Saat ini, makan merupakan hobi yang banyak ditekuni. Sampai-sampai, di setiap saluran televisi selalu ada sesi wisata kuliner yang dikemas sedemikian rupa yang dalam satu kali makan seseorang bisa mencoba hampir semua jenis makanan yang disajikan. Hal ini tentunya akan membuat setiap orang ingin segera makan. Lalu, sebenarnya, apa yang harus kita cermati dalam soal makan?
Makanan merupakan salah satu hal yang sangat penting agar setiap mahluk hidup termasuk manusia dapat terus mempertahankan hidupnya dan juga tetap sehat. Hipocrates (Bapak kedokteran modern) mengatakan bahwa “makanan merupakan obat dan obat adalah makanan”. Oleh karena itu, memilih makanan yang sehat sangat penting bagi tubuh.
Tanpa disadari, mungkin setiap hari kita memasukkan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh melalui makanan yang kita makan. Dalam tubuh, semua makanan yang masuk akan dimetabolisme dan mengalami proses detoksifikasi oleh organ hati.
Hati merupakan satu organ yang sangat penting dalam tubuh. Ada beberapa obat-obatan dan zat kimia yang dapat menyebabkan kerusakan fungsi sel hati secara akut maupun kronis. Oleh karena itu, untuk menjaga agar hati selalu sehat, kita harus mengetahui makanan apa saja yang dapat meracuni hati.
Beberapa jenis makanan yang bisa membahayakan hati Anda. Pertama adalah yang berasal dari tumbuhan atau produk yang digunakan sebagai makanan, seperti cycasin, hypoglycin A, dan jamur. Cycasin merupakan senyawa yang bersifat racun bagi hati dan banyak terdapat pada kacang cycad.
Hypoglycin A banyak dijumpai pada buah akee dari pohon Blighia sapida di Jamaika. Sementara, jamur yang beracun biasanya berasal dari jenis amanita dan gyromitra. Makanan yang sudah terkontaminasi dengan aflatoxin, citrinine, arsenik, nitrosamine, nitrit, nitrat, maupun alkaloid pyrolizidine juga sangat berbahaya bagi hati Anda.
Aflatoksin merupakan sejenis racun yang dihasilkan oleh kapang jenis Aspergillus flavus yang sudah mengkontaminasi kacang tanah, kedelai, dan jagung. Citrinine merupakan racun yang dihasilkan oleh kapang Penicillium citrinum yang sering mengkontaminasi beras, jagung dan kacang tanah.
Alkaloid pyrolizidine banyak terdapat pada tanaman senecio sejenis herbal yang digunakan sebagai obat tradisional, terutama pada anak-anak yang sakit di daerah Jamaika dan Hong Kong.
Selain itu, Anda juga harus waspada terhadap bahan makanan tambahan, seperti pengawet dan zat warna. Rhodamin-B merupakan zat pewarna tekstil yang banyak digunakan pada produk makanan ‘jalanan’, seperti saus tomat, sirup murah yang berwarna, dan lainnya.
Formalin merupakan pengawet yang digunakan untuk mayat. Saat ini, banyak digunakan untuk mengawetkan ikan asin, tahu, mie, dan lainnya.
Selain makanan, alkohol juga memiliki efek yang nyata dalam hal penimbunan lemak dalam hati. Pada awalnya, akan terjadi kerusakan setempat. Kemudian, terjadi kerusakan hati yang merata dan akhirnya dapat terjadi sirosis hati (pengerasan hati).
Alkohol adalah racun ampuh untuk hati. Asupan yang berlebihan dapat menyebabkan sirosis dan komplikasi, termasuk kanker hati. Bukan hanya peminum alkohol berat, bahkan social drinkers pun berisiko terkena penyakit hati.
Pengidap virus hepatitis C memang sudah lama dibedakan dari pengidap penyakit hati akibat alkohol. Kombinasi alkohol dan Hepatitis C akan mempercepat perkembangan penyakit hati. Konsensus Manajemen Mengenai Hepatitis C yang dirilis Maret 1997 dari National Institutes of Health memperingatkan tentang bahaya penggunaan alkohol yang berlebihan pada pasien dengan Hepatitis C. Pasien dengan Hepatitis C diminta untuk menghindari total dari semua asupan alkohol direkomendasikan.