Radang Amandel yang Bandel

Tuesday, 26 November 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Pengobatan radang amandel meliputi istirahat, hidrasi, obat pereda nyeri, antibiotik jika bakteri, atau tonsilektomi jika infeksi berulang.

Radang Amandel yang Bandel

Tonsil atau amandel adalah benda bulat mirip bakso yang berada di belakang kiri dan kanan tenggorokan. Benda satu ini turut berperan dalam sistem pertahanan tubuh karena mengandung sel khusus yang mampu menangkap dan membunuh bakteri atau virus yang masuk ke dalam mulut atau tenggorokan.


Pada anak usia 4—10 tahun, tonsil demikian aktifnya sehingga masalah kesehatan yang berkaitan dengan organ ini banyak dijumpai.


Tonsil mempunyai sahabat dekat bernama adenoid. Letaknya di belakang rongga hidung sehingga sulit dilihat. Diperlukan alat khusus untuk melihatnya. Bila tonsil meradang, adenoid pun ikut meradang.


Apa Itu Radang Amandel?

Radang amandel atau tonsil adalah infeksi pada tenggorokan yang menyebabkan amandel mengalami pembengkakan (inflamasi). Radang amandel lebih sering terjadi pada anak-anak, terutama pada usia 4 - 10 tahun. Sebab, amandel yang merupakan salah satu kelenjar getah bening ini berperan besar dalam mencegah infeksi pada anak-anak dalam masa pertumbuhan. Meksipun demikian, orang dewasa juga bisa terkena radang amandel, meskipun lebih jarang dibandingkan anak-anak.


Bila si “tamu usil” ini hanya datang 1 - 2 kali dalam setahun, pada anak berusia 4 - 10 tahun adalah normal. Setelah terjadi radang tonsil, tonsil bisa benar-benar sembuh atau bisa juga tidak dapat kembali sehat seperti semula. Penyembuhan yang tidak sempurna akan menyebabkan peradangan ringan pada tonsil. Apabila keadaan ini terjadi berulang kali, kuman yang jahat akan bersarang di dalam tonsil dan terjadi peradangan kronis.


Fungsi pertahanan tonsil yang tadinya bagus, akan berkurang bahkan hilang. Inilah salah satu alasan kenapa tonsil dengan kondisi tersebut sebaiknya dioperasi atau dibuang. Alasan lain, bila ukuran tonsil sudah terlalu besar dan menutup jalan napas, akan menyebabkan gangguan jalan napas terutama saat tidur yang ditandai dengan mendengkur. Pada kondisi yang parah, napas bisa berhenti saat tidur. Bila kualitas tidur buruk, pasokan oksigen ke otak pun menjadi buruk sehingga anak sering mengantuk.


Baca juga: Radang Tenggorokan pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Tips Menanganinya



Penyebab Radang Amandel

Radang amandel terjadi akibat infeksi virus dan bakteri. Beberapa virus dan bakteri yang menjadi penyebab amandel atau tonsilitis adalah sebagai berikut:


  • Rhinovirus (penyebab pilek)
  • Influenza (penyebab batuk)
  • Adenovirus (penyebab diare)
  • Enterovirus (penyebab flu Singapura atau HFMD)
  • Bakteri Streptococcus


Selain disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri, radang amandel juga bisa disebabkan oleh keberadaan biofilm pada lipatan amandel. Biofilm ini merupakan sekumpulan mikroorganisme yang menempel di permukaan tubuh.


Terakhir, ada kemungkinan bahwa beberapa kasus radang amandel dipicu oleh faktor genetik. Beberapa anak penderita radang amandel secara berulang diketahui memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat kelainan genetik.


Baca juga: Vitamin Tambahan untuk Si Kecil, Perlukah?


Gejala Radang Amandel

Penderita radang amandel dapat mengalami gejala, seperti:



Apabila anak Anda mulai mengalami gejala-gejala seperti di atas, segera periksakan ke dokter spesialis anak supaya si Kecil bisa langsung menerima penanganan yang tepat.


Baca juga: Kenali DBD, mulai dari Penyebab hingga Penanganannya 


Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami gejala radang amandel yang parah atau tidak membaik setelah beberapa hari, sebaiknya Anda mengunjungi dokter spesialis THT. Selain itu, amandel sebaiknya segera diperiksakan ke dokter saat disertai dengan kondisi berikut ini:


  • Demam tinggi yang tidak turun setelah beberapa hari
  • Sakit tenggorokan yang sangat parah
  • Kesulitan menelan atau bernapas
  • Pembengkakan amandel yang sangat besar
  • Leher terasa kaku
  • Nyeri pada telinga


Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika gejala radang amandel mengganggu aktivitas sehari-hari atau menyebabkan ketidaknyamanan yang hebat.


Baca juga: Cari Jadwal Dokter Anak Jakarta dan Tangerang


Komplikasi Radang Amandel

Bila radang tonsil tidak ditangani dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi, seperti berikut.


  • Infeksi sekunder pada telinga tengah dan sinus
  • Abses tenggorokan, biasanya hanya terjadi di satu sisi. Bila ini terjadi, perlu dilakukan tindakan pembedahan untuk mengeluarkan nanah
  • Pada kasus yang sangat jarang dapat menyebabkan demam reumatik atau radang ginjal (glomerulonephritis)
  • Tonsil yang terlampau besar (tonsil kiri menempel dengan tonsil kanan) akan menyebabkan kesulitan bernapas dan menelan
  • Anak yang mengalami serangan radang tonsil berulang kali akan mengalami gangguan pertumbuhan dan sering tidak masuk sekolah


Baca juga: Imunisasi: Investasi Kesehatan Jangka Panjang


Pengobatan Radang Amandel

Pengobatan tonsilitis tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Bila ada keterlibatan bakteri, maka dokter akan memberikan antibiotik yang harus diminum teratur. Sebaiknya, anak juga banyak minum air dan makan makanan yang lembut. Hindari makanan yang merangsang tenggorokan, seperti makanan yang terlalu panas, pedas, dan asam.


Dokter spesialis THT akan menyarankan tonsilektomi (tindakan pengangkatan/operasi tonsil) jika anak mempunyai satu atau lebih alasan utama berikut:


  • Radang tonsil berulang (4 kali serangan dalam setahun selama 2 tahun berturut-turut atau 7 kali dalam setahun)
  • Tonsil sangat besar sehingga menyebabkan kesulitan bernapas dan terjadi gejala henti napas sejenak saat tidur (obstructive sleep apnea/OSA)
  • Terjadi gangguan menelan dan penurunan berat badan
  • Penyakit tonsilitis menetap dan tidak ada respons terhadap pengobatan
  • Jenis kuman penyebab radang tonsil adalah streptococcus beta hemolyticus grup A


Anggapan yang keliru bila setelah tonsil diangkat, anak tidak lagi mempunyai sistem pertahanan tubuh. Peranan tonsil yang telah diangkat akan diambil alih oleh organ pertahanan lainnya di sekitar tenggorokan dan tidak ada perbedaan untuk tingkat pertahanan sebelum dan sesudah operasi.


Sampai saat ini, tidak ada batasan umur kapan sebaiknya dilakukan operasi tonsil. Namun, operasi jarang dilakukan pada anak di bawah tiga tahun. Proses operasi tonsil dilakukan dengan pembiusan umum.

Saat operasi tonsil pada pasien anak, bila bermasalah, umumnya adenoid juga akan ikut diangkat (adenoidektomi). Dalam proses operasi ini sama sekali tidak dilakukan sayatan pada kulit luar. Nah, dengan sedikit mengenal ‘si tamu’ yang bandel ini, diharapkan dapat mengurangi kecemasan Anda dan meluruskan pemahaman yang keliru tentang radang tonsil.


Baca juga: Pentingnya Vaksin Influenza untuk Anak dan Orang Dewasa


Pencegahan Radang Amandel

Radang amandel dapat dicegah dengan beberapa cara, antara lain:


  • Menjaga kebersihan mulut dan tenggorokan dengan rutin menggosok gigi dan membersihkan lidah
  • Menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan sebelum makan dan setelah menggunakan toilet
  • Menghindari stres dan menjaga kekebalan tubuh dengan pola hidup yang sehat
  • Menghindari kontak dengan orang yang sedang menderita batuk pilek, flu, atau radang amandel
  • Menghindari paparan polusi dan asap rokok


Dengan melakukan beberapa cara pencegahan di atas, Anda dapat mengurangi risiko terkena radang amandel.


Selain menyebabkan ketidaknyamanan pada penderitanya, radanga amandel juga bisa menyebabkan komplikasi apabila tidak ditangani dengan tepat. Jadi, segera lakukan pemeriksaan ke Dokter spesialis THT di RS Pondok Indah cabang terdekat jika Anda mengalami gejala radang amandel.


Melalui pemeriksaan secara menyeluruh, dokter bisa menegakkan diagnosa dan memberikan pengobatan yang tepat. Dengan demikian, Anda pun bisa lebih cepat pulih, serta terhindar dari risiko komplikasi akibat radang amandel.


Baca juga: Cari Jadwal Dokter THT Jakarta dan Tangerang



FAQ


Apa Ciri-ciri Terkena Radang Amandel?

Ciri-ciri radang amandel meliputi tenggorokan sakit, sulit menelan, demam, suara serak, dan amandel tampak merah atau bengkak. Kadang muncul bercak putih di amandel, serta bau mulut dan leher terasa nyeri.


Apa yang Harus Dilakukan Ketika Radang Amandel?

Saat radang amandel, perbanyak minum air hangat, istirahat cukup, dan konsumsi makanan lembut. Hindari makanan pedas dan berminyak. Jika sakit berlanjut atau demam tinggi, konsultasikan ke dokter untuk obat atau antibiotik bila perlu.


Berapa Lama Radang Amandel Sembuh?

Radang amandel biasanya sembuh dalam 7-10 hari dengan istirahat cukup dan pengobatan. Jika disebabkan infeksi bakteri, dokter akan menangani dengan persepan antibiotik.


Umur Berapa Anak Bisa Operasi Amandel?

Anak bisa operasi amandel mulai usia 3 tahun, tetapi biasanya dilakukan jika infeksi amandel sering kambuh atau mengganggu pernapasan.