Nyeri haid atau nyeri saat menstruasi, disebut juga sebagai dysmenorrhea. Tamu bulanan ini terkadang bagi sebagian wanita menjadi sebuah penderitaan, karena selain menimbulkan nyeri perut yang hebat atau kram, juga pusing, mual sampai muntah, dan disertai mood yang tidak stabil.
Mulainya rasa nyeri
Rasa tidak nyaman ini bisa dimulai sejak pra-haid sampai beberapa hari saat haid. Tingkatan nyeri haid yang dirasakan tiap perempuan dapat bervariasi. Tingkatan nyeri dapat berupa nyeri ringan berupa kram perut biasa yang tidak sampai mengganggu aktivitas, sampai nyeri tingkat berat yang membuat penderitanya harus absen dari aktivitas hariannya.
Ada pendapat yang mengaitkan penyebab nyeri ini dengan hormon prostaglandin yang dikeluarkan oleh endometrium (lapisan terdalam rahim kita yang luruh saat haid), yang menyebabkan kontraksi rahim dan mengakibatkan nyeri. Setelah beberapa hari proses haid berlangsung, hormon prostaglandin tidak dikeluarkan lagi, nyeri pun hilang.
Jenis nyeri haid
Terdapat dua jenis nyeri haid, yaitu:
Gambar 1. Endometriosis Gambar 2. Adenomiosis Gambar 3. Mioma Uteri
Penanganan nyeri haid
Sebagai pertolongan pertama ketika nyeri, lakukan kompres hangat, lalu konsumsi obat-obatan antinyeri, dan beristirahat. Namun, apabila rasa nyeri sudah tidak bisa diatasi sendiri karena rasa nyeri makin hebat, sebaiknya segera konsultasikan kondisi Anda ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
Dokter selanjutnya akan melakukan pemeriksaan fisik, dengan alat bantu diagnostik seperti USG, CT-scan, dan bila diperlukan dilakukan tindakan endoskopi. Setelah diagnosis ditegakkan, pada jenis primer dapat diberikan obat-obatan antinyeri yang dapat diminum sesaat sebelum dimulainya periode haid, karena biasanya gejala nyeri sudah mulai dirasakan sebelum haid datang.
Pada jenis sekunder, dilakukan pemberian obat-obatan tertentu atau tindakan operatif, misalnya pada endometriosis bisa berupa tablet atau suntikan, namun bila dalam periode terapi pengobatan tersebut tidak ada perubahan, baru dilakukan tindakan operatif.
Pencegahan nyeri haid
Agar nyeri haid yang dirasakan bisa berkurang dan untuk membantu keberhasilan pengobatan (khususnya jenis primer), jangan lupa untuk selalu menjalani gaya hidup sehat, antara lain:
Nyeri haid memang tidak secara langsung mengganggu kesuburan, kecuali bila disertai penyakit lain seperti endometriosis atau miom. Maka itu, alangkah baiknya bila Anda memeriksakan kesehatan secara berkala. Terutama apabila sudah merasakan nyeri yang berbeda dari biasanya, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan Anda.