Pantau Kadar Gula Darah Mandiri

Rabu, 06 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Pemantauan gula darah mandiri memungkinkan tercapainya kendali gula darah yang lebih baik, sehingga menghemat biaya kesehatan dalam jangka panjang

Pantau Kadar Gula Darah Mandiri

Dalam kurun waktu belakangan ini, jumlah penderita diabetes di Indonesia terus meningkat. Menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada 2015, penderita diabetes di Indonesia mencapai 10 juta jiwa.


Angka tersebut menempatkan Indonesia di posisi ke-7 sebagai negara dengan jumlah pengidap diabetes terbanyak. Sebuah keadaan yang tidak mengenakkan.


Diabetes adalah kondisi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan insulin (hormon pengatur gula darah yang diproduksi pankreas), kadar insulin yang dihasilkan tidak mencukupi kebutuhan, atau insulin yang dihasilkan tidak bekerja dengan baik. Karena kondisi tersebut, kadar gula di dalam darah akan meningkat.


Meski diabetes merupakan kondisi kronis yang hingga saat ini belum dapat disembuhkan secara total, tapi penyakit ini dapat dikendalikan dengan pengaturan pola hidup yang sehat serta pengobatan yang teratur.


Hal ini dilakukan untuk menjaga kadar gula darah dalam kisaran normal atau mendekati normal. Selain itu, pemeriksaan rutin di laboratorium juga perlu dilakukan untuk mengetahui efektivitas pengontrolan gula darah.


Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan meliputi pemeriksaan gula darah puasa, setelah makan, serta HbA1C (untuk mengetahui kondisi kadar gula rata-rata selama tiga bulan terakhir).


Namun, pemeriksaan tersebut hanya dilakukan saat pasien berobat ke rumah sakit, sehingga hasilnya tidak menggambarkan keadaan harian kadar gula yang sesungguhnya dari pasien tersebut.


Pantau Gula Darah Mandiri


Meski rutin melakukan pemeriksaan laboratorium, penting juga untuk melakukan pemantauan gula darah di rumah atau disebut Pemantauan Gula Darah Mandiri (PGDM). Menggunakan glukometer (alat periksa gula darah) yang banyak dijual di pasaran, pemeriksaan ini dapat dilakukan sendiri atau dengan pertolongan orang lain di rumah.


Glukometer yang digunakan haruslah yang terkalibrasi dengan baik dan mengikuti tata cara yang dianjurkan (sesuai dengan ISO-15197 tahun 2013).


PGDM yang dilakukan dengan rutin dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain:


  • Mengetahui tingkat gula setiap saat sehingga jika tingkat glukosa darah menjadi sangat tinggi atau rendah dapat diketahui sedini mungkin sehingga keselamatan penyandang diabetes lebih terjamin.


  • Mendukung perubahan gaya hidup karena bisa memberikan respon yang objektif untuk menilai pengaruh makanan tertentu maupun aktivitas fisik terhadap stabilitas kadar gula di dalam darah.


  • Memperoleh data yang benar untuk evaluasi tatalaksana dan terapi yang tengah dijalaninya, sehingga dapat menghemat biaya kesehatan jangka panjang yang terkait dengan komplikasi diabetes, baik akut maupun kronik.


Beberapa Kelompok Orang yang Harus Melakukan PDGM


  • Penyandang diabetes tipe 1, atau tipe 2 yang menjalani pengobatan suntik insulin beberapa kali perhari atau pada pengguna obat antidiabetik oral yang kerjanya memacu produksi insulin dari pankreas.


  • Pasien diabetes dengan kondisi tertentu, seperti wanita yang merencanakan kehamilan atau wanita hamil yang memiliki risiko hipoglikemia.


  • Penyandang diabetes dengan penyakit penyerta, seperti jantung koroner.


Selalu catat hasil pemeriksaan yang dilakukan, termasuk tanggal dan jam. Hal ini akan membantu dokter memutuskan perlu-tidaknya melakukan perubahan rencana pengobatan.


Selain itu, selalu buang strip serta jarum lancet yang sudah digunakan ke wadah khusus, agar jarum tidak melukai orang lain.


Pada dasarnya, tidak ada patokan waktu yang tetap untuk melakukan tes ini, karena dipengaruhi faktor usia, penyakit penyerta, durasi menderita diabetes, serta terapi yang diberikan.


Tetapi, umumnya waktu yang dianjurkan adalah sebelum makan, dua jam setelah makan, dan menjelang tidur (sekitar jam 22.00). PGDM dapat dilakukan setiap hari pada pasien dengan kendali gula darah yang buruk.


Sementara, pemantauan lebih jarang (minggu sampai bulan) dapat dilakukan jika kadar gula darah terkontrol secara konsisten.


Tata Cara PGDM


  1. Pastikan bahwa strip yang akan digunakan tidak kedaluwarsa
  2. Masukkan strip dalam glukometer yang sudah dalam posisi “ON”
  3. Bersihkan ujung jari dengan alkohol
  4. Setelah alkohol kering, lakukan pengambilan darah. Cukup satu tetes menggunakan jarum steril (lancet)
  5. Sentuh strip ke ujung jari yang terdapat tetesan darah
  6. Glukometer akan menginformasikan kadar gula dalam darah Anda


Hal-hal yang Dapat Mengganggu Fungsi Glukometer


  • Pengambilan darah saat alkohol belum kering.
  • Alat stik dan strip yang sudah rusak atau kedaluwarsa.
  • Faktor keterampilan penggunaan alat