Teknologi laser membuat penanganan varises menjadi lebih nyaman bagi pasien. Walaupun dengan bekas luka yang minim, jaringan pembuluh darah penyebab varises tetap dapat tertangani.
Akibat dari kebiasaan berdiri terlalu lama dapat timbul gangguan pembesaran pada pembuluh darah vena atau yang disebut varises. Selain kebiasaan tersebut, varises juga dapat terjadi karena kelainan pembuluh darah (pengerasan) dan faktor usia. Saat varises telah terjadi, yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana cara mengatasinya?
Ketika muncul gejala seperti pegal-pegal (biasanya di bagian belakang dengkul atau betis) yang berlanjut dengan menonjolnya pembuluh darah, pasien sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Pemeriksaan yang dilakukan adalah dengan ultrasonografi (USG). Ketika terdeteksi varises, penting untuk segera dilakukan penanganan.
Jika dibiarkan berlarut-larut, yang ditakutkan adalah terjadinya pembekuan darah atau yang disebut deep vein thrombosis (DVT). Jika terlepas, darah beku ini dapat menyumbat organ lain (seperti jantung dan paru). Secara umum, ada empat tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi varises.
Minimal Invasive
Maraknya penggunaan laser untuk menangani varises didasarkan pada banyaknya keuntungan yang diberikan oleh tindakan ini. Dengan perlukaan yang minim seperti tusukan jarum, tindakan ini efektif untuk menutup pembuluh darah yang bermasalah.
Karena minimnya perlukaan yang dilakukan, pasien hanya perlu diberi bius lokal—meski dapat juga bius total tergantung kenyamanan pasien. Dan lagi, lamanya tindakan hanya sekitar satu jam sehingga memungkinkan dilakukannya one-day care (tidak perlu menginap).
Pasien pun tidak perlu melakukan persiapan yang rumit sebelum menjalani tindakan ini. Cukup dengan pemeriksaan fisik (USG dan laboratorium untuk melihat ada-tidaknya pembekuan darah) dan tanya jawab (pernah-tidaknya mengalami kaki bengkak, sesak mendadak, atau gangguan lain akibat pembekuan darah). Tindakan tambahan terkadang diperlukan jika diketahui adanya pembekuan darah (seperti pemberian pengencer darah), sebelum dilakukannya penanganan dengan laser. Penting untuk mengatasi pembekuan darah agar ketika dilakukan tindakan dengan laser tidak ada darah beku yang terlepas.
Hanya saja, ada beberapa kondisi yang tidak memungkinkan untuk dilakukannya tindakan ini. Misalnya jika pasien diketahui mengalami pembekuan darah dan memiliki alergi terhadap obat pengencer darah. Kondisi lainnya adalah pasien menderita penyakit berat lainnya, seperti gangguan jantung atau kanker.
Tahukah Anda? Penderita varises sebaiknya tidak duduk terlalu lama (lebih dari 3 jam) karena dapat menyebabkan terjadinya pembekuan darah. Saat dalam perjalanan, sebaiknya rajinlah bergerak (di kereta atau pesawat) atau sering berhenti untuk melakukan peregangan (di mobil). |
Yang penting juga diperhatikan adalah ketaatan pasien mengikuti anjuran setelah dilakukannya tindakan. Setelah tindakan, pasien harus menggunakan stocking vaskular untuk menjaga bagian yang bermasalah tetap ketat. Stocking ini digunakan selama beraktivitas (kecuali tidur) selama sekitar enam bulan. Penggunaan stocking dapat mengurangi risiko kembali terjadinya varises.
Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular Subspesialis Bedah Vaskular dan Endovaskular
RS Pondok Indah - Puri Indah