya, dokter dapat melakukan perawatan dengan teknologi penunjang, seperti:


  • Microneedling
  • Laser fractional CO2
  • Laser erbium
  • Fractional radio frequency
  • Platelet rich plasma (PRP)


Terapi dan perawatan penunjang akan dipilih tergantung hasil diagnosis dokter. Lama waktu pengobatan juga berbeda pada setiap orang. Stretch marks yang baru muncul dan masih berwarna kemerahan umumnya memberikan respon yang baik, dalam waktu relatif cepat, pada satu hingga dua kali perawatan dapat memberikan hasil yang signifikan.


Lain halnya pada stretch marks yang berwarna putih. Pengobatan stretch marks berwarna putih lebih lama karena jenisnya sudah mature dan sifatnya lebih tidak responsif, sehingga memerlukan repetisi treatment lebih banyak.


Stretch marks dapat berbahaya bila munculnya disebabkan oleh steroid jangka panjang yang pengobatannya tidak melalui pengawasan dokter spesialis kulit dan kelamin. Stretch marks memang dapat terus bertambah banyak dan kulit akan lebih rentan terkena infeksi apabila tidak ditangani segera.


Namun pada dasarnya, stretch marks adalah masalah kulit yang tidak berbahaya dan dapat ditangani. 


Jagalah kulit Anda dari perluasan stretch marks dengan penanganan dan pengobatan yang tepat dari dokter spesialis kulit dan kelamin. Dengan ketelatenan dan terapi perawatan yang sesuai, stretch marks dapat memudar dan tampilan kulit berangsur-angsur menjadi lebih indah.