Cegah ISK dengan minum cukup air, jaga kebersihan area genital, buang air kecil setelah berhubungan, dan hindari menahan buang air kecil terlalu lama.
Pernahkah merasa nyeri saat berkemih? Atau, urin yang dikeluarkan terlihat keruh? Jika iya, mungkin Anda mengalami infeksi saluran kemih (ISK). ISK terjadi karena masuknya bakteri ke dalam saluran kemih. Bakteri ini kemudian berkembang biak di kandung kemih.
Tubuh memang memiliki sistem pertahanan yang dapat menghalau masuknya bakteri ke saluran kencing (uretra), tapi saat tubuh tidak fit, pertahanan menjadi lemah. Akibatnya, terjadi beberapa keluhan. Selain rasa nyeri dan air seni yang keruh, keluhan lain yang disebabkan oleh ISK adalah desakan (urgency) untuk buang air kecil (BAK), sering BAK, air seni berwarna kemerahan atau berbau, serta nyeri panggul.
Menurut data 2018, ISK merupakan infeksi kedua yang paling banyak dialami masyarakat Indonesia—setelah infeksi saluran pernapasan. Jumlah penderitanya mencapai 8,3 juta per tahun.
ISK lebih sering dialami oleh wanita dibanding pada pria.
Hal ini disebabkan oleh anatomi tubuh wanita yang memiliki saluran kencing lebih pendek dibanding pria. Kondisi ini memudahkan bakteri masuk untuk mencapai kandung kemih dan berkembang biak.
Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko lain yang dapat menyebabkan ISK:
Orang yang aktif secara seksual lebih berisiko. Apalagi jika berganti-ganti pasangan.
Jenis kontrasepsi diafragma dan bahan spermisida meningkatkan risiko terjadinya ISK.
Seiring pertambahan usia, lapisan di vagina menipis sehingga memudahkan bakteri untuk masuk.
Ketika mengalami gejala yang telah disebutkan, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter spesialis bedah urologi untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Untuk memastikan kondisi, biasanya dilakukan beberapa pemeriksaan, seperti pemeriksaan fisik, laboratorium, dan penunjang untuk penegakan diagnosa.
Semua pemeriksaan ini diperlukan untuk mengetahui permasalahan secara akurat agar penanganan yang diberikan tepat. Penanganan yang cepat dan tepat diperlukan agar tidak terjadi permasalahan lebih lanjut. Jika tidak ditangani dengan baik, ISK dapat mengakibatkan kondisi yang lebih buruk, seperti:
Tidak ada yang ingin merasakan sakit, terlebih di organ penting. Jadi, mari lakukan kebiasaan-kebiasaan baik untuk mencegah ISK. Apabila mengalami keluhan yang perlu untuk pemeriksaan lebih lanjut, segera periksakan kondisi Anda ke dokter spesialis bedah urologi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Beberapa kebiasaan dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya ISK:
Saat mengalami keluhan, hindari mengonsumsi obat antibotik tanpa rujukan dari dokter, karena dapat membahayakan dan menyebabkan resistensi terhadap obat-obat antibiotik.
Jika Anda terkena infeksi saluran kemih, biasanya Anda akan merasakan nyeri atau panas saat buang air kecil, sering ingin buang air kecil meski hanya sedikit, sakit di perut bawah, serta urin berwarna keruh atau berbau tak sedap. Kadang juga disertai demam atau tubuh terasa lemas.
Jika infeksi saluran kemih sudah parah, infeksi dapat menyebar ke ginjal atau darah, menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan ginjal, sepsis, atau bahkan mengancam nyawa. Gejalanya bisa meliputi demam tinggi, nyeri hebat, dan lemas.
Faktor risiko infeksi saluran kemih meliputi kebiasaan kurang minum, menahan buang air kecil terlalu lama, kebersihan area intim yang kurang terjaga, penggunaan kateter, serta perubahan hormon, terutama pada wanita hamil atau menopause.