Ring Peredam Jantung Koroner

Selasa, 05 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Bagi penderita penyakit jantung koroner, serangan jantung yang tiba-tiba muncul karena pembuluh darah tersumbat dapat menjadi momok yang cukup mengerikan

Ring Peredam Jantung Koroner

Bagi penderita penyakit jantung koroner, serangan jantung yang tiba-tiba muncul karena pembuluh darah tersumbat dapat menjadi momok yang cukup mengerikan.


Pemasangan stent/ring jantung, disertai dengan perubahan gaya hidup yang lebih sehat, mampu mengurangi risiko terburuk di masa yang akan datang.


Jantung adalah organ vital yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh agar nutrisi dan oksigen dapat diserap oleh tubuh. Pembuluh darah koroner adalah pembuluh darah di jantung yang berfungsi memberi oksigen dan nutrisi ke organ jantung.


Seiring bertambahnya usia, tingkat elastisitas pembuluh darah koroner akan semakin menurun akibat plak aterosklerosis. Adanya plak aterosklerosis ini menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah jantung koroner yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja jantung. 


Kondisi tersebut biasanya menjadi penyebab utama penyakit jantung yang paling umum terjadi, yaitu penyakit jantung koroner. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyakit tidak menular penyebab kematian tertinggi di dunia.


Pada 2015 saja, tercatat lebih dari 7 juta orang meninggal karena penyakit jantung koroner. Sedangkan di Indonesia sendiri, lebih dari 2 juta orang terkena penyakit ini pada 2013. Dari jumlah tersebut, penyakit jantung koroner lebih sering terjadi pada usia lebih dari 40 tahun.


Faktor penyebab penyakit jantung koroner cukup banyak. Meskipun demikian, penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi, kolesterol dan trigliserida tinggi, diabetes, kegemukan, kebiasaan merokok, serta peradangan pada pembuluh darah merupakan faktor utama yang mencederai dinding arteri. Saat arteri rusak, plak akan lebih mudah terjadi dan menyebabkan penebalan atau penyempitan arteri.


Anda yang mulai merasakan nyeri dada, baik ringan sampai dengan berat, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Nyeri dada ini disebut dengan “angina” dan dapat bertahan selama beberapa menit.


Apalagi jika nyeri ini sudah menjalar ke leher, rahang, bahu, tangan sisi kiri, punggung, atau perut sisi kiri. Jika plak belum menyumbat arteri koroner secara menyeluruh, angina dapat mereda dengan sendirinya.


Keluhan seperti sering berkeringat dingin, mual, muntah, atau mudah lelah juga menjadi gejala yang perlu diwaspadai. Terlebih jika ditemukan kondisi irama denyut jantung yang tidak stabil (aritmia). Apabila tidak ditangani dengan segera, dapat menyebabkan henti jantung (sudden cardiac arrest).


Cara Mencegah Jantung Koroner

Untuk meminimalkan risiko terkena penyakit jantung koroner, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan, di antaranya:


  • Melakukan olahraga rutin
  • Terapkan pola makan sehat dan gizi seimbang, perbanyak asupan buah dan sayur, kurangi makanan yang mengandung kolesterol dan garam berlebih
  • Berhenti merokok
  • Menurunkan berat badan jika berlebihan
  • Mengontrol tekanan darah
  • Kendalikan stres
  • Istirahat yang cukup. Penelitian menunjukkan bahwa kurangnya kualitas dan jam tidur berpengaruh pada peningkatan risiko terkena penyakit jantung koroner


Prosedur Ring Jantung

Penanganan penyakit jantung koroner umumnya melibatkan perubahan pola hidup yang dikombinasikan dengan obat-obatan atau prosedur medis. Pemberian obat ini sebaiknya sejalan dengan tindakan revaskularisasi, baik pemasangan ring jantung (stent) atau operasi bypass pada kondisi penyakit jantung koroner yang berat, demi mencegah gangguan jantung yang lebih lanjut.


Prosedur pemasangan ring jantung adalah sebuah prosedur yang dilakukan untuk melebarkan pembuluh darah koroner yang menyempit atau tersumbat di bagian jantung dengan cara non-invasif atau tanpa bedah dengan menggunakan anestesi lokal lewat daerah pergelangan tangan ataupun pangkal paha. Proses yang juga disebut angioplasti koroner ini dilakukan dengan memasukkan kateter ke bagian arteri yang mengalami penyempitan.


Kemudian, dokter akan mengembangkan balon kecil melalui kateter untuk melebarkan arteri yang menyempit tersebut, dan memasang ring. Ring terbuat dari logam yang dapat menyesuaikan dengan tubuh.


Ring berbentuk tabung kecil yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah untuk menahan agar pembuluh darah tetap terbuka. Dengan kemajuan teknologi, ring dilapisi obat untuk mencegah penyempitan berulang pada tempat yang sama.


Setelah ring terpasang, pembuluh darah koroner di jantung dapat kembali menerima suplai darah dengan baik dan memperkecil risiko Anda mengalami serangan jantung pada pembuluh darah yang sakit tersebut.


Pengendalian Risiko Jantung Koroner

Jangan sia-siakan penanganan penyakit jantung yang sudah Anda jalani, jaga kesehatan jantung Anda dengan melakukan hal-hal berikut ini:


  • Olahraga rutin untuk mempertahankan peredaran darah yang baik
  • Menghentikan kebiasaan merokok bagi perokok aktif
  • Mengatur pola makan yang sehat, bergizi, dan seimbang
  • Menekan kadar kolesterol dan gula darah
  • Menormalkan tekanan darah


Tindakan pemasangan ring jantung ini berdampak positif terhadap kualitas hidup banyak orang. Kombinasi angioplasti dan ring jantung dapat menjadi penyelamat, terutama apabila dilakukan segera saat mengalami serangan jantung.


Singkatnya waktu dalam prosedur tindakan ini juga memangkas waktu pemulihan, sehingga pasien dapat segera beraktivitas kembali. Harus diingat, jika proses ini bukan mengobati penyakit dasar- seperti hipertensi, diabetes, maupun kadar kolesterol tinggi – tetapi mengatasi sumbatan akibat penyakit-penyakit tersebut.


Maka itu, penyakit yang mendasari harus tetap ditangani, disertai dengan menjaga pola hidup yang baik, agar tidak timbul sumbatan kembali.