Oleh Tim RS Pondok Indah
Perbedaan utama antara UVA dan UVB terletak pada panjang gelombang, energi, dan dampaknya pada kulit. Simak penjelasan mengenai perbedaan keduanya di sini!
Sinar UV (ultraviolet) dihasilkan oleh matahari, tetapi tidak bisa dilihat langsung oleh mata. Sebab panjang geombang sinar UV lebih pendek daripada cahaya yang tampak. Walau panjang gelombangnya pendek, energi pada sinar UV lebih tinggi dari cahaya tampak, sehingga bisa memengaruhi sel-sel tubuh.
Paparan sinar matahari dan radiasi UV terkenal akan dampak negatifnya bagi kulit, contohnya sunburn (kulit terbakar), penggelapan kulit, bahkan kanker kulit. Meski demikian, dalam batasan tertentu, sinar UV juga dapat bermanfaat bagi tubuh, termasuk merangsang produksi vitamin D dan digunakan dalam berbagai terapi medis.
Perbedaan sinar UVA dan UVB cukup signifikan, dimulai dari panjang gelombang, daya tembus sinar ke kulit, hingga efeknya pada kulit. Berikut ini penjelasan singkatnya.
Sinar UVA memiliki panjang gelombang 320–400 nm. Hampir 95% sinar UVA sampai ke bumi karena tidak diserap oleh lapisan ozon yang ada di atmosfer. Sinar UVA dapat menembus kaca, sehingga Anda tetap bisa terpapar meskipun berada di dalam ruangan atau tengah berkendara.
Gelombang sinar UVA bisa menembus hingga lapisan dermis, lapisan kulit bagian dalam. Jadi, efek dari kulit terpapar sinar UVA yang berlebihan bisa menyebabkan lapisan permukaan kulit hingga dermis mengalami kerusakan. Dalam jangka pendek paparan sinar UVA dapat menyebabkan luka bakar dan warna kulit jadi lebih gelap. Sedangkan dalam jangka panjang, sinar UVA dapat menyebabkan kerusakan kulit dan mempercepat proses penuaan kulit.
Sinar UVB memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari sinar UVA, yakni 280–320 nm. Sinar ini sebagian besar diserap oleh atmosfer, sehingga hanya 5% yang sampai ke permukaan bumi. Paparannya paling tinggi terjadi pukul 10 pagi hingga 4 sore. Berbeda dengan sinar UVA, sejauh ini sinar UVB tidak bisa menembus kaca.
Di sisi lain, gelombang sinar UVB hanya mampu mencapai lapisan epidermis kulit, sehingga hanya bisa mempengaruhi sel-sel kulit permukaan kulit paling atas. Meski demikian, paparan sinar UVB yang berlebihan tidak boleh disepelekan, karena dapat menyebabkan sunburn hingga melepuh. Dalam jangka panjang, radiasi sinar UVB juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit, khususnya melanoma.
Baca juga: Jangan Lengah, Pahami 5 Bahaya Sinar UV bagi Kulit
Meski daya tembus setiap jenis sinar UV berbeda, dampaknya pada kulit secara umum tetap sama, yaitu merusak struktur dan fungsi kulit. Inilah beberapa bahaya sinar UV bila kulit terpapar jika berlebihan:
Perlu Anda ketahui bahwa paparan sinar ultraviolet yang berlebihan merupakan penyebab utama kanker kulit. Sebab paparan sinar UV berlebih dapat merusak sel-sel kulit, sehingga sel yang seharusnya menghasilkan vitamin D justru menyebabkan pertumbuhan sel abnormal.
Baca juga: Bahaya Sinar UV bagi Mata dan Cara Mencegahnya
Agar terhindar dari efek sinar UV berlebih, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk melindungi kulit, yaitu:
Pastikan Anda menggunakan tabir surya, terutama setiap akan beraktivitas di luar ruangan atau di dalam ruangan yang pencahayaannya langsung dari sinar matahari. Pilih produk sunscreen yang setidaknya mengandung SPF 30 dan gunakan 30 menit sebelum beraktivitas, guna mendapatkan manfaat perlindungan yang optimal.
Saat berada di luar ruangan, kenakan pakaian berlengan panjang dan celana panjang. Anda juga bisa mengenakan pakaian dengan klaim UV protection.
Baca juga: Cari Jadwal Dokter Kulit & Kelamin Jakarta dan Tangerang
Sinar matahari tetap dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan vitamin D. Namun, Anda tidak disarankan untuk berlama-lama di luar ruangan, terutama pada pukul 10 pagi hingga 4 sore, saat paparan sinar UV paling tinggi.
Jika terpaksa harus berada di luar ruangan, lengkapi perlindungan diri dengan menggunakan topi bertepi lebar atau payung yang tidak tembus sinar UV. Tentu saja Anda tidak boleh lupa menggunakan sunscreen dan pakaian tertutup pada area yang paling sering terpapar matahari.
Guna menurunkan efek paparan sinar UV pada kulit, Anda harus langsung merawat kulit setelah terpapar sinar UV. Gunakan pelembap yang memiliki sifat menenangkan serta mencukupi asupan cairan harian agar kulit senantiasa terhidrasi. Penting juga untuk memperbanyak konsumsi sayur dan buah, karena makanan ini kaya akan antioksidan yang mampu melawan efek radikal bebas akibat paparan sinar UVA maupun UVB secara berlebih.
Bila Anda merasa mengalami efek paparan sinar UV pada kulit, jangan berkecil hati. Sebab belum terlambat untuk menjaga kesehatan kulit Anda. Oleh karena itu, berikan perlindungan maksimal untuk kulit Anda sebelum beraktivitas dan konsumsi makanan bergizi seimbang agar kulit senantiasa ternutrisi.
Bagi Anda yang mengalami kulit terbakar, mengelupas, atau mudah memar dan terluka karena terpapar sinar matahari terlalu lama, jangan tunda konsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin untuk mencegah keparahan kondisi.
Segera jadwalkan janji temu dengan dokter spesialis kulit & kelamin di RS Pondok Indah cabang terdekat untuk mendapatkan perawatan kulit terbaik dengan bantuan fasilitas medis terkini. Sebab kulit merupakan pelindung terluar tubuh, sekaligus salah satu indikator kesehatan tubuh. Jadi, jaga agar kulit senantiasa sehat dan terhindar dari efek buruk sinar UVA dan UVB.
Baca juga: Vitiligo, Penyebab Bercak Putih Kulit yang Sering Disalahartikan
Paparan sinar UVA yang berlebihan bisa berbahaya bagi kulit dan mata. Sebab sinar UVA bisa menembus lapisan kulit, bahkan hingga lapisan terdalam (dermis), dan paparan berlebihan dapat menyebabkan penuaan dini serta kerusakan DNA pada sel kulit.
Paparan sinar UVB yang berlebihan bisa berbahaya. Meski hanya bisa memengaruhi lapisan kulit terluar (epidermis), paparan sinar UVB berlebihan dapat menyebabkan kulit terbakar (sunburn) dalam jangka pendek. Sedangkan dalam jangka panjang, paparan sinar UVB yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kerusakan sel kulit dan terjadinya jenis kanker kulit melanoma.
Jenis sinar UV yang dapat menembus kaca jendela adalah sinar UVA. Meskipun berada di dalam ruangan, kulit Anda tetap bisa terpapar sinar UVA, terutama bila beraktivitas di dekat jendela.
Referensi: