Ultrasonografi (USG) awalnya hanya mampu menghasilkan gambar 2D hitam-putih. Namun kini, USG bisa menghasilkan gambar 3D, 4D, bahkan dilengkapi dengan fitur canggih.
Ultrasonografi bekerja dengan cara memanfaatkan pantulan gelombang suara dari jaringan tubuh. Alat USG menghasilkan gelombang suara ultra yang dipancarkan ke organ dalam tubuh kita. Gelombang suara ini akan dipantulkan oleh organ tubuh dan diterima kembali oleh alat USG. Setelah itu, prosesor alat USG akan mengubah pancaran balik tersebut menjadi gambar.
Pemeriksaan USG akan memberikan gambarannya yang semakin bagus apabila ada cairan di sekitar organ yang diperiksa. Sebaliknya, udara atau gas dapat mengganggu kerja USG. Itulah mengapa USG sangat efektif digunakan untuk memantau perkembangan janin yang dikelilingi oleh cairan ketuban.
USG telah mengalami perkembangan signifikan dari waktu ke waktu. Di setiap tahap perkembangannya, USG memberikan manfaat yang besar bagi dunia medis dan pasien. Berikut akan dijelaskan perkembangan kemampuan USG dan manfaatnya dalam dunia kesehatan:
Pada awalnya, USG hanya mampu memperlihatkan organ tubuh dalam dua potongan, yaitu potongan memanjang dan melintang. Hasilnya pun berupa gambar hitam-putih dan mungkin terlihat abstrak bagi pasien.
Meski begitu, hasil gambar USG dapat memberikan informasi yang cukup jelas untuk melakukan diagnosis dan memahami kondisi pasien. Oleh karena itu, teknologi USG 2 dimensi (2D) ini sering digunakan untuk pemeriksaan dasar.
Baca juga: Pantau Tumbuh Kembang Janin Setiap Saat
Pada tahun 1995, kemajuan prosesor komputer memungkinkan pengembangan USG menjadi tiga dimensi (3D). Sejak tahun 2000, gambar USG 3D menjadi lebih mudah dihasilkan. Teknologi ini memberikan dampak besar bagi praktik klinis, terutama dalam bidang kebidanan dan kandungan.
Bagi dokter, USG 3D mempermudah identifikasi masalah yang terjadi pada janin, seperti kelainan bentuk atau struktur tubuh, dan melihat kondisi janin. Pasien pun dapat melihat kondisi janin dengan lebih jelas tanpa harus kesulitan membayangkan atau berimajinasi.
Dengan berkembangnya teknologi dan kemampuan prosesor, USG tidak lagi hanya memberikan gambar 3D yang statis, tetapi juga menampilkan gambar yang bergerak secara real-time. Teknologi ini disebut USG 4 dimensi (4D), di mana dimensi keempat adalah waktu (tempo).
USG 4D memungkinkan dokter untuk menentukan usia kehamilan, memantau perkembangan janin, dan mengamati gerakan janin secara langsung. Contohnya, gerakan tangan yang tidak dapat membuka atau gerakan kaki yang terbatas dapat terdeteksi lebih dini, sehingga kelainan pada janin dapat segera diidentifikasi dan ditangani.
Baca juga: Pemeriksaan Kehamilan Tentukan Kualitas Hidup Anak
USG adalah salah satu teknologi yang paling sering digunakan untuk memeriksa kesehatan dan perkembangan janin. Teknologi ini bahkan mampu mendeteksi kelainan atau gangguan kesehatan pada janin.
Akan tetapi, USG tidak hanya digunakan untuk memvisualisasikan janin, tetapi juga untuk:
Dengan USG Doppler, aliran darah dari ibu ke rahim dan dari plasenta ke janin dapat diamati. Ini membantu dokter menilai risiko preeklamsia atau gangguan pertumbuhan janin.
Ukuran-ukuran janin selama di dalam kandungan, seperti ukuran kepala, perut, panjang tulang paha dan lengan atas, bisa dipantau menggunakan USG. Parameter ini diperlukan untuk melihat perkembangan janin dari waktu ke waktu.
USG modern memiliki banyak potensi untuk manfaat lain, antara lain memperjelas struktur tulang atau organ tertentu pada janin, melihat jumlah telur (oosit) di ovarium untuk memantau kesuburan, atau menganalisis kondisi organ tubuh yang bermasalah.
Perkembangan USG dari masa ke masa menunjukkan bagaimana teknologi terus meningkatkan layanan kesehatan. Dengan terus berkembangnya kecanggihan prosesor komputer, inovasi dalam teknologi USG akan terus berlanjut. Perangkat lunak baru, seperti yang berbasis artificial intelligence (AI), sudah mulai diterapkan untuk meningkatkan akurasi dan kemudahan dalam penggunaannya.
Jika Anda memiliki pertanyaan terkait USG atau membutuhkan pemeriksaan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Baca juga: Pemeriksaan Kehamilan Trimester 1, Apa yang Perlu Diperhatikan?
USG pertama kali ditemukan pada tahun 1950-an oleh Dr. Ian Donald dari Skotlandia. Awalnya, USG digunakan untuk memeriksa kehamilan dan membuat diagnosis medis.
USG mulai digunakan di Indonesia pada akhir 1970-an hingga awal 1980-an, terutama di rumah sakit besar, untuk membantu diagnosis kehamilan dan kondisi medis lainnya.
USG berkembang dari 2D pada tahun 1970-an, ke 3D pada tahun 1980-an, lalu ke 4D pada tahun 1990-an, di mana gambar yang ditunjukkan sudah real-time. Pada tahun 2000-an, muncul USG yang dilengkapi teknologi Doppler untuk menganalisis aliran darah, dan AI untuk membantu diagnosis yang makin akurat. Sekarang pun sudah ada USG portable yang dapat digunakan untuk keperluan pada berbagai lokasi dan kondisi.
USG (Ultrasonografi) adalah prosedur pemindaian yang menggunakan teknologi gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar organ tubuh bagian dalam. Prinsip dasar USG adalah mengirimkan gelombang suara ke bagian tubuh yang ingin diperiksa, kemudian merekam gelombang suara yang dipantulkan kembali oleh organ tubuh tersebut. Gelombang suara yang dipantulkan kembali ini kemudian diolah oleh komputer untuk menghasilkan gambar organ tubuh yang jelas dan akurat.
USG adalah prosedur pemindaian yang aman dan tidak menimbulkan efek samping yang berarti. USG tidak menggunakan radiasi, sehingga tidak menimbulkan risiko kanker atau efek samping lainnya. Selain itu, USG juga tidak menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang berarti. Namun, pasien harus memberikan informasi tentang riwayat medis dan kondisi kesehatan mereka sebelum menjalani prosedur USG.