Membentuk Gigi Kuat Sejak dalam Kandungan

Sabtu, 31 Desember 2016

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Membentuk Gigi Kuat Sejak dalam Kandungan

Namun ternyata, ada yang lebih penting ketimbang sekadar memiliki gigi putih, yaitu gigi kuat dan sehat yang bebas dari lubang.

Untuk memiliki gigi kuat yang bebas dari lubang, tentunya harus berawal dari struktur gigi yang kuat. Karena hal inilah yang membuat risiko gigi berlubang pada anak maupun orang dewasa dapat diminimalisir. Gigi berlubang atau karies pada dasarnya adalah sebuah penyakit yang merusak struktur gigi hingga akhirnya menyebabkan gigi berlubang. Ada banyak dampak negatif yang disebabkan oleh terjadinya lubang pada gigi, mulai dari sekadar nyeri, tanggalnya gigi, abses, hingga berujung pada kematian.

Untuk anak-anak, gigi berlubang disinyalir dapat memengaruhi prestasi belajar di sekolah. Anak yang memiliki lubang pada giginya cenderung lebih banyak absen ketimbang anak yang memiliki gigi sehat. Hal ini berbuntut pada turunnya prestasi akademis, yang dilihat dari penurunan nilai mata pelajaran yang mereka alami.

Kapan struktur gigi mulai terbentuk?

Kendati memiliki struktur gigi yang kuat sangatlah penting bagi anak, namun banyak di antara orang tua yang “kecolongan” dan tak mempersiapkannya sedari dini. Banyak yang menyangka jika proses pembentukan gigi yang kuat baru bisa dimulai ketika sang bayi mengalami erupsi gigi pertamanya, yaitu saat berusia kurang lebih enam bulan setelah kelahiran.

Padahal, proses pembentukan struktur gigi bermula saat kehamilan menginjak usia trimester pertama, atau tepatnya ketika kehamilan memasuki usia empat minggu. Pada tahap ini, janin menyerap kalsium serta fosfat yang mengalir di aliran darah sang ibu, lalu termineralisasi menjadi gigi. Namun ternyata, tak hanya gigi susu saja yang pembentukan strukturnya dimulai sejak masa kehamilan. Pertumbuhan struktur gigi permanen anak pun mulai menyusul terbentuk ketika kehamilan menginjak usia 20 minggu dan akan berlanjut hingga si bayi lahir dan tumbuh besar.

#####

Persiapkan gigi kuat sejak dalam kandungan

Ada sejumlah langkah yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan struktur gigi yang kuat selama masa kehamilan. Yang terpenting pastinya mengonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang dan terjaga kualitas serta kebersihannya.

Selain karbohidrat, protein, mineral, dan beragam vitamin yang biasa dibutuhkan oleh ibu hamil, ada pula beberapa asupan ekstra yang sangat dibutuhkan guna menunjang kekuatan struktur gigi sang bayi. Makanan yang kaya akan kalsium seperti susu dan telur ataupun fluoride semisal ikan teri, udang rebon, brokoli, ataupun sawi, disebut sebagai makanan yang memiliki peran penting terhadap pembentukan struktur gigi bayi.

Hal-hal yang harus dihindari selama proses kehamilan

Menjaga pola makan yang sehat saja tidaklah cukup. Ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari, karena dapat berdampak langsung pada pertumbuhan struktur gigi si bayi. Berikut di antaranya:

  • Hindari makanan-makanan yang berpotensi mendatangkan infeksi, semisal telur setengah matang atau mentah, kerang mentah, keju brie, dan sebagainya. Karena jika ibu hamil terkena infeksi yang disebabkan oleh virus ataupun bakteri, perkembangan struktur gigi bayi pun dapat terganggu.
  • Hindari mengonsumsi alkohol dan rokok karena kandungan yang terdapat di dalamnya dapat membawa dampak buruk tak hanya bagi perkembangan struktur gigi, namun juga janin secara keseluruhan.
  • Sinar-X. Walaupun tindakan sinar-X saat hamil mungkin untuk dilakukan dengan beberapa syarat tertentu, namun sebaiknya ibu hamil berkonsultasi dengan ahlinya sebelum melakukan tindakan tersebut.
  • Bayi prematur. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa kelahiran prematur dapat memengaruhi perkembangan struktur gigi bayi. Hal ini disebabkan karena bayi yang lahir prematur dapat kehilangan momen pembentukan mineral tambahan.

Pentingkah gigi susu bagi anak? 

Banyak yang menyebutkan jika gigi susu tak memiliki peran penting karena nantinya akan digantikan dengan gigi permanen. Mitos inilah yang biasanya membuat para ibu hamil kurang memerhatikan pertumbuhan struktur gigi selama kehamilan ataupun merawat gigi bayi dan balita dengan seksama. Padahal, gigi susu memiliki peran yang sangat penting bagi anak, yakni:

  • Mempertahankan ruang

Karena sifat gigi selalu bergeser menyesuaikan ruang yang ada, maka fungsi gigi susu adalah mempertahankan ruang untuk memberi tempat pada gigi permanen yang akan tumbuh. Apabila gigi susu tanggal jauh sebelum gigi permanen tumbuh, maka gigi-gigi di sekitarnya akan menempati ruang kosong tersebut sehingga gigi permanen akan kekurangan tempat dan tumbuh tidak beraturan.

  • Mempertahankan pola makan

Anak yang gigi susunya berlubang bahkan tanggal sebelum waktunya akan membuat pola makan anak jadi terganggu. Hal ini mendatangkan pengaruh yang cukup besar, mengingat jika anak tidak bisa makan dengan baik, maka bisa dipastikan asupan gizinya pun akan terganggu.

  • Kecakapan berbicara

Gigi memiliki peranan penting dalam perkembangan kemampuan berbicara anak. Apabila gigi susu bagian depan sudah tanggal sebelum waktunya tepat di saat ia belajar berbicara, maka ada beberapa huruf yang akan sulit ia lafalkan. Misalnya saja “t”, “j”, “f”, dan “v” yang disebut juga dengan konsonan dental.

  • Perkembangan psikologis anak

Tak hanya secara teknis, memiliki gigi susu yang kuat ternyata juga berpengaruh pada aspek psikologis sang anak. Biasanya, apabila anak sudah kehilangan gigi susu sebelum waktunya pada tempat-tempat yang terekspos, orang di sekelilingnya akan menyandangkan sebutan “si ompong” pada sang anak. Walau kadang tak disadari, namun kata sebutan itu bagi sebagian anak dapat membawa dampak negative pada mentalnya, seperti kehilangan percaya diri.

Konsultasikan secara detail kepada dokter Anda untuk mendapatkan panduan langsung bagaimana cara membentuk gigi yang baik sejak anak dalam kandungan. Tentu, sebagai calon ibu, selalu pertahankan gaya hidup sehat dan tularkan pada anak Anda nantinya sehingga pertumbuhan giginya tetap terjaga.