Jenis-jenis olahraga yang mampu merangsang pertumbuhan tulang anak yakni sepak bola, gimnastik, berenang, bersepeda, lari, hingga melompat.
Masa kanak-kanak hingga remaja merupakan periode krusial untuk pertumbuhan tulang. Pada masa inilah pertumbuhan tulang meningkat pesat hingga mencapai puncaknya pada usia 30 tahun. Agar pertumbuhan tulang pada anak terjadi secara optimal, maka anak sangat dianjurkan untuk aktif dalam melakukan aktivitas fisik atau bahkan olahraga. Terutama pada usia 9-12 tahun di mana periode ini menjadi periode emas pertumbuhan tulang anak.
Secara umum, aktivitas fisik yaitu segala sesuatu kegiatan, yang menyebabkan anggota badan seseorang bergerak, karena adanya kontraksi otot, otot-otot rangka yang juga berefek mengeluarkan energi. Sementara olahraga adalah bagian dari aktivitas fisik.
Hanya saja, olahraga memiliki durasi, gerakan, dan pola yang terstruktur dan dilakukan secara berulang. Jika pada usia anak belum cukup komitmen untuk berolahraga secara rutin, maka aktivitas fisik seperti berjalan, berlari, duduk, berdiri, membereskan tempat tidur, juga dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan kepadatan massa tulang.
Di masa serba praktis dan digital, kecenderungan perilaku setiap orang, termasuk anak-anak, turut bergeser. Aktivitas fisik pada anak dapat dikatakan menurun akibat banyak menghabiskan waktu untuk bermain gawai. Padahal, menurunnya durasi aktivitas fisik dapat menyebabkan pertumbuhan tulang pada anak terhambat.
Durasi aktivitas fisik anak-anak dalam sehari setidaknya berdurasi 60 menit perhari. Aktivitas ini mencakup aktivitas fisik atau olahraga dengan intensitas sedang hingga kuat, sebagian besar aktivitas harus bersifat aerobik seperti jogging atau bersepeda.
Selain itu aktivitas yang memperkuat otot dan tulang juga sangat diperlukan. Pertumbuhan tulang dipengaruhi karena adanya tekanan dan tarikan. Berikut beberapa aktivitas fisik yang dapat membantu pertumbuhan tulang pada anak.
Aktivitas atau olahraga ini dapat meningkatkan daya tahan kardiovaskular, memperkuat otot, fleksibilitas, koordinasi mata dan kaki, keseimbangan tubuh, dan kontrol berat badan. Sementara dalam sisi mental anak dapat belajar disiplin sportivitas dan kerja sama.
Senam akan melatih kekuatan dan kelenturan tubuh, termasuk perkembangan fisik dan stamina anak. Latihan ini juga bermanfaat untuk melatih keseimbangan tubuh agar tetap kokoh dan tidak mudah terjatuh.
Berenang dapat menambah keahlian anak tentang keamanan di air atau water safety, berenang juga dapat membantu mengukur stamina, pernapasan, dan melatih kerja otot pada tubuh anak.
Bersepeda akan sangat bermanfaat karena melatih keseimbangan tubuh anak. Bersepeda juga akan meningkatkan kekuatan kaki dan menjaga otot jantung si kecil agar tetap bugar.
Aktivitas lari dapat diberikan variasi gerakan misalnya dengan mengombinasikan lari sambil melompat, atau mencoba berlari di tempat dengan langkah kaki yang sangat dekat dengan tanah. Hal ini bermanfaat untuk memperkuat otot melatih perkembangan otak dan meningkatkan koordinasi tubuh anak.
Melompat dapat menjadi aktivitas fisik yang menyenangkan bagi anak. Terdapat beberapa gerakan lompatan yang dapat dilakukan anak, salah satunya jumping jacks.
Cedera bisa terjadi pada anak, mulai dari cedera ringan hingga berat. Secara umum, bentuk cedera fisik seperti berjalan, berlari, duduk, berdiri, pada anak dengan dewasa, sama. Namun, ada cedera yang hanya terjadi pada anak yaitu cedera pada lempeng pertumbuhan.
Jika anak mengalami cedera pada lempeng pertumbuhan seperti di tibia (tulang kering), dokter akan sangat serius melakukan observasi dampak dari cedera tersebut untuk memastikan apakah akan mengganggu pertumbuhan bentuk tulang pada anak, berdampak pada bentuk menjadi bengkok atau pendek sebelah.
Kemudian, cedera yang paling sering terjadi pada anak adalah overuse karena aktivitas tinggi dan mengenai ligamen yang menempel pada tulang. Cedera tersebut dapat menyebabkan tulang kering bagian atas mengalami penonjolan.
Selain itu, ada juga cedera pada daerah kaki dan tumit. Di titik itu merupakan tempat-tempat menempelnya ligamen atau otot pada tulang yang masih tulang rawan. Jika cedera ini dialami oleh anak, penanganan awal yaitu membatasi aktivitas, atau bahkan berhenti melakukan aktivitas pemicu cedera, selama satu hingga dua minggu. Penanganan selanjutnya adalah memberikan obat anti nyeri pada anak.
Pertumbuhan tulang anak dapat dirangsang oleh asupan nutrisi yang tepat, seperti kalsium, vitamin D, dan protein. Aktivitas fisik seperti olahraga yang melibatkan lompatan atau berlari juga membantu memperkuat tulang. Paparan sinar matahari yang cukup juga penting untuk produksi vitamin D.
Minuman yang tinggi kalsium antara lain susu, yogurt, dan susu kedelai yang diperkaya kalsium. Selain itu, jus jeruk yang diperkaya kalsium juga bisa menjadi pilihan.
Buah yang bagus untuk tulang antara lain jeruk, apel, dan kiwi karena kaya akan vitamin C yang membantu produksi kolagen. Pisang juga baik karena mengandung potasium yang mendukung kepadatan tulang.
Latihan yang dapat membantu anak tumbuh tinggi antara lain berenang, lompat tali, basket, atau latihan peregangan seperti yoga. Aktivitas fisik yang melibatkan peregangan tubuh dan pergerakan intensif dapat merangsang pertumbuhan tulang dan memperkuat otot.