Apakah Vitiligo Bisa Hilang? Vitiligo dan Peluang Kesembuhannya

By Tim RS Pondok Indah

Tuesday, 27 August 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Sayangnya, bercak putih vitiligo tidak bisa dihilangkan. Akan tetapi, penanganan dini yang tepat dapat membantu meminimalisir dampak dan gejala vitiligo.

Apakah Vitiligo Bisa Hilang? Vitiligo dan Peluang Kesembuhannya

Meski tidak menular dan tidak berbahaya, kehadiran vitiligo kerap menimbulkan keluhan bagi penderitanya. Lokasi terjadinya vitiligo yang lebih sering pada daerah terbuka dapat mengganggu penampilan, bahkan menurunkan kepercayaan diri penderitanya. 


Bercak putih karena vitiligo akan terus terjadi, tetapi tidak bisa dipastikan berapa lama vitiligo menyebar serta seberapa banyak bagian kulit yang akan mengalami kondisi ini. Namun, umumnya penyebaran vitiligo terjadi antara 6-12 bulan. Sebelum bercaknya meluas, diperlukan penanganan dari dokter. Sebab 10-20% orang dengan vitiligo bisa kembali memiliki warna kulit seperti sedia kala, dengan beberapa kondisi khusus, salah satunya adalah penanganan dini.


Apa Itu Vitiligo?

Vitiligo adalah kondisi ketika tubuh tidak mampu memproduksi melanin (zat pigmen atau pemberi warna pada tubuh), sehingga menyebabkan timbulnya bercak putih pada kulit maupun uban pada rambut. 


Vitiligo sendiri tergolong penyakit kulit yang tidak menular dan progresif, yang artinya akan makin meluas seiring berjalannya waktu. Meski belum diketahui pasti penyebab kondisi ini, sekitar 30% kasus vitiligo yang terjadi berkaitan dengan faktor genetik.


Jika demikian, apakah penyakit vitiligo menurun ke anak? Sayangnya, vitiligo merupakan kondisi yang bisa diturunkan dari orang tua ke anaknya. 


Baca juga: Teknologi Laser Tangani Masalah Kulit



Apakah Vitiligo Bisa Sembuh?

Jawabannya adalah tidak bisa disembuhkan. Area yang terkena vitiligo kemungkinan besar akan menetap seumur hidup, karena saat ini belum ada perawatan yang dapat mengembalikan warna kulit sepenuhnya seperti semula.


Jadi, berbagai bentuk penanganan dan pengobatan vitiligo bertujuan untuk memperlambat maupun menghentikan terjadinya perubahan warna kulit, bukan untuk menyembuhkannya. 


Pilihan penanganan terbaik untuk vitiligo yang Anda alami hanya bisa dipastikan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin, setelah melakukan pemeriksaan langsung. Sebab, penanganan yang diberikan oleh dokter perlu disesuaikan dengan riwayat kesehatan serta tingkat penyebaran vitiligo. 


Baca juga: Sering Berkeringat? Waspada Hiperhidrosis



Penanganan Vitiligo

Penanganan vitiligo yang dilakukan akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien, termasuk usia pasien, luasnya vitiligo yang terjadi, kecepatan bercak putih (vitiligo) menyebar, dan pengaruh vitiligo terhadap kualitas hidup penderitanya.


Berdasarkan tujuannya, penanganan vitiligo yang bisa dilakukan dikelompokkan sebagai berikut ini:


  1. Menghambat timbulnya bercak putih, berupa peresepan kortikosteroid, baik dalam bentuk obat minum maupun obat oles.
  2. Melindungi kulit (yang mengalami vitiligo) dari paparan sinar matahari dengan penggunaan losion penggelap kulit atau tabir surya yang setidaknya mengandung 30 SPF sebelum beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.
  3. Meratakan warna kulit yang terkena vitiligo, dalam bentuk obat oles yang mengandung kortikosteroid, hidrokuinon, terapi sinar laser (dengan sinar UV), operasi cangkok kulit maupun pencangkokan blister, serta mikropigmentasi.


Baca juga: Mengenal Psoriasis, Si Penyebab Gatal dan Pengganggu Penampilan


Peluang Kesembuhan Vitiligo

Lalu apakah vitiligo bisa hilang? Pada beberapa kasus, penderita vitiligo bisa kembali mendapatkan warna kulitnya. Namun, memang lebih banyak kasus vitiligo hanya hanya bisa disamarkan atau dibuat tampak serupa dengan warna kulit area tubuh di sekitarnya melalui beberapa pilihan penanganan di atas. Kondisi yang memungkinkan vitiligo bisa hilang adalah sebagai berikut ini:


  • Terdiagnosa sebelum penderitanya berusia 20 tahun
  • Lokasi terjadinya vitiligo kebanyakan di wajah
  • Mengalami puncak penyebaran vitiligo kurang dari 6 bulan


Oleh karena itu, segera periksakan diri ke dokter spesialis kulit dan kelamin di RS Pondok Indah cabang terdekat untuk memastikan kondisi serta mendapatkan penanganan yang sesuai. Skrining juga bisa dilakukan bila Anda memiliki keluarga yang juga terdiagnosa vitiligo. Dengan demikian Anda bisa memperoleh penanganan maupun langkah pencegahan yang sesuai.


RS Pondok Indah tidak hanya memberikan pelayanan terbaik melalui dokter spesialis yang kompeten, melainkan juga dengan fasilitas medis terkini. Bahkan penanganan di Skin Clinic yang dilakukan langsung oleh dokter spesialis berpengalaman akan memberikan pelayanan nyaman dengan hasil yang maksimal guna meratakan warna kulit karena vitiligo yang Anda alami. Semuanya ini merupakan bentuk komitmen kami untuk memprioritas kesehatan Anda!



FAQ Vitiligo


Apakah Vitiligo Menular?

Tidak, vitiligo tidak menular. Vitiligo adalah kondisi kulit yang menyebabkan hilangnya pigmentasi, sehingga muncul bercak-bercak putih pada kulit. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel melanosit yang bertanggung jawab menghasilkan melanin (pigmen kulit) mengalami kerusakan atau mati. Penyebab pasti vitiligo belum sepenuhnya dipahami, namun faktor genetik dan autoimun sering dikaitkan dengan kondisi ini. Vitiligo tidak bisa ditularkan melalui kontak fisik, udara, atau cairan tubuh, sehingga tidak ada risiko tertular dari orang yang memiliki vitiligo.


Bagaimana Caranya agar Vitiligo Tidak Menyebar?

Cara mencegah vitiligo menyebar yaitu dengan menghindari pemicu seperti stres berlebihan, cedera kulit, dan paparan sinar matahari tanpa perlindungan. Menggunakan tabir surya, mengonsumsi makanan bergizi, dan mengikuti pengobatan yang dianjurkan dokter, seperti krim kortikosteroid atau terapi cahaya, juga dapat membantu mengontrol penyebaran vitiligo.


Apa yang Harus Dihindari Vitiligo?

Penderita vitiligo harus menghindari paparan sinar matahari langsung tanpa perlindungan, karena dapat memperparah kondisi. Selain itu, hindari stres berlebihan, cedera kulit seperti luka atau goresan, serta bahan kimia yang keras, karena semua ini dapat memicu atau memperburuk penyebaran vitiligo.


Vitiligo Harus Banyak Makan Apa?

Penderita vitiligo disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran, untuk mendukung kesehatan kulit dan sistem kekebalan tubuh. Makanan yang mengandung vitamin C, E, dan beta-karoten, seperti jeruk, wortel, dan bayam, serta sumber alami tembaga seperti kacang-kacangan dan biji-bijian, juga dapat membantu memperlambat perkembangan vitiligo.


Referensi:

  1. Frączek A, Kasprowicz-Furmańczyk M, et al,. Surgical treatment of vitiligo. International journal of environmental research and public health. 2022. (https://www.mdpi.com/1660-4601/19/8/4812). Diakses pada 18 Juni 2024.
  2. Feng Y, Lu Y. Advances in vitiligo: Update on therapeutic targets. Frontiers in immunology. 2022. (https://www.frontiersin.org/journals/immunology/articles/10.3389/fimmu.2022.986918/full). Diakses pada 18 Juni 2024.
  3. Frisoli ML, Essien K, Harris JE. Vitiligo: mechanisms of pathogenesis and treatment. Annual review of immunology. 2020. (https://www.annualreviews.org/docserver/fulltext/immunol/38/1/annurev-immunol-100919-023531.pdf?expires=1718700876&id=id&accname=guest&checksum=A7BB47D456AEB4DE4A7D52BF98AAF8A1). Diakses pada 18 Juni 2024.
  4. American Academy of Dermatology Association. Vitiligo: Diagnosis and Treatment. (https://www.aad.org/public/diseases/a-z/vitiligo-treatment). Direvisi terakhir 25 Mei 2023. Diakses pada 18 Juni 2024.
  5. National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases. Vitiligo. (https://www.niams.nih.gov/health-topics/vitiligo). Direvisi terakhir Oktober 2022. Diakses pada 18 Juni 2024.
  6. Cleveland Clinic. Vitiligo. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12419-vitiligo#symptoms-and-causes). Direvisi terakhir 23 November 2023. Diakses pada 18 Juni 2024.
  7. Mayo Clinic. Vitiligo. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/vitiligo/symptoms-causes/syc-20355912). Direvisi terakhir 10 November 2022. Diakses pada 18 Juni 2024.