By Tim RS Pondok Indah
Frozen shoulder bisa disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. Namun, tanpa penanganan, keluhan ini dapat berlangsung lama dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Apakah Anda sering merasakan nyeri dan kaku pada sendi bahu? Bila iya, bisa jadi Anda mengalami frozen shoulder. Frozen shoulder atau dalam istilah medis disebut adhesive capsulitis adalah kondisi ketika struktur kapsul sendi bahu menjadi kaku, nyeri, dan gerakannya sangat terbatas. Kondisi ini berkembang secara bertahap dan dapat berlangsung selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun jika tidak ditangani dengan baik.
Gejala frozen shoulder yang utama adalah nyeri dan kekakuan pada sendi bahu, terutama saat digerakkan, disertai keterbatasan gerak yang makin parah dari waktu ke waktu. Pada beberapa kasus, nyeri bisa muncul saat istirahat, bahkan saat tidur. Penyebab frozen shoulder sendiri bisa bermacam-macam, mulai dari cedera, penyakit diabetes, penyakit jantung, hingga gangguan tiroid.
Frozen shoulder dapat sembuh secara bertahap, terutama dengan penanganan yang tepat. Pada sebagian besar kasus, keluhan akan sembuh total dalam waktu 1 tahun. Namun, prosesnya bisa berbeda pada setiap orang, tergantung tingkat keparahan dan respons terhadap pengobatan.
Tanpa penanganan yang sesuai, frozen shoulder berisiko menetap lebih lama dan menurunkan kualitas hidup penderitanya. Oleh karena itu, penting untuk segera mencari pertolongan medis agar proses penyembuhan frozen shoulder bisa berjalan optimal.
Baca juga: Nyeri Bahu, Kenali Penyebab hingga Cara Mengatasinya
Setelah pemeriksaan fisik, dokter spesialis ortopedi dapat menyarankan penanganan yang tepat untuk kondisi Anda. Dokter biasanya akan menyarankan untuk mengistirahatkan sendi bahu Anda dan menghindari gerakan pada bahu yang sakit, seperti mengangkat lengan ke atas, memutar lengan, atau mengangkat barang yang berat.
Selanjutnya, dokter juga akan menyarankan berbagai metode pengobatan, sesuai dengan tingkat keparahan dan kondisi bahu Anda. Pengobatan frozen shoulder bertujuan untuk mengurangi nyeri dan mengembalikan rentang gerak sendi bahu. Berikut ini adalah pilihan pengobatannya:
Kompres dingin dapat membantu menghentikan peradangan di area bahu, sehingga nyeri bahu pun bisa berkurang. Caranya, kompreskan sebungkus es batu yang telah dibalut dengan handuk atau kain ke area bahu yang nyeri selama 10-15 menit beberapa kali dalam sehari.
Penggunaan obat-obatan pereda nyeri dapat membantu mengurangi rasa sakit, sehingga pergerakan bahu menjadi lebih nyaman. Pastikan Anda mengonsumsi obat pereda nyeri sesuai dengan aturan pakai yang tertera pada kemasan, atau sesuaikan dengan arahan dokter.
Fisioterapi atau terapi fisik merupakan bagian penting dalam proses pengobatan frozen shoulder. Tidak hanya meredakan nyeri dan kekakuan, fisioterapi juga dapat membantu mengembalikan fungsi gerak bahu.
Terapi ini mencakup latihan peregangan dan penguatan otot bahu secara bertahap untuk membantu mengembalikan pergerakan dan fungsi sendi.
Untuk mempercepat pemulihan, dokter mungkin merekomendasikan prosedur hydrodilatation. Prosedur ini dilakukan dengan menyuntikkan cairan ke dalam sendi bahu untuk membantu melemaskan bagian yang kaku. Hydrodilatation biasanya dilakukan sebagai terapi kombinasi dengan konsumsi obat atau fisioterapi.
Baca juga: Apa Itu Dislokasi Bahu? Sederhana tetapi Tidak Bisa Disepelekan
Manipulasi sendi bahu bertujuan untuk melonggarkan bagian bahu yang kaku. Prosedur ini dilakukan dengan bius total, jadi dokter akan menggerakkan bahu pasien secara perlahan tanpa rasa sakit untuk membantu meningkatkan pergerakan sendi.
TENS adalah terapi menggunakan alat yang mengalirkan arus listrik ringan ke area bahu, yang merupakan bagian dari fisioterapi. Terapi ini bertujuan untuk mengurangi nyeri dengan merangsang saraf dan meningkatkan aliran darah ke area yang kaku.
Dokter dapat menyarankan tindakan artroskopi untuk mengatasi kasus frozen shoulder yang sudah parah atau kronis. Prosedur operasi ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil di bahu, lalu memasukkan alat khusus untuk mengangkat jaringan yang menyebabkan kekakuan. Artroskopi biasanya menjadi pilihan terakhir jika frozen shoulder tidak membaik dengan terapi lain.
Sendi bahu memiliki peran yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, jangan menganggap remeh nyeri dan kekakuan pada bahu. Deteksi dini dan penanganan yang tepat merupakan kunci utama dalam pengobatan frozen shoulder. Jika Anda mengalami nyeri bahu yang tak kunjung membaik atau kesulitan menggerakkan bahu, segera konsultasikan dengan dokter spesialis ortopedi di RS Pondok Indah cabang terdekat.
Dokter spesialis di RS Pondok Indah telah berpengalaman dan akan memberikan pelayanan medis dengan dukungan fasilitas medis terkini demi hasil yang optimal. Dengan penanganan yang tepat, proses penyembuhan frozen shoulder pun bisa lebih cepat, sehingga Anda bisa kembali beraktivitas tanpa rasa nyeri.
Baca juga: Keseleo yang Tidak Kunjung Sembuh
Frozen shoulder bisa membaik dengan sendirinya, tetapi proses penyembuhannya sangat lambat, yakni berkisar antara 1-3 tahun. Tanpa pengobatan dari dokter, penderita frozen shoulder juga akan merasakan nyeri bahu, bahu terasa kaku, dan keterbatasan gerak.
Oleh sebab itu, meski frozen shoulder berpotensi sembuh dengan sendirinya, Anda tetap dianjurkan untuk menemui dokter spesialis ortopedi bila mengalami kondisi ini. Dengan begitu, proses pemulihan dapat berjalan lebih cepat dan optimal.
Saat mengalami frozen shoulder, posisi tidur terbaik adalah posisi terlentang atau miring ke sisi bahu yang tidak mengalami keluhan. Dengan begitu, Anda tidak akan memberikan tekanan berlebih pada bahu yang terdampak dan memperparah gejalanya.
Terapi fisik yang dilakukan untuk frozen shoulder umumnya meliputi latihan peregangan dan penguatan otot bahu secara bertahap. Program terapi ini akan disesuaikan dengan tingkat keparahan dan kondisi masing-masing individu. Selain itu, dokter juga bisa menyarankan terapi lain, seperti TENS dan prosedur hydrodilatation sebagai terapi komplementer.
Tanda-tanda frozen shoulder sudah mulai membaik adalah termasuk berkurangnya nyeri dan peningkatan rentang gerak bahu. Pasien juga akan merasa lebih nyaman saat melakukan aktivitas sehari-hari.
Referensi: