Kulit Mulus dengan Jarum-Jarum Halus

Friday, 08 March 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Kulit mulus, kencang, dan cerah merupakan dambaan setiap orang

Kulit Mulus dengan Jarum-Jarum Halus

Kulit mulus, kencang, dan cerah merupakan dambaan setiap orang. Sayangnya, lubang-lubang bekas jerawat, pori besar, keriput, gangguan pigmentasi, dan kelainan masalah kulit lainnya dapat menutupi keindahan kulit.


Oleh karena itu banyak metode dan prosedur dikembangkan untuk mengatasi kelainan ini, salah satunya adalah metode collagen induction therapy. Sebenarnya cikal bakal metode ini sudah mulai dikembangkan pada awal 1990-an.


Namun baru 5 tahun terakhir ini metode collagen induction therapy (CIT) banyak dibicarakan dan dikembangkan di Indonesia. Sudah cukup banyak dokter spesialis kulit dan kelamin yang melakukan tindakan ini. Sebelumnya CIT dikenal dengan istilah skin needling atau microneedling technique.


CIT adalah suatu teknik untuk menginduksi (merangsang) pembentukan kolagen di lapisan kulit dengan menggunakan suatu alat roller. Roller tersebut berbentuk tabung kecil yang terdiri atas ratusan jarum-jarum berukuran halus (mikro).


Prinsip Kerja CIT

Perlukaan akibat tusukan jarum-jarum halus ternyata akan merangsang kulit mengeluarkan berbagai faktor yang berfungsi untuk pertumbuhan (growth factor). Faktor pertumbuhan ini merangsang pembentukan dan pertumbuhan berbagai elemen kulit (regenerasi), termasuk pembentukan kolagen baru.


Hal ini menyebabkan kulit menjadi lebih kenyal, padat, dan kencang. Selain itu, rute yang terbentuk oleh jarum-jarum ini memaksimalkan penyerapan krim.


Fungsi CIT

Tindakan CIT dapat dikerjakan untuk memperbaiki kondisi:


  1. Acne scar (lubang-lubang bekas jerawat)
  2. Peremajaan kulit (memperbaiki tekstur kulit, mengurangi wrinkle/kerutan halus, dan mengecilkan pori)
  3. Beberapa laporan terbaru melakukan CIT pada stretch mark, suatu kondisi yang sangat sulit diatasi. Ada perbaikan, walau tidak seperti yang diharapkan


CIT berfungsi mengurangi dan memperbaiki kondisi kulit di atas, tidak menghilangkan 100 persen.


Hal ini harus dipahami secara benar oleh pasien, sehingga harapan tidak terlalu berlebihan. Bila hasil tidak memuaskan, pasien mungkin memerlukan tindakan lain yang lebih efektif, misalnya laser.