Pola makan selama bulan puasa akan menjadi topik yang hangat dibicarakan bagi para diabetesi (penyandang diabetes). Seperti diketahui, diet merupakan salah satu pilar penting dalam penanganan diabetes. Dalam pengaturan diet untuk diabetes, selalu ditekankan pentingnya makan sesuai jumlah yang diperlukan tubuh dan dalam porsi terbagi sebanyak lima sampai enam kali sehari.
Porsi terbagi ini akan menjadi pertanyaan saat dijalankan di bulan puasa, mengingat saat berbuka baru dimulai sekitar pukul 18.00 dan sahur sudah selesai sekitar pukul 04.00. Lalu bagaimana cara menjalankan diet yang tepat bagi para diabetes selama bulan puasa?
Kapankah seorang penyandang diabetes boleh berpuasa?
Sama halnya seperti orang tanpa diabetes, seorang diabetesi juga dapat berpuasa dengan catatan kontrol gula darah harus dilakukan lebih ketat. Adapun tujuannya untuk mencegah terjadinya komplikasi. Oleh karena itu, untuk menentukan seorang diabetesi boleh berpuasa atau tidak, maka dilakukan pengelompokan kontrol gula darah sebagai berikut:
Diabetesi pada kelompok 1 tidak ada masalah untuk menjalani puasa, sedangkan kelompok 2 dapat berpuasa dengan melakukan perubahan diet, aktivitas fisik, dan obat. Sebaiknya kelompok 3 tidak berpuasa karena kadar gula darah cenderung tidak stabil, sehingga mudah terjadi komplikasi. Demikian juga diabetesi dengan komplikasi gagal ginjal maupun gagal jantung.
Perencanaan makan saat berpuasa
Perencanaan makan bagi diabetesi saat tidak berpuasa sangat dianjurkan mengikuti diet dengan gizi lengkap dan seimbang sesuai pola 3J (jumlah, jenis, dan jadwal makan), di mana jumlah makanan yang dikonsumsi disesuaikan dengan kebutuhan tiap individu yang tentunya tidak sama satu dengan lainnya. Selain itu, makanan yang dikonsumsi juga harus mengandung berbagai jenis bahan makanan sumber seperti karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak, vitamin, mineral, serat, dan air, serta mengikuti jadwal makan terbagi dalam lima sampai enam kali pemberian (tiga kali makan utama berupa sarapan, makan siang dan makan malam, serta tiga kali snack/makanan selingan).
Namun, pada saat berpuasa, jadwal makan menjadi empat kali berupa dua kali makan utama dan dua kali selingan, di mana jumlah kalori yang diberikan sama seperti saat tidak berpuasa. Perbedaan hanya terletak pada jadwal dan distribusi makanan saja. Adapun pembagian porsi makan menjadi 40 persen saat makan sahur, 50 persen saat berbuka (10 persen saat membatalkan puasa dan 40 persen sisanya dalam bentuk makan malam), serta 10 persen sebelum tidur.
Saat berbuka dianjurkan makan makanan yang segar dan bergizi seperti buah-buahan, baru diikuti dengan makan utama. Selama berpuasa juga harus memperhatikan kecukupan asupan air. Para diabetes dianjurkan mengonsumsi air mineral tidak kurang dari enam sampai delapan gelas setiap harinya. Oleh karena itu, pada malam hari dianjurkan banyak minum. Selain itu, makan dilakukan secara bertahap, dikunyah dengan baik dan tidak berlebihan agar tidak terjadi keluhan lain karena kekenyangan dan makan terburu-buru.
Hal-hal yang harus diperhatikan diabetesi saat berpuasa
Spesialis Gizi Klinik Konsultan Nutrisi pada Kelainan Metabolisme Gizi
RS Pondok Indah - Puri Indah