Metode Penanganan Lumbar Canal Stenosis (LCS)

Oleh Tim RS Pondok Indah

Jumat, 13 Juni 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Penanganan LCS: dari terapi non-invasif, prosedur minimal invasif, hingga operasi jika gejala memburuk. Ketahui opsi terbaik sesuai tingkat keparahannya.

Metode Penanganan Lumbar Canal Stenosis (LCS)

Lumbar Canal Stenosis (LCS) terjadi ketika bagian dalam dari cakram tulang belakang (nucleus pulposus) keluar dari tempat seharusnya (herniasi) dan menekan saraf di sekitarnya. Kondisi ini sering kali terjadi di area lumbar (punggung bawah) dan cervical (leher), menyebabkan gejala nyeri yang bervariasi tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan kompresi saraf.

 

Gejala Awal Saraf Terjepit

Gejala yang paling umum dari LCS adalah nyeri tajam yang menyebar dari pinggang atau leher ke arah kaki atau lengan, sesuai dengan jalur saraf yang tertekan/teriritasi. Selain itu, pasien mungkin mengalami kesemutan, kram, hingga kelemahan otot dan kehilangan kontrol atas fungsi motorik, seperti sulit mengangkat kaki atau melepaskan pegangan secara tiba-tiba.

 

Nyeri dari saraf terjepit dapat dibagi menjadi dua faktor:

  • Faktor Mekanik: Terjadi ketika bantalan sendi yang herniasi dan atap tulang (foraminal) menekan saraf secara fisik, menyebabkan rasa nyeri yang menjalar ke arah samping belakang tubuh
  • Faktor Kimiawi: Terjadi ketika cairan inflamasi dari dalam cakram dapat merangsang atau mengiritasi saraf, terutama di sekitar lubang tempat keluar saraf (foraminal), lumbar atau cervical, menyebabkan peradangan dan nyeri


Penyebab Saraf Terjepit

Penyebab utama dari LCS adalah proses degeneratif atau penuaan, di mana bantalan tulang belakang kehilangan elastisitas dan kemampuannya untuk menahan beban. Selain itu, penyebab lain termasuk infeksi, trauma, tumor, atau cedera berulang. Mereka yang berusia muda juga dapat mengalami saraf terjepit akibat cedera, yang menyebabkan robekan pada bantalan tulang belakang dan keluarnya cairan yang memicu peradangan.


Baca juga: Mengatasi Saraf Terjepit Tanpa Operasi, Apakah Bisa?


 

Diagnosis dan Penanganan

Gejala klasik yang terlihat pada pasien saraf terjepit adalah postur tubuh membungkuk ke depan, demi membantu mengurangi tekanan dan nyeri. Untuk mendiagnosis saraf terjepit, dokter melakukan pemeriksaan fisik dan wawancara medis (anamnesis) menyeluruh, pemeriksaan pencitraan dengan X-Ray, CT-Scan, dan MRI, termasuk prosedur untuk claudication neurogenic yaitu kondisi rasa sakit, kram, atau lemah pada kaki saat berjalan atau berdiri terlalu lama. Kondisi ini terjadi akibat adanya tekanan pada saraf di tulang belakang bagian bawah, yang sering disebabkan oleh penyempitan saluran tulang belakang/stenosis.

 

Pilihan penanganan untuk LCS tergantung pada tingkat keparahan:


1. Non-invasive

Pada tahap awal atau kasus ringan, pasien dapat menjalani perawatan dengan terapi pengobatan anti-inflamasi, pengobatan untuk mengurangi gejala/analgetik, fisioterapi, modifikasi cara kerja dan postur tubuh ergonomis saat bekerja, dan perubahan gaya hidup. Hal ini bertujuan untuk mencegah nyeri menjadi kronis dan mengurangi kerusakan lebih lanjut pada bantalan, struktur tulang, dan diskus.


2. Minimal invasive

Jika pengobatan awal tidak efektif, prosedur seperti suntikan steroid, laser disektomi, stem cell, dan metabolitnya pada area cedera dapat membantu mengurangi peradangan. Namun, beberapa tindakan ini tidak dapat mengatasi penyebab mekanis herniasi secara permanen.


3. Operasi

Operasi menjadi pilihan jika keluhan tidak membaik selama 6 minggu dan terjadi penurunan fungsi motorik, seperti kesulitan berjalan, melepaskan pegangan tanpa sengaja, atau masalah pada kontrol kandung kemih. Operasi bertujuan untuk mengurangi tekanan pada saraf melalui metode seperti minimal invasive lumbar decompression (MILD) dan stabilisasi tulang belakang dengan pemasangan implan.

 

Risiko dan Komplikasi

Meski operasi penanganan LCS umumnya cukup aman, tetap ada risiko komplikasi seperti perdarahan, penurunan fungsi motorik dan sensorik, atau stroke akibat gangguan sirkulasi darah di otak. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan kondisi pasien secara optimal sebelum operasi, termasuk perbaikan nutrisi dan mobilisasi.


Baca juga: 6 Jenis Olahraga untuk Saraf Kejepit yang Patut Dicoba


 

Tips Mencegah Saraf Terjepit

LCS merupakan penyakit degeneratif yang tidak dapat sepenuhnya diobati, tetapi pengelolaan yang tepat dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Pencegahan LCS dapat dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat, termasuk:

  • Menghindari duduk terlalu lama tanpa istirahat
  • Melakukan peregangan secara rutin
  • Menggunakan kursi dan meja kerja yang ergonomis
  • Menghindari kebiasaan merokok dan mengonsumsi makanan yang tidak sehat
  • Tidur cukup diperlukan agar sel-sel tubuh dapat beregenerasi dengan optimal


Jika Anda mengalami gejala lumbar canal stenosis seperti nyeri punggung bawah, kesemutan, atau kelemahan pada kaki, konsultasikan dengan dokter spesialis ortopedi konsultan spine. Dokter akan melakukan evaluasi menyeluruh dan merekomendasikan penanganan yang tepat, mulai dari terapi konservatif hingga tindakan bedah jika diperlukan, sesuai dengan kondisi Anda.


FAQ


Apa Itu Lumbar Canal Stenosis (LCS)?

Lumbar Canal Stenosis adalah penyempitan saluran tulang belakang bagian bawah (punggung bawah) yang menekan saraf di sekitarnya. Kondisi ini umumnya terjadi karena penuaan, cedera, atau penyakit seperti arthritis. Gejalanya bisa berupa nyeri punggung, kesemutan, atau kelemahan pada kaki, terutama saat berdiri atau berjalan lama.


Apakah Lumbar Canal Stenosis Berbahaya?

Jika ringan, tidak berbahaya dan bisa dikelola dengan terapi. Namun, jika parah dan tidak diobati, bisa menyebabkan:

  • Kelemahan kaki permanen
  • Gangguan keseimbangan
  • Kesulitan buang air kecil/kontrol BAB (jarang, tapi darurat medis)


Segera ke dokter jika gejala memburuk atau muncul tanda saraf terjepit berat.


Bisakah Lumbar Canal Stenosis Sembuh Tanpa Operasi?

Ya! Banyak kasus bisa membaik dengan:

  • Fisioterapi (latihan penguatan otot punggung)
  • Obat pereda nyeri (atas resep dokter)
  • Suntikan steroid untuk mengurangi peradangan
  • Modifikasi aktivitas (hindari berdiri lama, angkat beban)


Kapan Perlu Operasi untuk Lumbar Canal Stenosis?

Operasi disarankan jika:

  • Nyeri tidak membaik dengan obat/fisioterapi
  • Ada kelemahan kaki atau gangguan saraf serius
  • Mengganggu kualitas hidup (sulit berjalan, tidur)


Apa Saja Latihan yang Aman untuk Penderita Lumbar Canal Stenosis?

Latihan yang direkomendasikan:

  • Jalan kaki pendek (dengan istirahat jika nyeri)
  • Yoga/Pilates (fokus pada fleksibilitas)
  • Bersepeda statis (posisi membungkuk mengurangi tekanan)
  • Renang (air mengurangi beban tulang belakang)


Hindari angkat beban, lari, atau gerakan memutar punggung.


Bagaimana Mencegah Lumbar Canal Stenosis?

Tips pencegahannya:

  • Jaga postur tubuh (hindari membungkuk lama)
  • Olahraga teratur (perkuat otot punggung & perut)
  • Jaga berat badan ideal (obesitas memperberat tekanan)
  • Hindari merokok (mengganggu aliran darah ke tulang)


Lumbar Canal Stenosis Periksa ke Dokter Apa?

Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter spesialis ortopedi konsultan spine yang berpengalaman menangani masalah tulang belakang. Dokter akan memberikan penanganan sesuai tingkat keparahan, mulai dari terapi obat, fisioterapi, suntikan steroid, hingga operasi jika diperlukan.


Jika Anda berlokasi di Jakarta Selatan dan sekitarnya, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter kami di RS Pondok Indah - Pondok Indah:


dr. Andre Sp. N

dr. Rubiana Nurhayati, Sp. N

dr. Tuti Hernawati Zacharia, Sp. N

dr. Vania Listiani Hidajat, Sp. N

dr. Zulfa Indah K. Fadhly, BMedSc, Sp. N


Anda yang berdomisili di Jakarta Barat dan sekitarnya dapat menjadwalkan janji temu dengan dokter kami di RS Pondok Indah - Puri Indah:


dr. Alifa Dimanti, Sp. N

dr. Firman Hendrik, Sp. N (via Call Center)

dr. Marcus Adityawan Bahroen, Sp. N

dr. Michael Setiawan, Sp. N


Kemudian apabila Anda bertempat tinggal di Bintaro Jaya, jangan ragu untuk membuat janji temu dengan dokter kami di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya:


Dr. dr. Gea Pandhita, Sp. N, M.Kes

dr. Rubiana Nurhayati, Sp. N

dr. Sahat Aritonang, Sp. N, M.Si.Med, FINS

dr. Triana Ayuningtyas, Sp. N