Dari data dan hasil survey yang dilakukan WHO, penyakit jantung koroner menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia
Penyakit jantung koroner adalah suatu penyakit akibat penyempitan atau tersumbatnya pembuluh darah arteri koroner. Pembuluh darah arteri koroner sendiri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah pembawa sari makanan dan oksigen yang dibutuhkan otot jantung agar tetap berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.
Jantung memompa darah ke seluruh tubuh dengan konstan, 4-5 liter darah dipompakan oleh otot-otot jantung setiap menitnya. Dampak tidak lancarnya aliran atau tersumbatnya aliran darah ke otot jantung akan mengakibatkan kerusakan otot- otot jantung yang dapat menyebabkan gangguan pompa jantung (gagal jantung) dan kematian.
Beberapa keadaan atau penyakit merupakan faktor risiko terjadinya PJK, yaitu:
Akibat kurangnya oksigen yang dialirkan ke otot jantung karena adanya penyempitan atau sumbatan pembuluh darah koroner menyebabkan timbulnya rasa sakit di dada bagian tengah kiri (angina pectoris).
Rasa sakit tersebut biasanya timbul saat aktivitas dan berkurang saat istirahat. Pada penderita berusia lanjut (lebih dari 65 tahun) dan penderita diabetes, keluhan nyeri dada ini sering tidak jelas (biasanya tersamarkan, seperti masuk angin).
Selain itu, nyeri atau dada sesak disertai keringat dingin harus sangat diwaspadai karena merupakan gejala serangan jantung (infark miokard jantung akut). Keadaan ini harus segera mendapatkan penanganan di klinik gawat darurat rumah sakit terdekat.
Gejala serangan jantung dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pada penderita diabetes, sesuai penelitian dari MiDas (di Milan italia, pada 2006), hampir 52 persen penderita PJK tidak mengalami keluhan nyeri dada atau sering disebut silent ischemia.
Meski demikian, deteksi awal dan penanganan cepat saat terjadinya serangan jantung akan memberikan manfaat pencegahan dari bahaya kematian dan kegagalan pompa jantung di kemudian hari.