Gangguan Empedu pada Anak

Thursday, 19 September 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Batu empedu pada anak terbentuk karena makanan kebiasaan konsumsi makanan tinggi lemak dan obesitas. Periksa penyebab dan cara mengobatinya di sini.

Gangguan Empedu pada Anak

Empedu merupakan cairan yang diproduksi oleh hati (liver) untuk membantu proses pencernaan makanan. Cairan ini disimpan dalam kantung yang terletak pada perut kanan atas. Saat kita makan, kantung empedu akan melepaskan cairan empedu melalui saluran yang menghubungkan kantung empedu dengan usus. 


Gangguan pada kantung empedu timbul ketika cairan empedu mengeras dan membentuk batu empedu atau cholelithiasis. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi lemak dan anak yang mengalami obesitas. Kebiasaan mengonsumsi makanan tidak sehat pada anak dan remaja menyebabkan angka kejadian batu empedu pada anak dan remaja meningkat. Akibatnya, proses pertumbuhan mereka pun bisa terganggu. 


Apa Itu Batu Empedu?

Batu empedu (gallstones) adalah endapan cairan empedu yang dapat terjadi pada kantong empedu (gallbladder) atau di saluran empedu (common bile duct). Bentuknya bisa berupa pasir atau seperti batu dengan ukuran yang bervariasi.


Penyakit batu empedu yang terbentuk di kandung empedu, dikenal dengan istilah cholecystolithiasis, sedangkan yang terbentuk di saluran empedu disebut dengan choledocolithiasis.



Penyebab Batu Empedu pada Anak

Munculnya batu empedu merupakan akibat dari gangguan sistem pencernaan yang terjadi karena tingginya kadar kolesterol serta bilirubin di dalam kantong empedu. Pada anak-anak dan remaja, masalah ini dapat muncul karena kebiasaan mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak yang cukup tinggi.


Selain pola makan yang tidak sehat, beberapa faktor yang meningkatkan risiko terbentuknya batu empedu pada anak meliputi:


  • Memiliki riwayat keluarga yang menderita batu empedu
  • Memiliki berat badan berlebih atau mengalami kegemukan, bahkan obesitas
  • Menderita diabetes
  • Menderita penyakit liver
  • Memiliki riwayat kelainan darah, seperti anemia sel sabit atau leukemia
  • Menderita gangguan sistem pencernaan, seperti irritable bowel syndrome dan Crohn’s disease
  • Terpapar bahan kimia berbahaya atau beracun, dan konsumsi obat-obatan tertentu


Baca juga: Waspada Pneumonia pada Anak: Kenali Gejala dan Penanganannya!


Gejala Batu Empedu pada Anak

Pada kasus batu empedu, gangguan kesehatan ini akan menimbulkan gejala seperti:


  • Sakit perut
  • Nyeri hilang-timbul (kolik) pada perut kanan atas atau di bawah tulang iga
  • Mual dan muntah
  • Demam
  • Warna urine menggelap menjadi merah tua atau cokelat
  • Warna tinja menjadi pucat atau mirip tanah liat


Ketika batu empedu mulai mempengaruhi fungsi hati, anak juga mungkin mengalami penyakit kuning, yang menyebabkan bagian putih mata dan kulit, bahan seluruh tubuh, menjadi kuning.


Jadi, bawa anak untuk diperiksa oleh dokter spesialis anak ketika ia mengalami keluhan yang menyerupai gejala batu empedu pada anak seperti di atas. Nantinya, dokter akan memberikan perawatan maupun pengobatan yang sesuai, setelah memeriksa dan memastikan diagnosis anak Anda.


Baca juga: Tangani Batu Empedu dengan Tepat


Komplikasi Batu Empedu pada Anak

Ketika tidak segera ditangani dengan tepat, batu empedu pada anak bisa berkembang menjadi gejala yang lebih serius atau komplikasi , seperti: 


  • Infeksi pada kantung empedu
  • Infeksi saluran empedu
  • Tersumbatnya saluran empedu menuju usus oleh batu empedu
  • Peradangan pada pankreas (pankreatitis) 


Oleh karena itu, periksakan anak yang menunjukkan tanda-tanda batu empedu pada dokter spesialis anak konsultan gastroenterologi hepatologi anak.


Baca juga: Hindari Batu Empedu



Penanganan Batu Empedu pada Anak

Pemeriksaan gangguan kantung empedu dapat dilakukan melalui pemeriksaan kolesterol darah, ultrasonografi (USG) perut, atau CT-scan perut. Ketika terdiagnosis mengalami gangguan kantung empedu, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengubah pola makan anak.


Batasi konsumsi makanan berlemak dan berminyak. Selain itu, dokter spesialis anak konsultan gastroenterologi dan hepatologi anak juga dapat memberikan rekomendasi terapi yang sesuai untuk menangani gangguan kesehatan yang dialami. 


Pada kasus yang cukup berat, penanganan dapat dilakukan melalui operasi dengan metode laparoskopi. Tindakan pembedahan minimal invasive ini dilakukan untuk mengeluarkan batu empedu, termasuk yang menyumbat saluran empedu ke usus. 


Baca juga: Batu Empedu Hilang, Sayatan Tak Terpandang


Meski teknologi kesehatan makin maju, upaya pencegahan tetap menjadi prioritas bagi segala kondisi medis. Jadi pola makan si kecil pun perlu di jaga. Ajarkan dan biasakan anak untuk makan secara teratur dengan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Batasi konsumsi makanan berlemak, termasuk junk food, dan biasakan anak untuk memperbanyak konsumsi buah maupun sayur yang kaya serat, vitamin, mineral, juga antioksidan. 


Selain itu, jangan lupa untuk mengajak anak rutin berolahraga agar terhindar dari masalah berat badan, khususnya obesitas. Pemeriksaan kesehatan anak secara rutin ke dokter spesialis anak juga penting dilakukan untuk mencegah terjadinya berbagai gangguan kesehatan, termasuk masalah kantung empedu.


FAQ Batu Empedu pada Anak


Batu Empedu pada Anak Karena Apa?

Batu empedu pada anak bisa disebabkan oleh obesitas, pola makan tinggi lemak, faktor genetik, gangguan darah seperti anemia, dan efek samping obat.


Bagaimana Jika Anak Menderita Batu Empedu?

Jika anak menderita batu empedu, segera konsultasikan ke dokter. Perawatan bisa berupa obat untuk melarutkan batu atau operasi jika gejala parah. Pastikan anak mengikuti pola makan sehat dan hindari makanan berlemak untuk mencegah batu semakin besar.


Apakah Batu Empedu pada Anak Bisa Sembuh?

Batu empedu pada anak bisa sembuh, tergantung ukuran dan gejalanya. Batu kecil kadang bisa hilang sendiri, tapi jika gejala berat, bisa diperlukan obat atau operasi.