Kiat Perawatan Gigi Anak Autisme

Rabu, 06 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Kesehatan gigi dan mulut pada anak memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak secara umum

Kiat Perawatan Gigi Anak Autisme

Pengertian Autisme

Autisme adalah gangguan perkembangan neurobiologis yang berat atau luas (gangguan saraf). Kondisi ini mengenai seseorang sejak lahir ataupun pada masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat berkomunikasi dengan normal.


Akibatnya anak akan terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitif, aktivitas dan minat yang obsesif (Baron, Cohen, 1993).


Anak dengan autisme dapat tampak normal pada tahun pertama maupun tahun kedua kehidupannya. Seringkali, orang tua baru menyadari setelah adanya keterlambatan kemampuan berbahasa dan cara-cara tertentu yang berbeda ketika anak tersebut berinteraksi dengan anak lain.


Anak dengan autisme dapat menjadi sangat sensitif atau bahkan tidak responsif terhadap rangsangan dari kelima panca indera yang dimilikinya. Perilakunya dapat menjadi agresif terhadap dirinya sendiri maupun orang lain atau bahkan sangat pasif.


Beberapa hal lain yang tampak pada anak dengan autisme adalah respon-respon yang tidak wajar terhadap informasi sensoris yang mereka terima, seperti suara bising, cahaya, permukaan atau tekstur dari suatu bahan tertentu, dan pilihan terhadap rasa tertentu.


Semua ini harus diperhatikan dalam mengajarkan mereka dalam hal menjaga kebersihan gigi dan mulut.


Pentingnya Kesehatan Gigi dan Mulut Anak

Kesehatan gigi dan mulut meliputi kesehatan gigi dan jaringan lunak di dalam mulut yaitu, gusi, lidah, bibir, langit-langit, dan jaringan lunak pipi. Penyakit yang paling sering ditemui adalah karies gigi (gigi berlubang) dan radang gusi.


Jika ada gigi yang berlubang dan radang gusi yang tidak dirawat maka dapat menimbulkan rasa sakit dan infeksi sampai pembengkakan. Jika anak tidak dapat makan dengan baik tentu asupan gizi menjadi kurang baik, anak mudah sakit dan rewel, kadang-kadang terjadi infeksi disertai demam.


Apabila tidak segera ditangani hal ini akan berbahaya, karena infeksi dapat menjalar ke bagian tubuh lainnya.


Kesehatan gigi dan mulut yang baik dapat diperoleh dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut pada anak sejak bayi, menjaga pola makan, serta kunjungan rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.


Hal ini tidaklah mudah, apalagi pada anak dengan autisme. Ada cara-cara khusus untuk membiasakan anak dengan autisme untuk menyikat gigi dan membawa ke dokter gigi.


Selain dengan sikat gigi, orang tua harus memberi contoh cara menyikat gigi dan membersihkan gigi dengan benang (dental floss). Hal ini harus dilakukan berulang-ulang sejak dini. Perlu cara-cara khusus dalam membiasakan anak dengan autisme untuk menggosok gigi apalagi sampai mereka dapat menyikat giginya sendiri.


Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut


1. Menyikat Gigi

Anak autisme sangat sensitif terhadap rasa. Untuk memulai sikat gigi bisa dengan cara menyentuh bibir dengan kasa atau sikat gigi dahulu, lalu baru mengenai giginya. Pilihlah pasta gigi yang rasanya disukai anak.


Karena adanya gangguan motorik yang menyertai anak dengan autisme, acara sikat gigi harus dibantu atau didampingi orang tua.


Pada anak usia sekolah, sikat gigi dapat diajarkan secara visual yaitu melalui gambar-gambar urutan menyikat gigi, mulai dari mengambil sikat gigi, mengambil pasta gigi, membuka pasta gigi, menutup pasta gigi kembali, menggosok gigi, berkumur, mencuci sikat, dan mengembalikannya.


Walaupun anak dengan autisme ini sudah dapat menyikat giginya sendiri, kontrol dari orang tua tetap diperlukan.


Buat langkah-langkah menyikat gigi menjadi enam urutan langkah singkat yang mudah diingat, yaitu:


  • Sikat gigi depan atas dan bawah bagian luar
  • Sikat gigi belakang kiri dan kanan atas bagian luar
  • Sikat gigi atas bagian dalam
  • Sikat gigi belakang atas kiri dan kanan bagian dalam
  • Sikat gigi depan bawah bagian dalam
  • Sikat gigi belakang bawah bagian dalam


Hal yang penting diperhatikan adalah selalu berikan penghargaan kepada anak setiap selesai menyikat gigi dan flossing untuk memotivasi anak selalu melakukan hal tersebut.


2. Kunjungan ke Dokter Gigi

Berikut tips dalam melakukan kunjungan ke dokter gigi pada anak dengan autisme:


  • Pilihlah dokter gigi yang berpengalaman menghadapi anak berkebutuhan khusus
  • Berikan informasi ke dokter gigi bahwa anak Anda berkebutuhan khusus (autisme)
  • Beritahukan kepada dokter gigi yang akan merawat anak Anda jika anak sensitif terhadap hal-hal tertentu (cahaya, bunyi, getaran, rasa pasta gigi, dan sebagainya)
  • Usahakan kunjungan ke dokter gigi dilakukan pada saat anak santai dan sebaiknya dilakukan pagi hari
  • Buatlah perjanjian seawal mungkin sehingga perhatian anak belum terpecah
  • Pada kunjungan pertama, usahakan anak melakukan orientasi terlebih dahulu
  • Bawalah barang favorit anak untuk menemaninya ke dokter gigi yang nantinya akan membuat anak nyaman ke dokter gigi
  • Lakukan kunjungan ini secara rutin dan teratur sehingga anak terbiasa untuk mencegah terjadinya kerusakan gigi dan mencegah penyakit-penyakit di dalam mulut