Apakah Asam Urat Bisa Sembuh? Berikut Penanganannya!

Oleh Tim RS Pondok Indah

Senin, 30 Juni 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Sayangnya, asam urat tidak dapat sembuih sepenuhnya, namun dapat dikontrol dengan mengonsumsi obat asam urat secara rutin sesuai arahan dokter dan pola hidup sehat.

Apakah Asam Urat Bisa Sembuh? Berikut Penanganannya!

Tingginya kadar asam urat (hiperurisemia atau hyperuricemic) akan menyebabkan penggumpalan kristal asam urat di sendi yang dikenal dengan gout. Pengidap asam urat sering mengalami nyeri sendi yang hebat akibat kristal asam urat ini. Selain itu, kristal asam urat juga bisa mengendap dan membentuk batu ginjal maupun batu saluran kemih. Lalu, apakah asam urat bisa sembuh? Atau, apakah semua pengidap asam urat harus bersabar dan mempersiapkan diri menerima semua komplikasi tersebut?


Pemeriksaan Asam Urat

Normalnya, kadar asam urat dalam tubuh adalah 2,5–7,0 mg/dL untuk laki laki dan 1,5–6,0 mg/dL untuk perempuan. Pemeriksaan asam urat dilakukan dengan mengambil darah dari lipat siku Anda. Dokter biasa menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kadar asam urat bila ditemukan beberapa gejala asam hiperurisemia, antara lain:


  • Nyeri sendi, khususnya di jari tangan, yang terasa sangat hebat
  • Perubahan warna kulit, atau kulit menjadi kemerahan, pada sekitar sendi yang terasa nyeri
  • Pembengkakan pada sendi yang terdampak
  • Perabaan pada daerah sendi yang nyeri juga akan terasa lebih hangat
  • Keterbatasan gerak pada bagian sendi yang terdampak
  • Peningkatan frekuensi buang air kecil
  • Perubahan warna urine, urine berpasir, atau kencing berdarah
  • Mual dan muntah


Persiapan Sebelum Pemeriksaan

Sebagai persiapan untuk pemeriksaan asam urat, pastikan Anda berpuasa atau tidak makan apa pun 4 jam sebelum proses pengambilan darah. Selain itu, ada beberapa kondisi yang bisa memengaruhi hasil pemeriksaan ini, jadi sebaiknya Anda menginformasikan kepada petugas lab atau dokter, jika:


  • Mengonsumsi obat-obatan baik dengan atau tanpa resep dokter, maupun obat herbal dan suplemen, seperti obat asam urat, diuretik, aspirin, OAINS, maupun vitamin C.
  • Mengonsumsi alkohol secara berlebih selama 24 jam sebelum pengambilan darah
  • Baru saja melakukan pemeriksaan radiologi menggunakan kontras


Selain dari darah, kadar asam urat juga bisa diperiksa melalui pengumpulan sampel urine. Anda disarankan untuk memastikan cukup minum air 24 jam sebelum pemeriksaan asam urat dari hasil tampung urine. Namun, jenis pemeriksaan ini akan disesuaikan lagi dengan kondisi Anda. Konsultasikanlah jenis pemeriksaan dan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda dengan dokter spesialis penyakit dalam.


Baca juga: Kenali Jenis Penyakit Reumatik dan Penyebabnya



Penanganan Penyakit Asam Urat

Bila memang hasil pemeriksaan asam urat didapatkan hasilnya lebih tinggi dari nilai normal, dokter akan menyarankan beberapa rencana penanganan yang sesuai. Bagi mereka yang mengalami asam urat tinggi, tetapi tidak mengalami keluhan, dokter mungkin akan menyarankan perubahan gaya hidup dengan pemeriksaan kadar asam urat secara rutin.


Sedangkan untuk mereka yang memiliki keluhan, bahkan mengalami gout, dokter akan menambahkan peresepan obat. Berdasarkan tujuannya, pengobatan asam urat dibedakan menjadi 2, yakni yang bertujuan untuk meredakan peradangan dan nyeri saat terjadi serangan gout atau flare, serta menurunkan kadar asam urat.


Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai penanganan kedua kondisi tersebut:


1. Pengobatan untuk serangan gout

Dokter bisa meresepkan obat-obatan dari kelompok OAINS, kortikosteroid, maupun kolkisin untuk meredakan peradangan pada persendian pada pengidap asam urat yang mengalami flare.


2. Pengobatan untuk menurunkan kadar asam urat

Beberapa obat asam urat dari kelompok alopurinol, febuxostat, dan probenesid akan diresepkan dokter sesuai dengan kondisi dan keparahan keluhan Anda. Obat-obatan tersebut akan mengatasi hiperurisemia dengan beberapa mekanisme, baik dengan menghambat produksinya maupun meningkatkan proses pengeluaran (ekskresi) asam urat.


3. Penerapan pola makan sehat

Selain peresepan obat-obatan, dokter juga akan menyarankan penderita asam urat untuk memperbaiki pola makannya. Penerapan pola makan sehat dapat membantu mengendalikan kadar asam urat dalam tubuh dan mencegah serangan gout atau flare up.


Penderita asam urat sebaiknya mengurangi konsumsi makanan yang memicu kekambuhan asam urat, yakni yang mengandung tinggi purin, seperti daging merah, jeroan, dan seafood. Sebab purin dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh dan kondisi jadi lebih parah. Hindari juga konsumsi minuman beralkohol dan minuman manis yang mengandung fruktosa tinggi untuk mengelola kadar asam urat dalam darah.


Sebaliknya, penderita asam urat disarankan untuk meningkatkan konsumsi makanan rendah purin seperti sayuran hijau, buah-buahan, produk susu rendah lemak, dan biji-bijian sangat dianjurkan untuk membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah.


Baca juga: Penyakit Asam Urat ke Dokter Apa?


4. Gerakkan Sendi dengan Bijak

Saat nyeri sedang kambuh, istirahatkan sendi yang sakit. Namun, ketika nyeri sudah reda, orang yang menderita asam urat disarankan untuk beraktivitas fisik secara rutin. Tujuannya adalah untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi risiko kambuhnya gejala asam urat.


Aktivitas fisik yang sedang hingga ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang sangat dianjurkan karena tidak membebani sendi secara berlebihan, tetapi tetap dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah.


Penderita asam urat sebaiknya mulai berolahraga secara perlahan dan konsisten. Jika Anda mengalami nyeri saat berolahraga, sebaiknya hentikan aktivitas dan konsultasikan ke dokter spesialis penyakit dalam untuk mendapatkan saran yang tepat.


5. Cek Rutin ke Dokter

Salah satu aspek terpenting dalam mengelola penyakit asam urat adalah kontrol rutin ke dokter. Melalui pemeriksaan berkala, dokter dapat memantau kadar asam urat dalam darah dan mengevaluasi efektivitas pengobatan yang sedang dijalani.


Selain itu, kontrol rutin membantu mendeteksi dini komplikasi yang mungkin timbul, seperti pembentukan batu ginjal atau kerusakan sendi.


Baca juga: 5 Mitos dan Fakta Terkait Penyakit Reumatik


Jadi, Apakah Asam Urat Bisa Sembuh?

Sayangnya asam urat tidak bisa disembuhkan. Namun, Anda bisa mengonsumsi obat asam urat secara rutin sesuai dengan arahan dokter untuk mencegah kemungkinan terjadinya flare dan mengontrol kondisi ini.


Selain konsumsi obat asam urat, Anda juga disarankan untuk mengubah pola hidup guna memaksimakan hasil pengobatan asam urat, dengan menerapkan:


  • Pastikan mencukupi kebutuhan cairan setiap hari
  • Menghindari makanan yang tinggi asam urat, seperti daging merah, jeroan, kacang-kacangan, dan makanan yang manis
  • Menghindari konsumsi minuman yang manis atau beralkohol
  • Mengupayakan berat badan tetap ideal, termasuk dengan rutin berolahraga
  • Tidak merokok 


Selain dengan kedua upaya tersebut, Anda yang mengalami asam urat tinggi sangat disarankan untuk kontrol rutin ke dokter spesialis penyakit dalam. Sebab pengobatan perlu disesuaikan dengan kondisi dan gejala Anda.


Baca juga: Turunkan Risiko Serangan Asam Urat dengan 9 Rekomendasi Makanan untuk Asam Urat Ini



FAQ


Apa yang Harus Dilakukan Ketika Asam Urat? 

Ketika asam urat kambuh, istirahatkan sendi, perbanyak minum air putih, hindari makanan tinggi purin seperti daging merah dan jeroan, serta konsumsi obat yang diresepkan dokter spesialis penyakit dalam. Kompres dingin area nyeri untuk meredakan keluhan.


Bagaimana Supaya Asam Urat Cepat Turun?

Agar asam urat cepat turun, minum banyak air putih, hindari makanan tinggi purin seperti jeroan dan seafood, kurangi konsumsi alkohol, dan perbanyak makan buah, sayur, serta makanan tinggi serat.


Asam Urat Apa Boleh Dipijat?

Saat asam urat kambuh, sebaiknya jangan memijat area yang nyeri, karena bisa memperparah peradangan. Lebih baik istirahatkan sendi, kompres dingin, dan ikuti pengobatan dari dokter spesialis penyakit dalam untuk meredakan gejala.


Apakah Menggosok Asam Urat Malah Memperburuknya?

Menggosok area yang terkena asam urat tidak dianjurkan karena berpotensi memperburuk peradangan dan rasa sakit. Sebagai alternatif, lebih baik menggunakan kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri.


Bolehkah Berhenti Minum Obat Asam Urat?

Berhenti minum obat asam urat tanpa saran dokter bisa menyebabkan komplikasi, seperti kerusakan sendi permanen dan batu ginjal. Jadi, pastikan berkonsultasi dengan dokter sebelum menghentikan konsumsi obat. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam bila mengalami keluhan lain setelah mengonsumsi obat yang diresepkan sebelumnya.


Bagi yang hasil pemeriksaan asam uratnya dalam batas normal, tetapi memiliki faktor risiko asam urat, Anda tetap disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala di Executive Health Check Up di RS Pondok Indah. Jangan menunggu hingga keluhan muncul, karena tidak semua kondisi ini disertai dengan gejala. Jadi, lebih baik memeriksakannya secara berkala sebelum terjadi komplikasi yang memerlukan penanganan lebih serius.




Referensi: 

  1. Kvasnička A, Friedecký D, et al. Alterations in lipidome profiles distinguish early-onset hyperuricemia, gout, and the effect of urate-lowering treatment. Arthritis Research & Therapy. 2023. (https://link.springer.com/article/10.1186/s13075-023-03204-6). Diakses pada 25 Juli 2024.
  2. Liu H, Xie R, et al. Exploring the mechanism underlying hyperuricemia using comprehensive research on multi-omics. Scientific Reports. 2023. (https://www.nature.com/articles/s41598-023-34426-y). Diakses pada 25 Juli 2024.
  3. Piani F, Agnoletti D, Borghi C. Advances in pharmacotherapies for hyperuricemia. Expert Opinion on Pharmacotherapy. 2023. (https://onlinelibrary.wiley.com/doi/epdf/10.1155/2020/5817348). Diakses pada 25 Juli 2024.
  4. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penyakit Asam Urat. (https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1729/penyakit-asam-urat). Direvisi terakhir 31 Oktober 2022. Diakses pada 25 Juli 2024.
  5. Cleveland Clinic. Hyperuricemia (High Uric Acid Level). (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17808-hyperuricemia-high-uric-acid-level). Direvisi terakhir 17 Juli 2023. Diakses pada 25 Juli 2024.
  6. Mayo Clinic. Gout. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gout/diagnosis-treatment/drc-20372903). Direvisi terakhir 16 November 2022. Diakses pada 25 Juli 2024.