Close
Close Language Selection
Health Articles

Kaki Sehat Tanpa Varises

Kamis, 16 Jan 2020
Kaki Sehat Tanpa Varises

Teknologi laser membuat penanganan varises menjadi lebih nyaman bagi pasien. Walaupun dengan bekas luka yang minim, jaringan pembuluh darah penyebab varises tetap dapat tertangani.

Akibat dari kebiasaan berdiri terlalu lama dapat timbul gangguan pembesaran pada pembuluh darah vena atau yang disebut varises. Selain kebiasaan tersebut, varises juga dapat terjadi karena kelainan pembuluh darah (pengerasan) dan faktor usia. Saat varises telah terjadi, yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana cara mengatasinya?

Ketika muncul gejala seperti pegal-pegal (biasanya di bagian belakang dengkul atau betis) yang berlanjut dengan menonjolnya pembuluh darah, pasien sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Pemeriksaan yang dilakukan adalah dengan ultrasonografi (USG). Ketika terdeteksi varises, penting untuk segera dilakukan penanganan.

Jika dibiarkan berlarut-larut, yang ditakutkan adalah terjadinya pembekuan darah atau yang disebut deep vein thrombosis (DVT). Jika terlepas, darah beku ini dapat menyumbat organ lain (seperti jantung dan paru). Secara umum, ada empat tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi varises.

  1. Konservatif
    Penderita menggunakan stocking vaskuler pada bagian yang terdapat varises. Penanganan ini dilakukan jika varises dideteksi pada tahap awal.
  2. Scleroting Injection
    Tindakan ini digunakan untuk varises pada kulit. Dilakukan dengan menyuntikkan cairan untuk menghancurkan pembuluh darah. Tindakan ini biasanya dilakukan untuk estetika atau pembuluh darah kecil.
  3. Stripping
    Membuat perlukaan pada bagian yang terdapat varises lalu membersihkan pembuluh darah yang bermasalah. Perawatan pasca tindakan bisa mencapai 1 – 2 minggu. Hingga saat ini, tindakan ini masih dilakukan pada kasus tertentu.
  4. Endovenous Laser
    Saat ini, umumnya varises ditangani dengan laser. Tindakan ini dilakukan dengan memasukkan alat khusus pada bagian yang terdapat varises yang kemudian diberi aliran panas untuk mengablasi (menutup) pembuluh darah yang bermasalah. Penentuan jenis tindakan yang dilakukan untuk varises dilakukan berdasar penilaian klinis dan derajat penyakit.

Minimal Invasive
Maraknya penggunaan laser untuk menangani varises didasarkan pada banyaknya keuntungan yang diberikan oleh tindakan ini. Dengan perlukaan yang minim seperti tusukan jarum, tindakan ini efektif untuk menutup pembuluh darah yang bermasalah.

Karena minimnya perlukaan yang dilakukan, pasien hanya perlu diberi bius lokal—meski dapat juga bius total tergantung kenyamanan pasien. Dan lagi, lamanya tindakan hanya sekitar satu jam sehingga memungkinkan dilakukannya one-day care (tidak perlu menginap).

Pasien pun tidak perlu melakukan persiapan yang rumit sebelum menjalani tindakan ini. Cukup dengan pemeriksaan fisik (USG dan laboratorium untuk melihat ada-tidaknya pembekuan darah) dan tanya jawab (pernah-tidaknya mengalami kaki bengkak, sesak mendadak, atau gangguan lain akibat pembekuan darah). Tindakan tambahan terkadang diperlukan jika diketahui adanya pembekuan darah (seperti pemberian pengencer darah), sebelum dilakukannya penanganan dengan laser. Penting untuk mengatasi pembekuan darah agar ketika dilakukan tindakan dengan laser tidak ada darah beku yang terlepas.

Hanya saja, ada beberapa kondisi yang tidak memungkinkan untuk dilakukannya tindakan ini. Misalnya jika pasien diketahui mengalami pembekuan darah dan memiliki alergi terhadap obat pengencer darah. Kondisi lainnya adalah pasien menderita penyakit berat lainnya, seperti gangguan jantung atau kanker.

Tahukah Anda?

Penderita varises sebaiknya tidak duduk terlalu lama (lebih dari 3 jam) karena dapat menyebabkan terjadinya pembekuan darah. Saat dalam perjalanan, sebaiknya rajinlah bergerak (di kereta atau pesawat) atau sering berhenti untuk melakukan peregangan (di mobil).

Yang penting juga diperhatikan adalah ketaatan pasien mengikuti anjuran setelah dilakukannya tindakan. Setelah tindakan, pasien harus menggunakan stocking vaskular untuk menjaga bagian yang bermasalah tetap ketat. Stocking ini digunakan selama beraktivitas (kecuali tidur) selama sekitar enam bulan. Penggunaan stocking dapat mengurangi risiko kembali terjadinya varises.

dr. Harvey Romolo, Sp. BTKV, Subsp. VE (K) B.Med.Sc

Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular Subspesialis Bedah Vaskular dan Endovaskular
RS Pondok Indah - Puri Indah

HEALTHY CORNER More Health Articles


Health Articles Kamis, 15 Mar 2018

Tubuh Ideal dengan Tulang Sempurna

Read More
Health Articles Senin, 27 Mar 2017

Jaga Postur Saat Hamil

Read More
Health Articles Selasa, 27 Peb 2018

Gendang Telinga Berlubang Perlukah Ditambal?

Read More
Health Articles Senin, 07 Jan 2019

ASI Lancar dengan Akupunktur

Read More
Call Ambulance Call Ambulance
Find a Doctor Find a Doctor