Pertolongan Pertama pada Serangan Jantung

By Tim RS Pondok Indah

Wednesday, 12 June 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Pertolongan Pertama Serangan Jantung dapat dilakukan dengan metode CPR dan RJP. Simak pertolongan pertama serangan jantung untuk penyintas penyakit jantung.

Pertolongan Pertama pada Serangan Jantung

Serangan jantung merupakan kondisi gawat darurat, karena akan menyebabkan terhentinya aliran darah yang membawa oksigen ke jantung. Tanpa penanganan yang tepat dan cepat, pasien serangan jantung bisa mengalami kecacatan permanen, bahkan kematian. Untuk itu, penting mengetahui pertolongan pertama serangan jantung dan kapan menghubungi pelayanan medis terdekat.


Bila Anda masih berpikir bahwa serangan jantung hanya dialami oleh lansia, sebaiknya Anda mulai berpikir ulang. Sebab kondisi ini bisa dialami oleh siapa pun, pada kelompok usia berapa pun. 


Anda memang disarankan untuk segera menghubungi rumah sakit terdekat maupun ambulans untuk memastikan penderita mendapatkan penanganan medis yang sesuai. Namun, melakukan pertolongan pertama serangan jantung dengan tepat dan sesegera mungkin juga bisa mengurangi risiko kerusakan jantung, bahkan menyelamatkan nyawa penderitanya. 


Gejala Serangan Jantung

Sebelum memberikan pertolongan, sudah sewajarnya memastikan bahwa kondisi tersebut memang serangan jantung. Sekedar untuk mengingatkan, berikut adalah gejala serangan jantung yang bisa Anda kenali:


  • Nyeri dada yang terasa seperti tertindih beban berat atau diremas, yang bisa dirasakan menjalar ke lengan kiri, rahang, dan bahu
  • Nyeri ulu hati, mual, dan muntah yang sering kali disalah artikan sebagai sakit maag
  • Jantung berdebar-debar atau tidak teratur
  • Sesak napas
  • Pusing, kliyengan, atau merasa sangat lunglai seperti akan pingsan, bisa juga merasa cemas
  • Keringat berlebih atau keringat dingin


Jika Anda merasakan salah satu dari beberapa gejala di atas, tidak ada salahnya memeriksakan diri ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.



Baca juga: Penyakit Jantung Koroner, Kenali Gejalanya


Langkah Pertolongan Pertama Serangan Jantung

Pertolongan pertama serangan jantung perlu disesuaikan dengan kondisi penderitanya, apakah masih sadar atau tidak.


Untuk Penderita yang Masih Sadar

Berikut adalah beberapa langkah pertolongan pertama serangan jantung yang bisa Anda berikan saat penderita masih sadar:


  1. Usahakan untuk tetap tenang, juga usahakan untuk menenangkan pasien.
  2. Hubungi rumah sakit terdekat atau layanan ambulans darurat.
  3. Sembari menunggu tenaga medis, posisikan penderita serangan jantung untuk duduk, dengan punggung bersandar pada dinding. Untuk menghindari kemungkinan cedera saat jatuh pingsan, pasien lebih dianjurkan duduk di lantai.
  4. Usahakan untuk melonggarkan kerah maupun baju penderita, supaya sesak napas tidak makin parah.
  5. Jangan memberikan makanan atau minuman apa pun ke penderita serangan jantung.
  6. Tanyakan obat rutin atau yang diresepkan dokter, seperti nitrogliserin atau aspirin. Bila memang ada, bantu penderita untuk mengonsumsi obat tersebut.


Bila ambulans atau bantuan medis telah tiba, segera bawa penderita ke rumah sakit terdekat. Informasikan juga kepada petugas tentang pertolongan pertama serangan jantung yang telah Anda berikan ke penderita, termasuk obat yang dikonsumsi.


Baca juga: Deteksi Dini Kelainan Jantung pada Dewasa Muda


Untuk Penderita yang Tidak Sadar

Selanjutnya, berikut adalah langkah pertolongan pertama yang harus dilakukan saat melihat orang disekitar yang mengalami serangan jantung:


  1. Segera hubungi ambulans darurat atau rumah sakit terdekat, atau minta orang lain untuk melakukan ini
  2. Berikan bantuan hidup dasar berupa tindakan resusitasi jantung paru (RJP atau CPR), setelah memastikan pasien dan Anda telah aman, serta baringkan pasien di permukaan yang datar dan keras. Lakukan pertolongan ini hingga tenaga medis tiba, dan jangan lupa untuk melakukannya secara bergantian dengan penolong lain. Bagi yang tidak terlatih atau tidak mengetahui cara melakukan RJP, carilah penolong yang mampu melakukan. 
  3. Bila tersedia alat defibrilasi otomatis (AED atau automated external defibrilator) atau alat kejut jantung otomatis, Anda bisa menggunakannya dengan mengikuti instruksinya, baik melalui teks atau suara.



Pertolongan pertama serangan jantung yang paling penting, baik bagi penderita yang tidak sadarkan diri maupun yang masih sadar, adalah segera ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan medis lanjutan. 


Cara memastikan serangan jantung adalah dengan pemeriksaan langsung yang dilakukan oleh dokter. Kondisi gawat darurat yang merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia ini memang sangat dipengaruhi oleh faktor keturunan. Namun, bukan tidak mungkin menunda dan mengurangi risiko keparahannya.


Anda yang memiliki riwayat keluarga dengan serangan jantung, sebaiknya rutin memeriksakan kesehatan ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Selain itu, spesialis jantung di RS Pondok Indah juga akan membantu memberikan saran pencegahan serangan jantung yang sesuai dengan kondisi maupun faktor risiko yang Anda miliki.


Referensi:

  1. Lin T, Chen X, et al,. Effect of different pre-hospital first aid methods on the efficacy and prognosis of acute myocardial infarction with left heart failure: a systematic review and meta-analysis. Journal of Thoracic Disease. 2023. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10089874/pdf/jtd-15-03-1236.pdf). Diakses pada 15 Mei 2024.
  2. World Health Organization. Cardiovascular Disease (CVDs). (https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cardiovascular-diseases-(cvds)). Direvisi terakhir 11 Juni 2021. Diakses pada 15 Mei 2024.
  3. Direktorat Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pertolongan Pertama pada Serangan Jantung. (https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-jantung/pertolongan-pertama-pada-serangan-jantung). Direvisi terakhir 28 Maret 2024. Diakses pada 15 Mei 2024.
  4. National Heart, Lung, and Blood Institute. Heart Attack. (https://www.nhlbi.nih.gov/health/heart-attack). Direvisi terakhir 24 Maret 2022. Diakses pada 15 Mei 2024.
  5. Centers for Disease Control and Prevention. Heart Attack Symptoms, Risk, and Recovery. (https://www.cdc.gov/heartdisease/heart_attack.htm). Direvisi terakhir 9 Januari 2024. Diakses pada 15 Mei 2024.
  6. Cleveland Clinic. Heart Attack. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16818-heart-attack-myocardial-infarction) .15 Februari 2024. Diakses pada 15 Mei 2024.