Bantu Si Senior Penuhi Nutrisinya!

Kamis, 07 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Menjadi tua adalah proses alamiah yang tidak bisa kita hindari, namun menua dengan kondisi fisik yang prima menjadi harapan bagi setiap orang

Bantu Si Senior Penuhi Nutrisinya!

Bahan Makanan untuk Kesehatan Lansia

Menjadi tua adalah proses alamiah yang tidak bisa kita hindari, namun menua dengan kondisi fisik yang prima menjadi harapan bagi setiap orang. Beberapa bahan makanan berikut dapat membantu menjaga kualitas kesehatan di usia lanjut.


Alpukat

Alpukat merupakan salah satu buah yang tidak hanya padat kalori tapi juga padat gizi. Sebuah alpukat berukuran sedang mengandung 9 gram serat yang tidak hanya membantu menjaga kesehatan saluran cerna, tapi juga menurunkan risiko penyakit jantung, pembuluh darah, serta diabetes mellitus.


Selain serat, alpukat juga mengandung lemak tidak jenuh tunggal (monounsaturated fatty acid, MUFA) serta kalium dan magnesium yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Berdasarkan hasil berbagai penelitian, orang yang rutin mengonsumsi alpukat memiliki kadar kolesterol baik (HDL) yang lebih tinggi daripada yang tidak mengonsumsi alpukat.

Minyak zaitun

Kandungan lemak baik yang disebut MUFA dalam minyak zaitun (olive oil) dapat membantu memperbaiki resistensi insulin sehingga amat baik dikonsumsi oleh penyandang diabetes. Kandungan beta sitosterol juga bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).


Pada 2004, United States of Food and Drug Administration menganjurkan mengonsumsi minyak zaitun sebanyak dua sendok makan per hari.


Susu

Kepadatan tulang si senior yang mulai berkurang membuat mereka berisiko mengalami pengeroposan tulang (osteoporosis). Pesan Gizi Seimbang menganjurkan mengonsumsi pangan sumber kalsium terutama dari susu dan ikan.


Mengonsumsi satu gelas susu memenuhi setidaknya 25 persen dari kebutuhan sehari-hari. Selain itu, kalsium juga bisa didapatkan dari ikan, daging, ayam, serta sumber protein nabati seperti tahu, tempe, dan kacang-kacangan. Jadi, pastikan si senior selalu mengonsumsi setidaknya satu protein hewani dan satu protein nabati di setiap jadwal makannya, ya!


Ikan salmon

Seiring pertambahan usia, kemampuan kulit untuk membentuk vitamin D dari bantuan sinar matahari menurun. Karenanya, perlu dibantu dengan asupan pangan yang mengandung vitamin D. Berbagai jenis ikan (seperti salmon, nila, kakap, dan kembung) serta kuning telur dan susu (yang terfortifikasi dengan vitamin D) dapat menjadi pilihan asupan vitamin D bagi tubuh.


Daging

Nutrisi lain yang tak kalah penting adalah vitamin B12. Orang yang kekurangan vitamin B12 dapat berisiko mengalami anemia serta seringkali menyebabkan keluhan seperti rasa kebas dan terbakar di kaki serta keluhan lelah yang tidak jelas penyebabnya. Agar terhindar dari kondisi ini, penting untuk menjaga asupan vitamin B12 yang bisa diperoleh dari daging, hati sapi, ikan, susu, dan telur.


Pentingnya pengolahan makanan

Tidak sekadar memilih bahan makanan yang memberikan nutrisi baik bagi tubuh, cara penyajian makanan juga penting untuk diperhatikan. Gigi-geligi lansia yang tidak lengkap dan adanya kemungkinan kesulitan mengunyah, membuat lansia terkadang enggan mengonsumsi daging, misalnya.


Padahal daging mengandung vitamin B12 yang dibutuhkan tubuh. Karenanya, pengolahan bahan makanan yang akan disajikan untuk orang lanjut usia perlu mempertimbangkan kemampuan mengunyah atau mengonsumsi.


Dan, jangan lupa buat tampilan penyajian semenarik mungkin untuk meningkatkan selera makan.