Menangani Batu Ginjal Minim Nyeri dengan ESWL

Kamis, 07 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL) merupakan tindakan non-invasive untuk menangani batu saluran kemih dengan memanfaatkan gelombang kejut dari luar tubuh tanpa merusak jaringan tubuh lainnya

Menangani Batu Ginjal Minim Nyeri dengan ESWL

Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL) merupakan tindakan non-invasive untuk menangani batu saluran kemih dengan memanfaatkan gelombang kejut dari luar tubuh tanpa merusak jaringan tubuh lainnya.


Batu tersebut akan menyerap energi gelombang kejut dan pecah menjadi potongan-potongan kecil dan kemudian pecahan batu akan keluar bersama urine. 

ESWL bekerja paling baik pada batu berukuran kecil di dalam ginjal (kurang dari 2 sentimeter) atau di ureter bagian atas (kurang dari 1 sentimeter).


Namun, dokter juga akan mempertimbangkan faktor ukuran batu, lokasi batu, kekerasan batu, dan habitus (bentuk tubuh) pasien sebelum memutuskan penanganan batu ginjal yang terbaik. 


Tindakan ESWL tidak direkomendasikan pada: 


  • Ibu hamil 
  • Orang yang memiliki risiko perdarahan misalnya memiliki gangguan pengentalan darah atau konsumsi obat pengencer darah 
  • Infeksi saluran kemih yang tidak terkontrol 
  • Memiliki hipertensi yang tidak terkontrol 
  • Obesitas 
  • Aneurisma 
  • Batu yang sangat keras (misalnya batu cystine


Risiko komplikasi: 


  • Penyumbatan di ureter 
  • Darah dalam urine atau perdarahan di sekitar ginjal 
  • Infeksi 
  • Ketidaknyamanan ringan atau memar di punggung (dekat area tindakan) 
  • Nyeri berkemih 


Fact Check ESWL di RS Pondok Indah - Pondok Indah 


  • Menggunakan teknologi direct focusing dengan sistem triple locator 
  • Waktu tindakan lebih cepat
  • Mengurangi rasa sakit 
  • Suara lebih halus sehingga Anda merasa lebih nyaman saat tindakan 
  • Tanpa sayatan, anestesi umum, dan rawat inap 


Selama prosedur, pasien dapat mendengar gelombang kejut yang terbentuk; hal ini terdengar seperti ketukan kecil atau terasa seperti tepukan di pinggang. Batu menyerap energi gelombang kejut dan pecah berkeping-keping sekecil butiran pasir.


Prosedur ini berlangsung sekitar 60 menit. Jika batu ginjal berukuran besar, mungkin diperlukan beberapa sesi ESWL untuk memecahkannya hingga habis. 


Setelah prosedur, pasien mungkin mengalami adanya darah dalam urine selama maksimal 2 hari. Fragmen dari pecahan batu pun akan keluar bersama urine selama beberapa hari atau minggu setelah prosedur.


Pada kondisi tertentu, dokter juga akan meresepkan obat untuk membantu mempercepat proses pengeluaran pecahan batu dan mengurangi rasa nyeri. 

Pasien disarankan untuk beristirahat paling tidak selama satu hari setelah prosedur.


Setelahnya, dapat kembali ke aktivitas rutin sehari-hari. Jika terjadi demam, nyeri pinggang yang menetap meskipun telah mendapat obat antinyeri, dan perdarahan pada urine lebih dari 2-3 hari setelah prosedur, pasien harus segera kembali ke rumah sakit. 


Prosedur ESWL telah tersedia di RS Pondok Indah - Pondok Indah. Sejauh ini pasien merasa puas dengan adanya prosedur terapi batu ginjal tanpa operasi yang efektif, aman, risiko komplikasi rendah, tidak memerlukan anestesi umum, dan tidak memerlukan rawat inap.


Namun, setiap tindakan memiliki risiko tersendiri. Dalam beberapa kasus, ESWL tidak cukup memecah batu menjadi pecahan kecil untuk dapat keluar dengan sendirinya. Jika hal ini terjadi, tergantung pada situasinya, Anda mungkin memerlukan prosedur lain seperti ESWL kedua, bedah minimal invasive seperti URS (ureterorenoskopi) atau PCNL (percutaneous nephrolithotripsy).


Konsultasikan dengan dokter tentang berbagai jenis penanganan batu ginjal yang sesuai dengan kondisi Anda.