Deviasi septum nasal bisa menjadi penyebab utama sering susah bernapas lewat hidung, terutama di satu sisi. Bila diabaikan, kondisi ini bisa memicu sinus berulang.
Deviasi septum nasal cukup umum terjadi, tetapi tidak semua orang menyadarinya. Kondisi ini dapat memengaruhi aliran udara di hidung dan membuat seseorang lebih rentan mengalami infeksi saluran napas atas.
Dalam beberapa kasus, deviasi septum juga dapat memperburuk kondisi, seperti alergi atau sinusitis kronis. Bahkan, bisa berdampak pada kualitas tidur karena gangguan pernapasan saat malam hari. Simak penjelasan gejala hingga pengobatan deviasi septum di sini!
Deviasi septum adalah kondisi ketika dinding pemisah antara dua lubang hidung (septum nasal) bergeser dari posisi seharusnya yaitu di tengah. Akibatnya, salah satu rongga hidung menyempit, bahkan hidung mengalami perubahan bentuk.
Kondisi ini dapat terjadi sejak lahir atau sebagai akibat cedera pada tulang hidung. Meskipun sebagian besar orang memiliki deviasi ringan yang tidak menimbulkan keluhan, deviasi yang lebih berat dapat menghalangi proses masuknya udara, bahkan proses pernapasan.
Baca juga: Seputar Pilek, Inilah yang Perlu Anda Ketahui
Gejala deviasi septum bisa tidak disadari pada awalnya, terutama jika penyimpangannya ringan. Namun, jika sudah cukup parah, beberapa keluhan berikut bisa mulai terasa, bahkan mengganggu aktivitas, meliputi:
Baca juga: Jangan Abaikan Sinusitis! Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Penyebab deviasi septum hidung adalah bawaan sejak lahir atau sebagai akibat dari cedera. Cedera pada hidung yang menyebabkan pergeseran septum bisa terjadi karena benturan saat olahraga, kecelakaan, atau trauma lainnya. Dalam beberapa kasus, deviasi juga bisa muncul akibat cedera saat proses persalinan bayi.
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami deviasi septum, seperti riwayat keluarga (faktor genetik) dan cedera pada hidung yang mungkin tidak disadari sebelumnya.
Baca juga: Mendengkur Bukan Berarti Tidur Pulas Melainkan Sumbatan Jalan Napas
Deviasi septum nasal tidak selalu membutuhkan penanganan medis. Namun, kondisi ini perlu ditangani jika gejalanya mulai mengganggu aktivitas sehari-hari atau menurunkan kualitas hidup.
Segera konsultasikan ke dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorok bedah kepala dan leher di RS Pondok Indah jika mengalami:
Pemeriksaan lebih awal dapat membantu menentukan tingkat keparahan deviasi dan pilihan penanganan yang paling sesuai.
Baca juga: Penanganan Sinusitis: Functional Endoscopic Sinus Surgery
Untuk memastikan adanya deviasi septum, dokter spesialis THT akan melakukan pemeriksaan fisik menggunakan alat khusus, seperti spekulum hidung dan endoskopi. Pemeriksaan ini bertujuan melihat posisi septum dan seberapa besar penyimpangannya.
Jika diperlukan, dokter juga bisa meminta pemeriksaan penunjang, seperti CT scan, terutama bila deviasi disertai keluhan sinusitis kronis atau gangguan struktur lainnya. Hasil diagnosis akan menjadi dasar dalam menentukan apakah kondisi ini perlu diobati dengan rawat jalan atau melalui tindakan medis lebih lanjut.
Baca juga: Si Kecil Kerap Mendengkur? Kenali Bahaya Mendengkur pada Anak
Penanganan deviasi septum disesuaikan dengan tingkat keparahan dan gejala yang dirasakan. Bila gejalanya ringan, pengobatan bisa dilakukan tanpa operasi. Namun, jika keluhan sudah berat dan menetap, tindakan bedah mungkin dibutuhkan.
Pada kasus deviasi septum ringan, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk meredakan gejala, termasuk:
Operasi merupakan metode pengobatan utama untuk deviasi septum hidung, terutama untuk kasus yang cukup parah dan gejala tidak kunjung membaik meski sudah diresepkan obat-obatan. Dokter mungkin menyarankan septoplasty, yaitu prosedur pembedahan untuk meluruskan septum. Tindakan ini dilakukan oleh dokter spesialis THT dan biasanya memerlukan anestesi umum atau lokal.
Setelah operasi, sebagian besar pasien merasakan peningkatan signifikan dalam kualitas napas dan tidur. Pemulihan umumnya berlangsung cukup lama, bisa mencapai 6 bulan atau lebih. Namun, prosedur ini memiliki efek samping, meliputi perdarahan, sakit kepala, pembengkakan di sekitar mata, atau penurunan sensitivitas penciuman.
Pada beberapa kasus, operasi untuk memperbaiki deviasi septum dapat dilakukan bersamaan dengan rhinoplasty, yaitu prosedur untuk membentuk ulang hidung. Rhinoplasty melibatkan perubahan tulang dan tulang rawan hidung untuk memperbaiki bentuk, ukuran, atau keduanya.
Baca juga: Apakah Deviasi Septum Bisa Sembuh? Ini yang Perlu Diketahui
Jika tidak ditangani, deviasi septum nasal dapat menimbulkan beberapa komplikasi, terutama bila gejalanya cukup berat atau berlangsung lama. Berikut ini beberapa komplikasi yang mungkin terjadi:
Deviasi septum yang bersifat bawaan memang tidak bisa dicegah. Meski begitu, menjaga keamanan dan menghindari risiko cedera bisa membantu menurunkan kemungkinan terjadinya deviasi septum di kemudian hari. Berikut langkah yang bisa dilakukan:
Mengingat deviasi septum bisa disebabkan oleh benturan, penting untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas maupun berkendara. Jika Anda merasa bagian tengah hidung tampak miring, atau sering mengalami gangguan pernapasan yang berlangsung lama, jangan abaikan.
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis THT di RS Pondok Indah cabang terdekat. Anda akan ditangani oleh dokter yang berpengalaman dan kompeten, dengan fasilitas medis berteknologi terkini untuk memastikan diagnosis serta penanganan dilakukan secara optimal.
Baca juga: Jadwal Dokter Spesialis THT Jakarta dan Tangerang
Septum nasal yang menyimpang bisa menjadi masalah serius, tergantung tingkat keparahannya. Jika deviasi septum masih ringan, kondisi ini mungkin tidak menimbulkan gejala yang signifikan. Namun, jika sudah parah, kondisi ini menyebabkan kesulitan bernapas, infeksi sinus berulang, dan gangguan tidur.
Tanda septum menyimpang atau bengkok meliputi:
Bila mengalami kondisi ini, Anda perlu menjalani pemeriksaan oleh dokter spesialis THT untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Septum yang menyimpang bisa diperbaiki melalui prosedur operasi yang disebut septoplasty. Operasi ini bertujuan meluruskan septum dan memperbaiki aliran udara.
Jika penyimpangan septum hidung sudah menyebabkan kesulitan bernapas saat tidur, maka memperbaikinya dapat membantu meningkatkan kualitas tidur Anda. Dengan memperbaiki septum yang menyimpang, aliran udara melalui hidung dapat ditingkatkan, sehingga mengurangi dengkuran dan membantu Anda tidur lebih pulas.
Referensi: