Selasa, 05 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Lutut yang berkembang sempurna tidak hanya mendukung pertumbuhan anak, tapi juga membuatnya terhindar dari rasa tak percaya diri dan rasa sakit berkelanjutan pada lutut

Bentuk tubuh yang ideal merupakan harapan setiap manusia. Bukan sekadar karena kepentingan penampilan, tapi juga tentang kesehatan. Sayangnya, kerap kali terjadi kondisi yang mengganggu kondisi fisik manusia. Salah satunya adalah kaki O (bow legs).


Kaki O merupakan salah satu kelainan yang banyak terjadi pada tungkai anak. Pada kasus ini, lutut melengkung menjauh satu sama lain hingga membentuk huruf O. Bentuk kaki O pada anak hingga usia dua tahun merupakan kondisi normal, disebabkan pengaruh posisi janin saat di kandungan serta kelenturan urat-urat di sekitar sendi.


Seiring waktu, menginjak usia 3–4 tahun, tungkai akan menjadi lurus untuk kemudian menjadi seperti huruf X (knock knees) dan berangsur lurus kembali setelah usia 6–7 tahun.


Perhatian lebih harus diberikan jika sudut kelengkungan tidak menghilang usai usia dua tahun, atau hanya satu sisi yang melengkung. Kondisi ini mungkin terjadi akibat kelebihan berat badan (obesitas) atau terlalu cepat berjalan (early walking), selain juga karena penyebab lain seperti trauma, kelainan hormonal, maupun kelainan pertumbuhan tulang.


Keadaan ini tentunya menimbulkan ketidaknyamanan pada anak. Dengan semakin bertambahnya usia, sudut kelengkungan akan bertambah besar dan menyebabkan gaya berdiri serta gaya berjalan yang aneh bahkan mungkin sampai sulit berjalan.


Dari sisi psikologis, anak dengan kondisi ini biasanya merasa tertekan karena tidak jarang mendapat hinaan dari teman-temannya. Selain itu, rasa nyeri juga akan muncul di sekitar lutut karena beban yang ditumpu menjadi tidak seimbang sehingga permukaan sendi sisi dalam akan semakin rusak.


Penanganan Kaki O

Menghadapi kondisi ini, pemeriksaan X-ray secara rutin diperlukan untuk mengukur sudut kelengkungan serta menemukan kelainan-kelainan tertentu terutama pada lempeng pertumbuhan. Selain itu, pemeriksaan darah, termasuk kadar hormonal, kalsium, dan vitamin D3, kadang diperlukan untuk dapat menyingkirkan penyebab lain.


Penanganan kasus ini pada anak sampai usia dua tahun biasanya cukup dengan observasi. Pasalnya, sampai pada usia ini, masih mungkin hanya merupakan keadaan normal (physiologic bowing) yang dapat menghilang dengan sendirinya.


Jika terjadi pada anak usia 2–3 tahun dengan sudut kelengkungan yang tidak terlalu besar, penanganan dapat dilakukan dengan penggunaan sepatu khusus atau brace (KAFO/Knee Ankle Foot Orthosis) yang dibuat sesuai kondisi pasien. Penanganan ini dilakukan untuk mencegah bertambahnya kelengkungan sekaligus memperbaikinya.


Namun, ketika kondisi tak juga membaik hingga pasien berusia lebih dari tiga tahun, koreksi dengan operasi perlu dipertimbangkan. Tindakan ini tentunya harus dilakukan dengan memperhatikan teknik yang sesuai dengan kondisi pasien.