Kenali Penyebab GERD yang Sering Diabaikan

Oleh Tim RS Pondok Indah

Kamis, 15 Mei 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Kenali 5 penyebab utama GERD mulai dari tekanan perut berlebihan, stres, hingga kebiasaan makan salah. Cegah sekarang sebelum parah!

Kenali Penyebab GERD yang Sering Diabaikan

Dada tiba-tiba terasa panas seperti terbakar atau mulut terasa pahit setelah menyantap makanan favorit? Jangan dianggap sepele! Bisa jadi ini pertanda GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), yaitu kondisi saat asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Kalau terus dibiarkan, bukan hanya membuat tidak nyaman, tapi lama-lama bisa berkembang menjadi gangguan kesehatan yang lebih berat. Pelajari penyebabnya supaya bisa ditangani dengan cara yang benar!


Penyebab Utama GERD


1. Katup Kerongkongan yang Lemah

Di antara kerongkongan dan lambung, terdapat katup (LES) yang seharusnya menutup rapat setelah makanan masuk. Namun, jika katup ini melemah atau tidak berfungsi dengan baik, asam lambung bisa naik kembali. Hal ini bisa terjadi karena faktor usia, kebiasaan merokok, atau efek samping obat tertentu.


2. Tekanan pada Perut yang Berlebihan

Kondisi seperti kelebihan berat badan, kehamilan, atau sering mengenakan pakaian terlalu ketat dapat meningkatkan tekanan di perut. Tekanan ini mendorong asam lambung naik ke kerongkongan, memicu gejala GERD.



3. Kebiasaan Makan yang Kurang Tepat

Beberapa kebiasaan makan dapat memperburuk GERD, seperti:

  • Makan dalam porsi besar sekaligus
  • Langsung berbaring setelah makan
  • Sering mengonsumsi makanan pedas, berlemak, atau asam
  • Minum kopi, alkohol, atau soda berlebihan


4. Stres dan Kecemasan

Stres tidak hanya memengaruhi pikiran, tetapi juga pencernaan. Saat stres, produksi asam lambung bisa meningkat, sementara pencernaan melambat. Kombinasi ini membuat asam lebih mudah naik ke kerongkongan.


5. Penyakit atau Kondisi Medis Tertentu

Beberapa kondisi seperti hernia hiatus (sebagian lambung terdorong ke dada) atau diabetes dapat meningkatkan risiko GERD. Begitu juga dengan efek samping obat-obatan seperti aspirin atau obat penenang.


Jika gejala GERD (seperti heartburn, mulut asam, atau sulit menelan) muncul lebih dari dua kali seminggu, sebaiknya konsultasikan ke dokter spesialis penyakit dalam. Penanganan dini membantu mencegah komplikasi yang lebih serius.


FAQ


Apa Itu GERD dan Apa Penyebab Utamanya?

GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah kondisi asam lambung sering naik ke kerongkongan. Penyebab utamanya:

  • Lemahnya katup antara lambung-kerongkongan (LES) yang seharusnya menutup rapat setelah makanan masuk.
  • Produksi asam lambung berlebihan karena pola makan/stres.
  • Tekanan pada perut (misal: obesitas, hamil, sering membungkuk setelah makan).


Benarkah Stres Bisa Sebabkan GERD?

Ya! Stres memengaruhi GERD dalam 2 cara:

  1. Fisik: Stres meningkatkan produksi asam lambung.
  2. Perilaku: Saat stres, orang cenderung makan tidak teratur, merokok, atau minum kopi berlebihan sehingga memperparah GERD.


Apakah Makanan Pedas dan Asam Penyebab GERD?

Tidak selalu, tapi bisa memperburuk gejala dengan:

  • Mengiritasi dinding lambung yang sudah meradang.
  • Melemahkan katup LES sementara waktu.
  • Memicu produksi asam berlebih.


Kenapa Perokok Lebih Rentan Kena GERD?

Rokok memperparah GERD karena:

  • Nikotin melemahkan katup LES.
  • Asap rokok mengiritasi kerongkongan.
  • Mengurangi produksi air liur yang membantu netralkan asam.


Apa Hubungan Obesitas dengan GERD?

Lemak perut berlebih memberi tekanan ekstra pada lambung, sehingga:

  • Asam lambung terdorong naik.
  • Katup LES sulit menutup sempurna.
  • Risiko GERD naik 50% pada orang dengan BMI >30.


Apakah Tidur Telentang Memperburuk GERD?

Ya! Posisi ini memudahkan asam mengalir ke kerongkongan. Solusinya:

  • Tidur miring ke kiri (lambung berada di bawah kerongkongan).
  • Angkat kepala tempat tidur 10–15 cm.
  • Jangan makan 2–3 jam sebelum tidur.


Bisakah Obat Tertentu Memicu GERD?

Ya, beberapa obat melemahkan LES atau iritasi lambung:

  • Obat darah tinggi (seperti calcium channel blockers).
  • Obat asma (teofilin).
  • Antidepresan.
  • NSAID (ibuprofen, aspirin).


Mengapa GERD Bisa Kambuh Terus?

GERD sering kambuh karena kebiasaan sehari-hari yang merusak katup LES, seperti:

  • Makan terlalu cepat atau kebanyakan: membuat lambung terlalu penuh.
  • Sering konsumsi kopi, alkohol, atau makanan pedas: berpotensi mengiritasi lambung.
  • Tidur setelah makan: gravitasi membuat asam naik.
  • Stres berkepanjangan: memicu produksi asam berlebih.


Referensi:

  1. Mayo Clinic. GERD: Causes. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gerd/symptoms-causes/syc-20361940). Diakses pada 27 September 2024.
  2. Cleveland Clinic. GERD: Causes & Risk Factors. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17019-gerd-or-acid-reflux-or-heartburn). Diakses pada 27 September 2024.
  3. Johns Hopkins Medicine. GERD: What Causes It? (https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/gerd-gastroesophageal-reflux-disease). Diakses pada 27 September 2024.
  4. NHS UK. Acid Reflux and GERD: Causes. (https://www.nhs.uk/conditions/heartburn-and-acid-reflux/). Diakses pada 27 September 2024.
  5. Harvard Health Publishing. What Causes GERD? (https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/what-causes-gerd). Diakses pada 27 September 2024.
  6. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). GERD: Causes & Risk Factors. (https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/acid-reflux-ger-gerd-adults). Diakses pada 27 September 2024.
  7. American College of Gastroenterology. GERD: Causes and Contributing Factors. (https://gi.org/topics/gerd/). Diakses pada 27 September 2024.
  8. MedlinePlus (NIH). GERD: Causes. (https://medlineplus.gov/gerd.html). Diakses pada 27 September 2024.
  9. American Gastroenterological Association. Understanding GERD. (https://gastro.org/patient-care/conditions-diseases/gerd/). Diakses pada 27 September 2024.
  10. UpToDate. Patient Education: GERD (Beyond the Basics). (https://www.uptodate.com/contents/gerd-beyond-the-basics). Diakses pada 27 September 2024.