Oleh Tim RS Pondok Indah
Rehabilitasi medik dan fisioterapi bukanlah hal yang sama. Meski saling terkait, keduanya memiliki ruang lingkup yang berbeda. Simak selengkapnya di artikel ini!
Rehabilitasi medik dan fisioterapi erat kaitannya dengan pemulihan fungsi tubuh setelah operasi, stroke, cedera, atau beragam kondisi medis lainnya. Namun, secara pengertian, makna keduanya tidaklah sama, bahkan perbedaan ruang lingkup penangannya pun cukup signifikan.
Rehabilitasi medik adalah cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada diagnosis, penanganan, dan pemulihan fungsi tubuh akibat kondisi medis tertentu. Dalam praktiknya, rehabilitasi medik melibatkan pendekatan multidisiplin, termasuk berbagai tindakan terapi. Salah satu terapi dalam rehabilitasi medik adalah fisioterapi.
Sederhananya, rehabilitasi medik adalah payung besar dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk memulihkan fungsi tubuh, mulai dari fisioterapi, terapi okupasi, hingga terapi wicara. Selain ruang lingkup, ada beberapa perbedaan rehabilitasi medik dan fisioterapi yang perlu Anda ketahui.
Agar tidak bingung memahami istilah ini dan bisa menjalani pengobatan yang tepat sejak awal, berikut ini adalah penjelasan singkat tentang perbedaan rehabilitasi medik dan fisioterapi:
Rehabilitasi medis merupakan cabang ilmu kedokteran yang melibatkan tim medis dari berbagai multidisiplin. Dokter rehabilitasi medis akan merujuk pasien untuk mendapatkan tindakan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya, sehingga pengobatan bisa maksimal.
Sementara itu, fisioterapi merupakan salah satu tindakan dalam rehabilitasi medis, sehingga fokusnya hanya pada penanganan untuk memulihkan fungsi tubuh pasien.
Rehabilitasi medik memiliki ruang lingkup yang lebih luas, bisa mencakup fisioterapi, terapi okupasi, terapi wicara, ortotik prostetik, sampai edukasi pasien dan keluarga.
Untuk fisioterapi, ruang lingkupnya lebih sempit dan spesifik, yaitu sebatas memperbaiki fungsi tubuh dan mengurangi nyeri dengan berbagai terapi fisik. Contoh terapi fisik pada fisioterapi adalah latihan gerak, latihan kekuatan, atau mobilitas sendi.
Baca juga: Memahami Manfaat Microwave Diathermy (MWD) dalam Program Fisioterapi
Tujuan rehabilitasi medis lebih luas, yaitu memulihkan fungsi tubuh untuk meningkatkan kualitas hidup dan membantu pasien agar lebih mandiri. Di sisi lain, fisioterapi memiliki tujuan yang lebih spesifik, yakni memperbaiki kemampuan gerak dan fungsi otot, tulang, atau sendi, mengurangi nyeri, dan mencegah kekakuan otot.
Karena fokusnya memulihkan fungsi tubuh, rehabilitasi medis dilakukan untuk menangani beberapa kondisi kesehatan kronis, seperti berikut ini:
Sedangkan fisioterapi dan latihan fisik biasa dilakukan untuk meringankan kondisi-kondisi, yang meliputi:
Tindakan yang dilakukan oleh dokter spesialis rehabilitasi medis meliputi pemeriksaan kondisi pasien, menentukan program rehabilitasi, memberi injeksi atau terapi terkait keluhan nyeri otot dan sendi, memberi rujukan ke berbagai tindakan rehabilitasi, serta mengawasi penggunaan alat bantu selama rehabilitasi.
Sementara itu, fisioterapi mencakup berbagai jenis terapi dan latihan, seperti latihan peregangan dan penguatan otot, latihan keseimbangan dan koordinasi gerak, edukasi postur tubuh, serta terapi menggunakan modalitas fisik, seperti ultrasound, TENS, atau infrared (IR).
Dengan mengetahui perbedaan rehabilitasi medik dan fisioterapi, Anda diharapkan berkonsultasi dengan dokter spesialis rehabilitasi medis terlebih dahulu guna mendapatkan penanganan yang sesuai. Nantinya, fisioterapis akan melakukan tindakan sesuai yang telah direncanakan oleh dokter spesialis rehabilitasi medis.
Oleh karena itu, apabila Anda mengalami berbagai kondisi medis yang membutuhkan pemulihan fungsi tubuh, jadwalkan janji temu dengan dokter spesialis rehabilitasi medis RS Pondok Indah cabang terdekat untuk mendapatkan layanan rehabilitasi medis dengan rencana pengobatan yang tepat. Dengan tim medis berpengalaman yang didukung dengan fasilitas medis berteknologi terkini, penanganan untuk mengoptimalkan kembali fungsi tubuh Anda pun bisa lebih optimal.
Baca juga: Fisioterapi Low Back Pain, Ini yang Perlu Diketahui
Fisioterapi termasuk salah satu bagian dari rehabilitasi medik. Sebab rehabilitasi medik merupakan proses pemulihan fungsi tubuh bagi pasien yang mengalami cedera, penyakit, ataupun setelah menjalani operasi tertentu. Sedangkan fisioterapi sendiri merupakan kumpulan terapi dan latihan yang berfokus untuk meningkatkan mobilitas, kekuatan, dan mengurangi nyeri yang dialami pasien. Jadi, fisioterapi merupakan salah satu bagian integral dari proses rehabilitasi medik secara keseluruhan.
Rehabilitasi medik diperlukan saat seseorang mengalami gangguan fungsi tubuh akibat cedera, kondisi medis maupun pemulihan setelah tindakan medis (operasi). Contohnya meliputi stroke, patah tulang, cedera otot, atau pascaoperasi penggantian sendi lutut. Tujuan rehabilitasi medik adalah untuk memulihkan kemampuan fisik dan mendukung peningkatan kualitas hidup serta kesehatan pasien.
Fisioterapi diperlukan saat pasien mengalami gangguan fisik seperti nyeri kronis, cedera, penyakit tertentu, atau memiliki masalah postur. Selain itu, fisioterapi juga dapat direkomendasikan setelah pasien menjalani operasi yang memengaruhi fungsi gerak tubuhnya, seperti operasi penggantian sendi. Peran fisioterapi adalah untuk mengurangi nyeri, meningkatkan kekuatan, dan mengembalikan fungsi tubuh dalam proses penyembuhannya.
Fisioterapi dapat membantu meredakan nyeri, terutama nyeri kronis akibat cedera, operasi, atau kondisi medis lainnya. Terapi ini akan sekaligus membantu memperbaiki fungsi tubuh dan menguatkan otot sekitar area nyeri.
Rehabilitasi medik sangat penting bagi pasien stroke. Sebab rehabilitasi medik dapat membantu pasien memulihkan fungsi tubuh yang terganggu akibat stroke, meningkatkan kemandirian, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Referensi: