Pemeriksaan Kehamilan Trimester 1, Apa yang Perlu Diperhatikan?

Thursday, 19 September 2024

ā€¢
RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Pemeriksaan kehamilan trimester pertama meliputi pengambilan sampel darah ibu hamil dan melakukan USG untuk skrining kesehatan janin. Perhatikan prosedurnya ya!

Pemeriksaan Kehamilan Trimester 1, Apa yang Perlu Diperhatikan?

Pemeriksaan kehamilan dapat menemukan kemungkinan komplikasi kehamilan, seperti diabetes gestational (kencing manis saat kehamilan) dan pre-eklamsia (tekanan darah tinggi), yang dapat membahayakan ibu dan janin.


Pemeriksaan juga dilakukan untuk memastikan bayi dalam kondisi sehat. Dokter juga akan memeriksa kemungkinan bayi mengalami kelainan genetik maupun cacat bawaan. Untuk sampai pada pemeriksaan ini, perlu waktu dan ketelitian.


Tidak semua pemeriksaan akurat 100 persen, tetapi kita dapat mengatakan bahwa kemungkinan terjadinya kelainan bawaan adalah rendah.


Walaupun begitu, tetap dihimbau bagi orang tua agar tetap melakukan pemeriksaan untuk memelihara kesehatan sang ibu dan buah hati.


Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care (ANC) merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk memantau kesehatan ibu hamil hingga siap menghadapi masa persalinan. Selain memantau kondisi ibu hamil, pemeriksaan kehamilan sejak dini bertujuan untuk:


  • Memantau perkembangan janin
  • Mendeteksi adanya komplikasi kehamilan yang mungkin dialami ibu hamil
  • Mencegah risiko komplikasi saat proses persalinan
  • Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan ibu dan bayi
  • Mempersiapkan proses persalinan agar dapat dilewati ibu dan bayi dengan selamat


Pemeriksaan ini biasanya dilakukan minimal 6 (empat) kali selama kehamilan, 1 kali pada trimester pertama, 2 kali pada trimester kedua, dan 3 kali pada trimester ketiga.


Jika dokter kandungan merekomendasikan ibu tentang suatu pemeriksaan atau tes, pastikan untuk mendapat informasi tentang risiko dan manfaatnya. Rata-rata, orang tua setuju bahwa pemeriksaan kehamilan membantu mereka untuk mempersiapkan kedatangan bayi, namun tentu saja hal tersebut merupakan sebuah pilihan.


Baca juga: Pemeriksaan Kehamilan Tentukan Kualitas Hidup Anak



Prosedur Pemeriksaan Kehamilan Trimester 1

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pendahuluan pada ibu, yang mencakup penilaian berat dan tinggi badan, pemeriksaan tekanan darah, nadi, suhu badan, serta frekuensi napas.


Untuk mengonfirmasi kehamilan, ibu akan diminta untuk melakukan tes urine untuk memeriksa kadar hCG dan hormon dalam kehamilan. Selain itu, melalui urine akan diperiksa juga kadar protein, gula, dan tanda-tanda infeksi.


Baca juga: Mitos-Fakta Kehamilan


Pemeriksaan Trimester Pertama

Mengapa pemeriksaan ini dilakukan? Dokter melakukan tes skrining untuk menentukan risiko seorang ibu dengan bayi down syndrome (trisomi 21), sindrom Edward (trisomi 18), atau kelainan kromosom lainnya.


Tes yang juga disebut dengan panel pemeriksaan trimester pertama ini idealnya dilakukan dalam dua bagian, yakni:


1. Pemeriksaan Sampel Darah Ibu

Tes darah dilakukan untuk memeriksakan:


  • Golongan darah dan Rhesus Factor (Rh). Jika ibu tipe Rh negatif dan pasangannya Rh positif, ibu dapat menghasilkan antibodi (zat kekebalan) yang berbahaya bagi janin. Hal ini dapat dicegah melalui suntikan khusus yang akan diberikan kepada ibu.
  • Anemia, di mana kadar hemoglobin dalam darah rendah. Hemoglobin adalah suatu zat di dalam sel darah merah yang bertugas mengikat dan mengangkut oksigen yang dibutuhkan tubuh. Jenis anemia sangat beragam, namun di Indonesia masih didominasi oleh jenis anemia defisiensi (kekurangan) zat besi.
  • Hepatitis B, C, penyakit menular seksual sifilis dan Human Immunodeficiency Virus (HIV).
  • Kekebalan terhadap toksoplasma, virus cytomegalo, campak Jerman (rubella), herpes, dan cacar air (varicella)


Selain itu, tes darah juga bisa dilakukan untuk mengukur kadar protein dalam darah. Tes ini dapat menunjukkan bayi yang memiliki kelainan kromosom mempunyai risiko rata-rata lebih tinggi.


2. Pemeriksaan dengan Ultrasonografi (USG)

Ultrasonografi berkembang sangat pesat akhir-akhir ini akibat kemajuan teknologi digital sehingga mampu memberikan gambaran pencitraan yang lebih detail dan jelas. Secara umum pemeriksaan ultrasonografi sangat aman, selama pemeriksa mematuhi prinsip pemeriksaan seperti As Low As Reasonably Achievable (ALARA).


Adapun tujuan ibu melakukan USG adalah sebagai berikut:


  • Verifikasi perkiraan tanggal persalinan
  • Mendeteksi kehamilan di luar rahim
  • Melihat jumlah janin
  • Menentukan apakah janin tumbuh normal sesuai usia
  • Rekam detak jantung dan gerakan nafas janin
  • Memeriksa jumlah cairan ketuban
  • Melihat posisi plasenta
  • Menemukan cacat struktur
  • Mendeteksi masalah lain seperti cacat jantung bawaan, bibir sumbing dan kelainan pada organ


Wanita yang pada pemeriksaan skrining terdeteksi mempunyai risiko tinggi untuk terjadinya down syndrome atau kelainan kromosom lainnya akan ditawarkan pengujian diagnostik, biasanya melalui Chorionic Villous Sampling (CVS) di trimester pertama atau amniosentesis pada trimester kedua.


Baca juga: Pantau Tumbuh Kembang Janin Setiap Saat


3. Pemeriksaan NIPT

Pemeriksaan terbaru adalah skrining darah ibu bebas sel janin atau Non Invasive Prenatal Testing/Diagnostic (NIPT/NIPD) yang mengevaluasi DNA janin dalam darah seorang wanita dan dapat memberikan diagnosis tentang kelainan kromosom tertentu.


Lakukanlah skrining pada trimester pertama kehamilan agar memiliki waktu lebih banyak untuk merencanakan serta mempersiapkan masalah kesehatan yang mungkin dimiliki janin. Pemeriksaan darah biasanya dilakukan pada usia kehamilan 9-14 minggu, dan pemeriksaan USG dilakukan antara usia kehamilan 11-13 minggu.


Namun, perlu diingat bahwa ini adalah skrining, bukanlah tes definitif. Pengujian lebih lanjut harus dilakukan untuk memastikan kondisi ibu dan janin.


Untuk senantiasa menjaga kesehatan ibu dan janin, selalu diskusikan dengan dokter kebidanan dan kandungan Anda. RS Pondok Indah memiliki fasilitas medis terbaik dengan dokter spesialis yang kompeten akan memberikan pelayanan medis bermutu yang berorientasi pada kesehatan ibu dan bayi. Jadi, persiapkan momen bertemu dengan buah hati di RS Pondok Indah cabang terdekat.


FAQ Kehamilan Trimester 1


Apa Saja yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Hamil Trimester 1?

Hindari merokok, minum alkohol, konsumsi kafein berlebihan, angkat barang berat, dan makan makanan mentah. Juga, jangan stres berlebihan dan pastikan istirahat cukup agar janin tumbuh sehat.


Trimester 1 Harus Banyak Makan Apa?

Banyak makan makanan kaya asam folat, sayuran hijau, buah-buahan, protein seperti telur dan ikan, serta makanan tinggi zat besi dan kalsium. Ini penting untuk mendukung pertumbuhan janin dan menjaga kesehatan ibu.


Bagaimana Cara Mengetahui Janin Sehat di Trimester 1?

Janin sehat di trimester 1 ditandai dengan detak jantung normal (sekitar 110-160 bpm), pertumbuhan yang sesuai usia kehamilan, tidak ada pendarahan, dan ibu merasakan mual, lelah, tapi tetap bugar.