Tension type headache atau sakit kepala tipe tegang adalah tipe sakit kepala yang banyak ditemukan pada usia produktif. Simak gejala dan penyebabnya di sini!
Dari sekian banyak jenis sakit kepala, tension type headache adalah salah satu jenis yang sering dikeluhkan. Kondisi ini lebih sering dialami oleh orang dewasa pada usia produktif, atau berusia 25-50 tahun, sehingga bisa mengganggu performa mereka dalam bekerja dan beraktivitas.
Tension type headache (TTH), atau sakit kepala tipe ketegangan, lebih mungkin dialami oleh para eksekutif muda yang giat meniti karir, yang memiliki beban kerja berat, maupun bekerja dengan deadline yang ketat setiap harinya. Kondisi yang juga dikenal dengan sakit kepala tegang ini lebih banyak dialami oleh perempuan dibandingkan laki-laki.
Tension type headache, atau sakit kepala tipe ketegangan, adalah kondisi nyeri sekaligus tegang pada bagian dahi dan belakang kepala. Jenis sakit kepala ini disebabkan oleh kontraksi otot-otot kulit kepala, dahi, dan leher, yang sering kali disertai dengan vasokonstriksi ekstrakranial.
Terkadang, sensasi nyeri dan tegang juga dapat menyebar ke leher hingga bahu. Bahkan, dalam kasus yang ekstrem, rasa nyeri juga dapat dirasakan seakan menekan tengkorak kepala penderita.
Tension type headache memiliki gejala yang khas, bukanlah nyeri berdenyut, melainkan nyeri tumpul yang membuat kedua sisi kepala terasa seperti diikat atau ditekan dengan kuat. Keparahannya bervariasi, bisa saja ringan hingga berat.
Selain itu, nyeri akibat tension headache juga bisa disertai dengan beberapa keluhan berikut:
Baca juga: Terapi Akupunktur Tangani Migrain yang Mengganggu
Berdasarkan frekuensi kekambuhannya, sakit kepala tipe ketegangan bisa dibedakan menjadi:
Jika tidak diatasi dengan baik, TTH sewaktu bisa berkembang menjadi TTH episodik, bahkan TTH kronik.
Penyebab utama terjadinya tension type headache adalah faktor psikis, termasuk stres yang berat akibat tuntutan pekerjaan, kelelahan, maupun masalah pribadi.
Stres dan beban pikiran yang dialami akan mengaktifkan sinyal di otak untuk memicu kontraksi pada otot-otot di area kepala dan menimbulkan nyeri. Proses inilah yang menjadi alasan mengapa otot kepala tegang pada saat mengalami tension type headache.
Jika sudah kronik, TTH sangat mungkin menyebabkan penurunan kualitas hidup dan produktivitas penderita. Sakit kepala tipe ketegangan juga bisa memicu munculnya keluhan nyeri pada bagian tubuh lain, seperti nyeri bahu, nyeri punggung, dan sebagainya, yang akan membuat proses penentuan penyebab nyeri lebih sulit.
Serangan TTH kronis juga bisa membuat tubuh memproduksi hormon stres (hormon kortisol) secara terus-menerus. Jika dibiarkan berlarut-larut, peningkatan kadar kortisol dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.
Peningkatan produksi hormon kortisol juga memicu pelepasan gula ke dalam darah, sehingga risiko diabetes tipe 2 pun meningkat.
Baca Juga: Kenali Gejala Sakit Kepala, Tangani dengan Tepat
Langkah untuk meringankan tension type headache perlu disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Berikut adalah beberapa penanganan medis yang bisa dilakukan:
Selain dengan beberapa penanganan tersebut, menerapkan pola hidup sehat juga penting dilakukan oleh penderita. Pola hidup yang dimaksud, termasuk mengelola stres dengan baik, istirahat cukup, dan rutin olahraga.
Baca Juga: Agar Sakit Kepala Tak Terus Berulang
Jika kondisi tak kunjung membaik, jangan menunda untuk konsultasi pada Dokter Spesialis Neurologi di RS Pondok Indah. Sebab semakin cepat ditangani, semakin besar pula kemungkinan TTH bisa diatasi hingga tuntas. Jika perlu, dokter juga bisa melakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk meninjau kemungkinan lain yang menyebabkan sakit kepala, seperti adanya infeksi atau kelainan fisiologis.