Akupunktur terbukti dapat meningkatkan kualitas tidur. Terapi akupunktur untuk insomnia bekerja dengan merangsang titik-titik tertentu di tubuh tanpa penggunaan obat.
Tidur merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting. Namun bagi sebagian orang, terutama lansia, mendapatkan tidur yang nyenyak sering kali menjadi tantangan. Seseorang yang memiliki insomnia tidak hanya kurang tidur, tetapi mengalami penurunan kualitas tidur atau tetap merasa lelah saat bangun di pagi hari.
Jika berlangsung dalam jangka panjang, insomnia dapat menimbulkan dampak negatif. Penderita insomnia cenderung lebih mudah mengalami gangguan kesehatan, merasa nyeri, sering gelisah, penyakit hipertensi bahkan lebih rentan menderita depresi. Oleh karena itu, insomnia perlu diatasi secara menyeluruh. Salah satu metode efektif yang kini banyak digunakan untuk mengatasi insomnia adalah terapi akupunktur.
Insomnia adalah gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya kesulitan untuk tidur. Kondisi ini menyebabkan durasi dan kualitas tidur berkurang. Penderita insomnia sering mengeluh tidak bisa tidur, tidur kurang lama, tidur dengan mimpi yang menakutkan, dan merasa tidurnya tidak puas.
Berikut ini adalah beberapa gejala insomnia yang sering dikeluhkan:
Baca juga: Gangguan Tidur ke Dokter Apa?
Salah satu penyebab utama insomnia adalah penurunan hormon melatonin, yaitu berfungsi mengatur siklus tidur. Seiring bertambahnya usia, produksi melatonin menurun drastis, sehingga tubuh lebih sulit merasa kantuk. Itu sebabnya banyak lansia yang mengalami insomnia.
Selain faktor hormonal, kondisi psikologis seperti depresi atau stres juga berperan besar. Kondisi emosional yang terganggu dapat menurunkan kualitas tidur secara signifikan, sehingga insomnia lebih mungkin terjadi.
Di era modern, insomnia sering dialami oleh masyarakat usia produktif karena faktor gaya hidup modern, stres berlebih, terlalu banyak mengonsumsi kafein, dan gaya hidup yang kurang sehat.
Baca juga: Sleep Apnea: Mendengkur Bukan Berarti Tidur Pulas Melainkan Sumbatan Jalan Napas
Kombinasi antara pengobatan medis dan terapi non-obat pada insomnia dapat memberikan hasil yang lebih maksimal. Secara farmakologi, sebagian besar tujuan pemberian obat hanya untuk mengurangi gejala, tetapi jika digunakan dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping yang cukup berbahaya seperti mengantuk, kliyengan, hipotensi ortostatik, dan gagal napas.
Akupunktur medik telah terbukti secara klinis dapat berperan dalam menangani insomnia dengan efek samping minimal. Terapi ini merangsang titik-titik tertentu di tubuh untuk meningkatkan produksi melatonin, mengurangi stres, dan menciptakan rasa rileks tanpa obat.
Akupunktur dilakukan dengan berbagai media seperti jarum, laser, benang, atau akupresur (tekanan dengan jari). Bagi pasien dengan alergi logam atau kondisi tubuh tertentu, media selain jarum dapat digunakan.
Tujuan terapi akupunktur untuk memperbaiki kualitas tidur sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup penderita, mengurangi onset terbangun di malam hari dan yang terpenting meminimalkan penggunaan obat-obatan.
Cara kerja akupunktur dalam mengatasi insomnia adalah dengan meningkatkan produksi beta endorfin yaitu senyawa kimia yang dapat memberikan rasa tenang, lebih berenergi dan bahagia, tanpa menyebabkan ketagihan.
Terapi akupunktur untuk insomnia dilakukan dua sampai tiga kali dalam seminggu sebanyak satu seri, dimana satu seri akupunktur terdiri dari 12 kali terapi. Berbagai metode dan modalitas terapi akupunktur yang dapat dilakukan yaitu akupresur, manual akupunktur, stimulasi listrik dan laserpunktur.
Baca juga: Gangguan Tidur dan Cara Mengatasinya
Keuntungan utama terapi akupunktur bagi penderita insomnia meliputi:
Meski akupunktur umumnya aman, beberapa kondisi khusus memerlukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis akupunktur.
Misalnya, pasien dengan daya tahan tubuh lemah tidak boleh menggunakan media jarum, karena luka dari tusukan jarum dikhawatirkan mudah terinfeksi. Pasien yang memiliki riwayat kejang juga sebaiknya menghindari akupunktur dengan media laser.
Selain itu, ketika mengonsultasikan insomnia ke dokter, pasien perlu menjelaskan beberapa hal seperti gejala insomnia yang dialami dan sejak kapan insomnia terjadi. Pasien juga perlu memberi tahu dokter faktor lain yang mungkin bisa menyebabkan insomnia seperti konsumsi kopi atau alkohol, maupun stres.
Efek akupunktur biasanya mulai terasa setelah sesi pertama. Untuk hasil pengobatan insomnia yang optimal, diperlukan 10–12 sesi akupuntur. Efek terapi juga berbeda-beda pada setiap pasien, tergantung pada respons tubuh masing-masing.
Jika mengalami insomnia yang sulit diatasi, pertimbangkan untuk mencoba terapi akupunktur dan selalu konsultasikan kondisi Anda dengan dokter untuk mendapatkan perawatan terbaik.
Baca juga: Tidur Berkualitas, Aktivitas Lancar
Menurut riset, akupuntur terbukti baik untuk membantu mengatasi kurang tidur karena dapat merangsang sistem saraf. Terapi ini juga membantu mengurangi stres, kecemasan, dan ketegangan, yang sering menjadi penyebab utama kurang tidur.
Meski terbukti efektif, hasil terapi akupunktur dapat bervariasi. Untuk hasil yang optimal, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis akupunktur sebelum memulai terapi ini.
Akupunktur bekerja dengan merangsang titik-titik tertentu di tubuh yang membantu menenangkan sistem saraf, mengurangi stres, dan meningkatkan aliran energi, sehingga pasien dapat tidur lebih nyenyak.
Biasanya, hasil mulai terlihat setelah 3–6 sesi terapi. Namun, respons setiap orang bisa berbeda-beda. Efek akupunktur bisa saja dirasakan lebih cepat atau lebih lama dari waktu tersebut, tergantung pada tingkat keparahan insomnia.
Efek samping akupunktur biasanya ringan, seperti memar di sekitar titik akupunktur atau rasa lelah. Namun, jika dilakukan oleh ahli yang berlisensi, efek samping ini sangat jarang terjadi dan umumnya hilang dalam waktu singkat.
Akupuntur dapat membantu mengatasi insomnia dengan menenangkan pikiran, mengurangi stres, dan meningkatkan produksi hormon yang mendukung tidur, yakni melatonin. Penelitian menunjukkan bahwa akupuntur efektif untuk insomnia ringan hingga sedang, terutama bila dikombinasikan dengan penerapan gaya hidup sehat.