Hubungi Kami

@rspondokindah

@rspondokindah

@rspondokindah

Selamat datang

Indonesia Lang Icon

ID

  • Bahasa Indonesia

  • English

rspi-logo
  • Beranda

  • Rumah Sakit Kami

    • thumbnail-RS Pondok Indah - Pondok Indah

      RS Pondok Indah - Pondok Indah

      Jalan Metro Duta Kav. UE, Pd. Pinang, Kec. Kby. Lama, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12310

    • thumbnail-RS Pondok Indah - Puri Indah

      RS Pondok Indah - Puri Indah

      Jl. Puri Indah Raya, RT.1/RW.2, Kembangan Sel., Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11610

    • thumbnail-RS Pondok Indah - Bintaro Jaya

      RS Pondok Indah - Bintaro Jaya

      CBD Emerald Blok CE/C, Jl. Boulevard Bintaro Jaya No.1, Parigi, Kec. Pd. Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten 15227

  • Center of Excellence

    • Skin & Aesthetic Clinic

    • Orthopedic Centre

    • Klinik Kebidanan & Kandungan

    • Jakarta Spine Clinic (JSC)

    • Jakarta Knee & Shoulder Orthopedic Sport Centre (JKOSC)

    • Gastrointestinal, Liver, & Pancreas Centre

    • RS Pondok Indah IVF Centre Jakarta

    • Dental Specialist Clinic

    • Sport Medicine, Injury & Recovery Center

    • Aesthetic Clinic & Breast Centre

  • Fasilitas dan Layanan

    • J-Clinic

    • Pain Clinic

    • Hemodialisis

    • Diagnostic Centre

    • Intensive Care

    • Executive Health Check Up

    • Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)

    • Rawat Inap

    • Rehabilitasi Medik & Fisioterapi

    • Farmasi

    • Cardiac, Brain, & Vascular Intervention Centre

    • Emergency

    • Medical Specialties

  • Cari Dokter

Hubungi Kami

@rspondokindah

@rspondokindah

@rspondokindah

Selamat datang

Indonesia Lang Icon

ID

  • Bahasa Indonesia

  • English

Beranda

Masuk / Daftar

RS Pondok Indah - Pondok Indah

RS Pondok Indah - Puri Indah

RS Pondok Indah - Bintaro Jaya

Skin & Aesthetic Clinic

Orthopedic Centre

Klinik Kebidanan & Kandungan

Jakarta Spine Clinic (JSC)

Jakarta Knee & Shoulder Orthopedic Sport Centre (JKOSC)

Gastrointestinal, Liver, & Pancreas Centre

RS Pondok Indah IVF Centre Jakarta

Dental Specialist Clinic

Sport Medicine, Injury & Recovery Center

Aesthetic Clinic & Breast Centre

J-Clinic

Pain Clinic

Hemodialisis

Diagnostic Centre

Intensive Care

Executive Health Check Up

Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)

Rawat Inap

Rehabilitasi Medik & Fisioterapi

Farmasi

Cardiac, Brain, & Vascular Intervention Centre

Emergency

Medical Specialties

Cari Dokter

Hubungi Kami

RUMAH SAKIT KAMI

RS Pondok Indah - Pondok Indah

RS Pondok Indah - Puri Indah

RS Pondok Indah - Bintaro Jaya

INFORMASI PENGUNJUNG DAN PASIEN

Upaya Kami Menjaga Anda Tetap Aman

Telemedicine RS Pondok Indah Group

RSPI Mobile

Tata Tertib & Waktu Berkunjung

Administrasi Pembayaran

Perusahaan Asuransi Mitra

Patient Relations

Direktori Rumah Sakit

PERUSAHAAN KAMI

Syarat dan Ketentuan

Tentang Kami

Kebijakan Privasi

Karir

IKUTI KAMI

RSPI FacebookRSPI FacebookRSPI FacebookRSPI Facebook

DAPATKAN APLIKASI RSPI MOBILE

google play iconapp store icon

DAPATKAN KABAR TERBARU RS PONDOK INDAH

Daftarkan e-mail Anda untuk berlangganan newsletter dan mendapatkan informasi terbaru dari RS Pondok Indah Group.

Copyright © 2025 RS Pondok Indah Group.
All Rights Reserved.

Version 1.2.48-stable

Beranda

Berita & Artikel Kesehatan

Hiperkalemia (Kelebihan Kalium): Penyebab dan Penanganan

Hiperkalemia, Kondisi Kalium Tinggi Berlebih dalam Tubuh

Oleh Tanya Herdita. dr. Sp. P.D

Jumat, 06 September 2024

•
RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Hiperkalemia adalah kondisi dimana kadar kalium dalam tubuh lebih tinggi dibanding yang diperlukan, yakni >5 mEq/L. Perhatikan cara mencegah dan penangannnya.

Hiperkalemia, Kondisi Kalium Tinggi Berlebih dalam Tubuh

Hiperkalemia adalah kondisi di mana kadar kalium melebihi nilai normal. Tingginya kadar kalium akan mengganggu kesehatan, mengingat peran pentingnya untuk beberapa organ. Untuk itu, sudah sewajarnya mengetahui penyebab kalium tinggi, agar bisa melakukan pencegahan. Selain itu, penanganan kalium tinggi juga perlu diketahui, supaya kondisi ini bisa teratasi sebelum menyebabkan komplikasi. 


Mineral memang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga fungsi sel saraf, otot, dan organ tubuh bekerja dengan semestinya Namun, hati-hati kekurangan dan kelebihan kadar mineral ini dalam tubuh, justru dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Salah satunya adalah ketika terjadi peningkatan kadar kalium dalam tubuh, yang dikenal juga dengan hiperkalemia.


Apa itu Hiperkalemia?

Kalium merupakan salah satu mineral yang berperan penting dalam fungsi sel saraf, otot, fungsi jantung, ekskresi dan stabilisasi hormon, serta perpindahan cairan. Meski memiliki peran penting, tingginya kadar kalium dalam darah justru dapat mengganggu kesehatan.


Hiperkalemia adalah kondisi ketika kadar kalium dalam darah terlalu tinggi daripada batas normal. Normalnya, kadar kalium dalam plasma darah adalah 3.5-5 mEq/L. Dikatakan hiperkalemia, jika kadar kalium dalam darah >5 mEq/L.


Memang tubuh secara alami akan membuang kelebihan kalium melalui urin. Namun, pada beberapa kasus, kelebihan kalium tidak dapat dikeluarkan melalui urin yang kemudian mengganggu kesehatan, bahkan membahayakan nyawa.


Klasifikasi Hiperkalemia

Berdasarkan tingginya kadar kalium dalam darah, hiperkalemia terbagi menjadi beberapa kalsifikasi, yaitu:


  • Hiperkalemia ringan, dengan kadar kalium dalam darah 5,1ꟷ6,0 mEq/L
  • Hiperkalemia sedang, dengan kadar kalium dalam darah 6,1ꟷ7,0 mEq/L
  • Hiperkalemia berat, dengan kadar kalium dalam darah di atas 7,0 mEq/L


Baca juga: Kenali DBD, mulai dari Penyebab hingga Penanganannya 



Penyebab Hiperkalemia

Secara umum, peningkatan kalium dalam tubuh bisa disebabkan oleh kegagalan tubuh dalam membuang kelebihan mineral ini, asupan yang tinggi kalium, maupun kombinasi dari beberapa faktor tersebut. Berikut ini adalah penjelasan dan contoh penyebab kalium tinggi:


1. Peningkatan Asupan Kalium

Peningkatan asupan kalium bisa menyebabkan hiperkalemia. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan kadar kalium dalam darah meningkat.


  • Konsumsi obat tertentu, termasuk obat hipertensi dengan kandungan ACE-inhibitor atau angiotensin receptor blocker (ARB), terutama pada pasien dengan penyakit ginjal, termasuk penderita gagal ginjal kronik. 
  • Konsumsi makanan tinggi kalium, seperti ubi jalar, pisang, bayam, kacang-kacangan, kerang, dan kentang goreng.


2. Gangguan pada Proses Pembuangan Kelebihan Kalium

Selanjutnya, hiperkalemia juga dapat disebabkan oleh gangguan yang menyebabkan tubuh tidak dapat membuang kelebihan kalium, seperti yang terjadi pada kondisi berikut ini:


  • Penderita gagal ginjal, yang mengalami ketidakseimbangan hormon (sindrom hiperaldosteronisme-hiporeninemik). 
  • Dehidrasi


Baca juga: Penyakit GERD: Gejala, Penyebab, dan Cara Penanganannya


Gejala Hiperkalemia

Gejala hiperkalemia yang terjadi bergantung pada keparahan atau klasifikasi hiperkalemia, yang diketahui dari kadar kalium dalam darah. Pada kasus hiperkalemia ringan, penderitanya bisa saja tidak merasakan gejala apapun.


Namun, saat kadar kalium dalam darah terus meningkat, bahkan diklasisikasikan sebagai hiperkalemia berat, penderitanya dapat merasakan berbagai gejala hiperkalemia, seperti berikut ini:


  • Mual dan muntah
  • Lemas atau lemah otot
  • Kesemutan maupun mati rasa
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Jantung berdebar



Komplikasi Hiperkalemia

Hiperkalemia dapat menyebabkan komplikasi berupa terjadinya aritmia atau gangguan irama jantung. Kondisi ini menyebabkan jantung tetap berdetak, tetapi lebih cepat dan tidak teratur, akibatnya darah tidak dapat dipompa dengan optimal.


Selain aritmia, kondisi hiperkalemia berat juga dapat menyebabkan kelumpuhan, bahkan henti jantung yang dapat menyebabkan kematian.


Baca juga: Hindari Penyakit Ginjal Kronis


Diagnosis Hiperkalemia

Untuk mengetahui Anda mengalami hiperkalemia atau tidak, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan terlebih dahulu menanyakan riwayat kesehatan, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang. Selain menanyakan riwayat kesehatan dan gejala atau keluhan yang dirasakan, dokter juga akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut ke orang yang diduga mengalami hiperkalemia:


  • Keluhan yang dirasakan pasien penderita hiperkalemia, seperti kelemahan otot, nyeri perut, jantung berdebar-debar, kejang, bahkan penurunan kesadaran 
  • Riwayat mengonsumsi makanan yang mengandung kalium tinggi
  • Sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu
  • Riwayat penyakit yang diderita, termasuk gagal ginjal


Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis hiperkalemia. Pada proses pemeriksaan dapat ditemukan peningkatan detak jantung, bahkan penurunan kesadaran pada beberapa pasien. 


Kedua hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dokter akan dikonfirmasi dengan pemeriksaan penunjang berupa peningkatan kadar kalium dalam darah. Hiperkalemia yang diikuti dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin dalam darah menunjukkan adanya gangguan ginjal sebagai penyebab kalium tinggi. Sedangkan pada pemeriksaan rekam jantung (elektrokardiogram/EKG), hiperkalemia akan memberikan gambaran tall-T (lihat gambar).


Pencegahan Hiperkalemia

Anda bisa mencegah terjadinya peningkatan kadar kalium dengan melakukan beberapa tips berikut:


  • Melakukan pemeriksaan fungsi ginjal secara rutin untuk pasien yang menderita penyakit metabolik, seperti hipertensi dan diabetes mellitus
  • Menghindari konsumsi obat yang berpotensi memperberat fungsi ginjal, terutama pasien yang menderita gagal ginjal
  • Menghindari konsumsi makanan yang tinggi kalium


Baca juga: Diabetes: Penyebab, Gejala, dan Penanganan


Cara Mengatasi Hiperkalemia

Dokter akan memberikan beberapa penanganan untuk menurunkan kadar kalium berlebih, maupun mengatasi keluhan yang menyertai kondisi ini. Beberapa upaya pengobatan hiperkalemia tersebut meliputi:


  • Suntik insulin dan glukosa 
  • Terapi uap atau nebulisasi ventolin (agonis-beta 2)
  • Furosemide
  • Suntik kalsium, untuk menurunkan risiko terjadinya aritmia
  • Jaga pola makan, terutama pastikan untuk menerapkan diet rendah kalium serta hindari konsumsi makanan yang tinggi kalium


Meskipun mineral diperlukan oleh tubuh, tetapi pastikan kadarnya dalam tubuh tetap dalam batas normal. Sebab kelebihan salah satu kadar mineral justru dapat membahayakan kesehatan Anda, terutama bagi yang menderita penyakit kronis maupun penyakit metabolik.


Selain itu, lakukan pemeriksaan rutin sesuai arahan dokter untuk memastikan bahwa penyakit yang Anda derita tetap terkontrol. Pemeriksaan ini juga bisa mengurangi risiko Anda mengalami hiperkalemia maupun kemungkinan terjadinya komplikasi akibat penyakit yang Anda derita.


Pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter spesialis penyakit dalam di RS Pondok Indah akan membantu Anda dalam mengontrol kondisi medis yang diderita. Dokter juga akan memberikan saran diet untuk mencegah terjadinya hiperkalemia, pada pasien yang memiliki faktor risiko terjadinya peningkatan kadar kalium, seperti penderita gagal ginjal. Tunggu apa lagi, tingkatkan kesehatan Anda dengan mengunjungi RS Pondok Indah cabang terdekat!


FAQ Hiperkalemia


Apa Ciri-ciri Kelebihan Kalium?

Ciri-ciri kelebihan kalium (hiperkalemia) meliputi lemas otot, detak jantung tidak teratur, mual, muntah, kesemutan, dan dalam kasus parah, bisa menyebabkan gagal jantung atau kelumpuhan.


Apa yang Terjadi Jika Hiperkalemia?

Hiperkalemia atau kelebihan kalium, dapat menyebabkan gangguan fungsi otot dan saraf, termasuk kelemahan otot, detak jantung tidak teratur, hingga henti jantung. Jika tidak segera diobati, kondisi ini bisa berakibat fatal karena memengaruhi fungsi jantung dan otot secara keseluruhan.


Apa Obat Hiperkalemia?

Obat untuk hiperkalemia meliputi diuretik untuk mengeluarkan kalium lewat urin, resin pengikat kalium seperti pati sodium polystyrene sulfonate, dan kalsium glukonat untuk melindungi jantung.

Artikel Terkait

Thursday, 28 August 2025

Hipertensi: Gejala, Penyebab, dan Penanganan

Wednesday, 27 August 2025

Apakah Perlemakan Hati Bisa Sembuh? Simak Penjelasannya!

Wednesday, 27 August 2025

Apakah Flu Tulang Bisa Sembuh? Simak Penanganannya!

Artikel Terkait

Thursday, 28 August 2025

Mengenal Hipertensi: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan yang Efektif

Wednesday, 27 August 2025

Apakah Perlemakan Hati Bisa Sembuh? Jawabannya Ada di Sini

Wednesday, 27 August 2025

Apakah Flu Tulang Bisa Sembuh? Ini Jawabannya