Penanganan Khusus pada Gigi Berlubang

Kamis, 31 Oktober 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Atasi gigi berlubang akibat karies dan karang dengan pembersihan karang gigi, tambal gigi, atau perawatan saluran akar di dokter gigi sesuai kerusakan.

Penanganan Khusus pada Gigi Berlubang

Kondisi mulut yang tidak bersih menjadi faktor dominan penyebab gigi berlubang. Hal ini menjadi awal timbulnya lubang gigi atau karies yang terbentuk karena adanya sisa-sisa makanan di sekitar gigi dan jarningan pendukung yang terkontaminasi dengan bakteri yang dikenal dengan plague (plak).


Plak akibat sisa makanan tersebut akan berubah menjadi asam, asam inilah yang menyebabkan demineralisasi (proses hilangnya garam mineral pada gigi) dari email dan dentin yang ada di permukaan gigi. Ada beberapa penanganan khusus dalam mencegah gigi berlubang:


Karies

  • Dalam tahap awal terjadinya karies pada gigi, biasanya gigi Anda belum merasakan sakit namun sudah terjadi demineralisasi pada gigi sehingga warna gigi mulai berubah. Di kondisi seperti ini, cara untuk menyembuhkan adalah dengan menggunakan pasta gigi dengan kadar kalsium dan fluoride yang tinggi untuk meminimalisasi kerusakan lebih lanjut.


  • Jika karies sudah menyerang ke dentin, Anda akan merasakan ngilu pada gigi. Walaupun ngilu, pada tahap ini pasien belum mau memeriksakan gigi ke dokter dan pasien tidak dapat lagi bergantung pada pasta gigi, karena harus dilakukan penambalan. Penambalan dilakukan untuk mencegah agar karies tidak sampai ke saraf gigi.


  • Apabila karies sudah sampai ke saraf gigi, dokter tidak bisa melakukan penambalan langsung dan harus mengalami perawatan saraf gigi terlebih dahulu. Bila perawatan saraf gigi telah selesai dilakukan, atau karies sudah terlalu besar, biasanya dibuatkan inlay atau crown guna mencegah gigi tidak pecah atau tambalan gigi lepas. Kerusakan gigi yang parah dan tidak memungkinkan lagi dirawat saraf gigi, biasanya dilakukan pencabutan dan menggantinya dengan gigi palsu.


Karang Gigi

Karang gigi terbentuk dari pengendapan garam kalsium yang berasal dari ludah sehingga setiap orang pasti memiliki karang gigi dengan tingkat ketebalan gigi yang berbeda. Karang gigi yang berlebihan akan menyebabkan bau mulut tidak sedap, infeksi pada rongga mulut dan gigi, serta merusak jaringan pendukung gigi berupa gusi dan tulang sehingga gigi menjadi goyang. Karang gigi harus dibersihkan agar tidak merusak jaringan pendukung gigi minimal enam bulan sekali.


Berikut ini adalah cara-cara mencegah terjadinya gigi berlubang:

  1. Menyikat gigi dengan benar. Waktu yang ideal untuk menyikat gigi adalah setelah sarapan pagi dan sebelum tidur di malam hari. Selain itu menyikat gigi setelah selesai makan juga diperlukan untuk menjaga kebersihan gigi.
  2. Usahakan menggunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut atau soft. Jangan terlalu menekan sikat gigi agar bulu sikat tidak mengembang. Bulu sikat yang sudah mengembang akan menyebabkan gigi jadi sensitif.
  3. Kontrol rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali tanpa menunggu gigi sakit terlebih dahulu.
  4. Perhatikan cara menyikat gigi yang baik dan benar. Sikatlah gigi dengan perlahan, bulu sikat di hadapkan kepada gigi dan digerakkan naik turun sesuai dengan letak gigi. Menyikat gigi perlahan mampu menjaga sensitivitas gigi di masa mendatang.