Seseorang dikatakan menderita gangguan libido bila mengalami penurunan hasrat terhadap aktivitas seksual yang menetap atau hilang timbul hingga menimbulkan penderitaan dalam diri atau masalah dengan pasangan
Tidak disangkal bahwa gejala utama gangguan libido adalah rendah atau tidak adanya hasrat untuk melakukan aktivitas seksual. Bila keinginan berhubungan seks Anda lebih jarang dari yang diinginkan pasangan, bukan berarti salah satu dari Anda mengalami masalah dengan gangguan libido.
Meski begitu, perbedaan tersebut sangat berpotensi menimbulkan masalah, baik untuk pribadi maupun pasangan. Tidak ada ukuran yang mutlak untuk mendefinisikan suatu keadaan tentang rendahnya hasrat seksual. Hal tersebut sangat bervariasi antara satu orang dengan orang lainnya.
Hasrat seksual seorang didasari oleh interaksi yang kompleks dari berbagai komponen yang memberi dampak pada keintiman hubungan, termasuk dalam hal ini adalah kesejahteraan fisik, emosional, pengalaman, keyakinan, gaya hidup, dan interaksi aktual dengan pasangan.
Bila terjadi masalah dengan salah satu komponen tersebut, maka akan memberikan dampak pada hasrat seksual Anda. Penyakit seperti radang sendi, kanker, diabetes, hipertensi, jantung koroner, dan penyakit pada saraf juga termasuk kategori ini. Sementara, penurunan hormon juga dianggap bertanggung jawab dalam penurunan hasrat seksual.
Masalah kesehatan mental seperti gangguan kecemasan atau depresi, stres yang ditimbulkan oleh masalah finansial atau pekerjaan, citra diri yang buruk, serta kurang rasa percaya diri juga banyak mengambil peran dalam penurunan hasrat seksual.
Kurangnya kedekatan emosional dan buruknya komunikasi yang berkaitan dengan kebutuhan dan preferensi seksual sering menjadi pemicu gangguan libido.
Tidak ada penyelesaian yang sederhana untuk meningkatkan hasrat seksual. Penatalaksanaan dari berbagai segi diperlukan untuk mengatasi semua penyebab di balik masalah ini. Termasuk di dalamnya adalah pendidikan seks, konseling, perubahan gaya hidup, dan terkadang dengan pengobatan.
Perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan adalah dengan mulai berolahraga. Latihan aerobik dapat meningkatkan stamina, memperbaiki citra tubuh, mood, dan tentu saja libido. Selain itu, Anda harus meminimalisasi stres dengan menemukan cara yang lebih efektif (tidak dengan obat-obatan). Hiduplah lebih ceria.
Rasa sejahtera dan bahagia sangat penting sebagai landasan hubungan seksual yang sehat. Komunikasi yang baik memiliki peran penting untuk meningkatkan kualitas hubungan anda dengan pasangan.
Pasangan yang belajar untuk menyelesaikan konflik dengan adil dan berkomunikasi secara terbuka dan tulus umumnya mampu mempertahankan hubungan emosional yang lebih erat.
Komunikasi tentang masalah seksual tentu saja sangat penting. Bicarakan apa yang Anda suka atau tidak suka dengan pasangan untuk meningkatkan keintiman seksual. Berbicara dengan terapis seks atau konselor yang terlatih juga akan membantu memecahkan masalah seksual Anda.
Dalam terapi, akan diberikan edukasi tentang respons seksual, teknik-teknik yang bermanfaat, serta bacaan-bacaan yang dapat membantu pasangan dalam menambah wawasan tentang hubungan seksual yang berkualitas.
Untuk penatalaksanaan medis, bisa dilakukan dengan mengatasi penyebab fisik dan mental yang mendasari rendahnya hasrat seksual, termasuk menyesuaikan obat-obat yang sedang digunakan agar tidak mempengaruhi libido.
Bicarakan dengan dokter bilamana Anda sudah mulai merasa terganggu dengan rendahnya hasrat seksual, tidak peduli apakah Anda melakukan hubungan seksual hanya sekali-sekali ataupun beberapa kali setiap minggunya.