Tidur Berkualitas, Aktivitas Lancar

Kamis, 07 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Sering dianggap permasalahan sepele, gangguan pola tidur dapat memberikan beragam dampak negatif—baik bagi fisik maupun psikologis

Tidur Berkualitas, Aktivitas Lancar

Apa yang terpikir ketika mendengar kata “stress”? Pikiran kacau yang mungkin menjurus ke depresi. Stres sebenarnya merupakan reaksi normal (baik fisik maupun mental) yang terjadi pada tubuh apabila mengalami perubahan yang membutuhkan penyesuaian (respons).


Stres baru dianggap sebagai masalah jika terjadi secara berkepanjangan, tidak direspons dengan baik, dan memberikan dampak negatif pada kesehatan dan kinerja dalam aktivitas sehari-hari.


Salah satu dampak negatif dari stres adalah terganggunya pola tidur. Stres juga dapat membuat seseorang dalam kondisi siaga berlebihan—yang akan menyebabkan ketidakseimbangan antara keadaan tidur dan terjaga.


Sebagian orang bahkan melakukan perilaku keliru dengan tidak mengizinkan tubuhnya beristirahat sebelum pekerjaan selesai. Mereka akan mengonsumsi berbagai makanan atau minuman yang dapat membuat tubuh mereka tetap terjaga.


Perilaku ini akan menurunkan stamina mental dan fisik—yang membuat stres dan gangguan pola tidur semakin parah.


Menurut National Sleep Foundation, kriteria tidur yang baik adalah: 


  • Mampu tidur dengan mudah dalam 15 – 20 menit
  • Tidur secara teratur dengan durasi 7 – 9 jam dalam 24 jam
  • Tidur secara kontinu dan tidak terputus hingga pagi
  • Terbangun dalam kondisi segar
  • Mampu bekerja dengan baik, produktif, dan bugar sepanjang hari
  • Pasangan atau keluarga Anda tidak melihat adanya perilaku tidak wajar saat Anda tidur, seperti napas yang terhenti, gelisah, atau mimpi buruk disertai mengigau.


Jika tidak segera ditangani dengan baik, gangguan pola tidur dapat menyebabkan berbagai kondisi yang merugikan, seperti:


  • Gangguan fungsi kognitif ringan hingga sedang
  • Gangguan keterampilan motorik yang berkaitan dengan keseimbangan, refleks, kecekatan, dan lainnya
  • Kestabilan emosional
  • Peningkatan berat tubuh
  • Menurunnya kekebalan tubuh
  • Tidak stabilnya tekanan darah


Lebih jauh, gangguan pola tidur bahkan dapat berdampak pada sistem organ dalam tubuh kita.


  1. Sistem saraf otak. Kelelahan yang berlebihan akan menimbulkan gejala sulit konsentrasi, sulit membuat keputusan, gangguan koordinasi, hingga berhalusinasi dan mencetuskan episode mania pada orang dengan riwayat gangguan bipolar.
  2. Sistem pencernaan. Gangguan pola tidur dapat mengganggu fungsi hormon leptin (memberi tahu otak bahwa kita sudah kenyang) dan ghrelin (perangsang nafsu makan)—yang memicu fenomena midnight snacking. Kurang tidur juga membuat pankreas memproduksi lebih banyak insulin—yang berakibat terjadinya penumpukan lemak dalam tubuh dan berisiko mengalami diabetes tipe 2.


Ketika merasa mengalami gangguan tidur akibat stres, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan:


  1. Mengelola stres dengan manajemen waktu yang baik. Disiplin memberikan waktu untuk tidur yang cukup, berolahraga, dan 'me time’
  2. Melihat sumber stres dari perspektif yang lebih proporsional dan objektif
  3. Hobi yang dijalani dengan teratur dan sungguh-sungguh dapat menjadi sarana relaksasi yang efektif


Tetapi ketika usaha yang Anda lakukan tidak menemukan hasil, segera konsultasikan kondisi Anda ke dokter spesialis kedokteran jiwa (psikiatri) untuk mendapatkan pertolongan yang tepat.


Jangan sampai aktivitas dan kesehatan Anda terganggu akibat stres dan gangguan tidur.