Gigi Susu Tidak Tanggal, Apakah Harus Segera Dicabut? Ini yang Perlu Diketahui Orang Tua

Oleh Tim RS Pondok Indah

Rabu, 28 Mei 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Gigi susu yang tidak tanggal sesuai jadwalnya dapat mengganggu pertumbuhan gigi dewasa anak nantinya. Simak gejala, penyebab, dan penanganannya di sini!  

Gigi Susu Tidak Tanggal, Apakah Harus Segera Dicabut? Ini yang Perlu Diketahui Orang Tua

Gigi memiliki fungsi penting untuk proses pencernaan, mulai dari menggigit, mengunyah, mengoyak, hingga menghaluskan makanan. Gigi terdiri dari dua jenis, yakni gigi susu dan gigi permanen (gigi dewasa). Gigi susu adalah gigi pertama anak, yang tumbuh saat ia masih bayi. 


Umumnya, gigi susu mulai muncul ketika anak berusia 6-24 bulan. Gigi susu yang pertama kali muncul adalah gigi seri bawah, diikuti oleh gigi seri atas dan gigi taring, serta gigi geraham yang akan muncul paling terakhir.


Seiring bertambahnya usia anak, semua gigi susu tersebut akan tanggal atau copot sesuai dengan jadwalnya dan digantikan oleh gigi permanen. Umumnya, gigi susu tanggal ketika si kecil menginjak usia 6 atau 7 tahun, di mana anak sudah memasuki usia sekolah dasar.


Namun, sebagian anak justru tidak mengalami gigi susu copot sampai ia lulus dari sekolah dasar. Kondisi gigi susu yang tidak kunjung tanggal tentu menimbulkan rasa khawatir bagi sebagian orang tua. Bahkan, tidak sedikit orang tua yang bertanya-tanya, apakah hal tersebut akan mengganggu pertumbuhan gigi permanen anak nantinya?


Apa itu Gigi Susu?

Gigi susu adalah gigi pertama kali yang muncul ketika anak masih bayi. Gigi susu berjumlah 20 gigi, yakni 10 gigi pada rahang atas dan 10 gigi pada rahang bawah, yang terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham. Semua gigi ini akan muncul ketika buah hati Anda berusia 6 bulan sampai ia berusia sekitar 2 tahun.


Seiring bertambah usia anak dan tumbuh kembangnya semakin optimal, gigi susu akan tanggal dan digantikan dengan gigi permanen yang berjumlah 32 gigi. Umumnya, hal ini terjadi ketika anak sudah memasuki usia sekolah dasar. 


Baca juga: Karies Gigi pada Anak, Pahami Gejala hingga Pengobatannya



Kapan Gigi Susu Anak Tanggal?

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, gigi susu terdiri dari beberapa jenis gigi, yakni gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham. Beda jenis gigi maka beda pula waktu copotnya. Berikut ini adalah jadwal gigi susu anak copot pada umumnya:


  • Gigi seri bawah copot saat anak berusia 6-7 tahun
  • Gigi seri atas copot saat anak berusia 7-8 tahun
  • Gigi taring copot saat anak berusia 9-11 tahun
  • Gigi geraham belakang copot saat anak berusia 10-12 tahun


Penyebab Gigi Susu Tidak Tanggal

Secara umum, gigi susu akan tanggal sesuai waktunya. Namun, tidak sedikit anak yang justru tidak mengalami hal tersebut. Contohnya, gigi susu jenis gigi taring tidak copot meski anak sudah berusia 12 tahun.

Gigi susu yang tidak kunjung tanggal dianggap bisa mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan gigi permanen nantinya. Sebab bila gigi permanen mulai tumbuh dan gigi susunya belum tanggal, maka struktur gigi anak bisa saja jadi berantakan.


Ada banyak penyebab gigi susu tidak tanggal, yaitu:


  • Gigi permanen tidak ada (congenitally missing teeth), ini merupakan kondisi di mana gigi permanen tidak terbentuk sama sekali
  • Gigi permanen mengalami impaksi atau terjebak di dalam gusi, tidak bisa mendorong gigi susu sehingga gigi permanen tidak bisa tumbuh dengan sempurna
  • Posisi gigi permanen tidak sempurna atau tidak normal sehingga tidak bisa mendorong gigi susu untuk segera copot
  • Anak mengalami gangguan endokrin, seperti hipotiroidisme, sehingga erupsi gigi permanen jadi terlambat
  • Gangguan pertumbuhan tulang rahang yang menyebabkan gigi permanen sulit untuk segera tumbuh


Baca juga: Maloklusi pada Anak


Apakah Gigi Susu Harus Dicabut Ketika Belum Juga Copot?

Pada dasarnya, gigi permanen muncul untuk segera menggantikan fungsi gigi susu. Sayangnya, ada beberapa hal yang menyebabkan gigi susu belum tanggal dan melewatkan jadwal copotnya.

Gigi susu yang tidak segera copot ini bisa menyebabkan gigi permanen tumbuh tidak sempurna karena tidak memiliki tempat, gigi jadi tumbuh miring, dan merusak struktur gigi lainnya yang akan tumbuh berikutnya. 


Selain itu, gigi susu yang tidak tanggal juga bisa menyebabkan gigi permanen yang sudah tersedia di bawah gusi justru akan menabrak gigi susu sehingga anak akan mengalami sakit gigi, bahkan infeksi gigi. Jika sudah begini, gigi susu tidak tanggal perlu segera dicabut oleh dokter spesialis gigi anak.


Baca juga: Gigi Rapi dan Sehat, Kunci Anak Percaya Diri



Indikasi Pencabutan Gigi Susu

Berikut ini terdapat indikasi pencabutan gigi susu anak yang penting diketahui, yaitu:


  • Gigi susu menghalangi munculnya gigi permanen sehingga menyebabkan gigi permanen tidak tumbuh di posisinya (malposisi)
  • Gigi susu mengalami karies atau kerusakan yang parah dan tidak bisa ditambal
  • Gigi susu terinfeksi dan muncul abses
  • Gigi susu sudah goyang tetapi tidak segera copot
  • Jumlah gigi susu berlebihan
  • Gigi susu tidak segera copot sesuai jadwalnya
  • Gigi susu patah dan menyebabkan gigi kehilangan fungsinya


Bila salah satu dari kondisi di atas terjadi, dokter gigi anak mungkin menyarankan pencabutan gigi susu yang belum tanggal.


Baca juga: Waspada! Gigi Berlubang Dapat Sebabkan Penyakit Lainnya, Lho!


Kontraindikasi Pencabutan Gigi Susu

Meski begitu, dokter spesialis gigi anak tidak selalu menyarankan gigi susu anak segera dicabut untuk semua kasus. Ada beberapa kontraindikasi pencabutan gigi susu anak, yaitu:


  • Gigi susu masih sehat, kokoh, dan tidak mengalami kerusakan
  • Anak sangat rewel ketika akan dilakukan pencabutan gigi
  • Anak mengalami gangguan pembekuan darah (hemofilia)
  • Gigi susu mengalami infeksi parah dan menimbulkan rasa sakit sehingga tidak bisa langsung dicabut, karena membutuhkan pengobatan dan perawatan terlebih dahulu


Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa gigi susu yang tidak kunjung tanggal perlu diperiksa dan ditangani dokter spesialis gigi anak. Anda perlu segera membawa anak ke dokter spesialis gigi anak di RS Pondok Indah cabang terdekat jika gigi susu sudah goyang, tetapi belum copot juga atau gigi susu sudah sangat rusak dan anak mengeluhkan sakit gigi yang bahkan sampai mengganggu aktivitasnya.


Apa pun alasannya, gigi susu anak perlu segera diganti dengan gigi permanen atau gigi dewasa sesuai dengan waktunya. Sebab gigi susu memiliki email dan dentin yang lebih tipis dibandingkan dengan gigi dewasa, sehingga gigi susu lebih rentan mengalami kerusakan, apalagi jika tidak dijaga kesehatan dan kebersihannya dengan baik.


Jadi, jangan menunda untuk membawa anak periksa ke dokter gigi spesialis anak di RS Pondok Indah cabang terdekat untuk memastikan kesehatan gigi susunya tetap terjaga. Terlebih jika ia mengalami keluhan, termasuk mengalami gigi susu yang tidak kunjung tanggal.


Baca juga: Ketahui Penyebab Perubahan Warna Gigi dan Cara Mengatasinya



FAQ


Apakah Boleh Mencabut Gigi Susu yang Belum Goyang?

Sebaiknya jangan mencabut gigi susu yang belum goyang tanpa arahan dokter gigi anak. Sebab jika Anda memaksakan mencabut gigi susu anak yang belum goyang, kondisi ini berpotensi menyebabkan infeksi bahkan gangguan perkembangan gigi permanen.


Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran mengenai perkembangan gigi anak, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter spesialis gigi anak untuk pemeriksaan dan penanganan yang tepat.


Bagaimana Saya Tahu Kapan Gigi Anak Saya Siap Tanggal?

Tanda gigi susu anak akan tanggal adalah gigi mulai goyang dan longgar. Meskipun seringkali tidak terasa sakit, beberapa anak juga mungkin merasakan nyeri gigi ringan dan mengalami pembengkakan pada gusi.


Biasanya, gigi susu anak akan tanggal secara alami saat gigi permanen siap muncul, biasanya sekitar usia 6-12 tahun. Jangan mencabut gigi susu secara paksa, biarkan gigi tanggal secara alami atau konsultasikan ke dokter spesialis gigi anak jika gigi anak tidak kunjung tanggal.


Apakah Gigi Susu Akan Copot dengan Sendirinya?

Umumnya gigi susu anak akan copot dengan sendirinya pada usia 6-12 tahun. Pada saat yang tepat, gigi susu akan goyang dan akhirnya terlepas tanpa perlu dipaksakan. Namun, kondisi tertentu seperti gigi susu yang tidak kunjung lepas atau gigi susu yang terasa sakit mungkin memerlukan penanganan langsung dari dokter gigi.


Faktor Apa Gigi Susu Belum Copot Tapi Gigi Permanen Sudah Tumbuh di Dalam?

Gigi susu yang belum tanggal meskipun gigi permanen sudah tumbuh di dalam (persistensi) dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kelainan pada benih gigi permanen, penempelan akar gigi dengan tulang, atau gigi permanen yang tidak berada pada posisi yang benar.


Apakah Sisa Akar Gigi Susu Harus Dicabut?

Gigi susu yang tinggal akarnya (sisa akar gigi) sebaiknya dicabut oleh dokter spesialis gigi anak. Sebab sisa akar gigi susu berpotensi menyebabkan infeksi dan nyeri. Selain itu, sisa akar gigi yang tertinggal juga dapat mengganggu pertumbuhan gigi permanen dan membuat susunan gigi anak tidak rapi atau renggang.




Referensi:

  1. Alizar RS, Pankey N, et al,. Retained Primary Teeth and Their Complication and Treatment: A Case Report. Cureus. 2024. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC11409905/). Diakses pada 19 Mei 2025.
  2. Papadopoulou CI, Sifakakis I, et al,. Metabolic Bone Diseases Affecting Tooth Eruption: A Narrative Review. Children. 2024. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC11202066/#sec5-children-11-00748). Diakses pada 19 Mei 2025.
  3. Cleveland Clinic. Pediatric Dentist. (https://my.clevelandclinic.org/health/articles/pediatric-dentist). Direvisi terakhir 17 Januari 2025. Diakses pada 19 Mei 2025.
  4. Cleveland Clinic. Cavities. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10946-cavities). Direvisi terakhir. Diakses pada 19 Mei 2025.
  5. Cleveland Clinic. Is Anesthesia Safe for Kids? (https://health.clevelandclinic.org/is-anesthesia-safe-for-kids). Direvisi terakhir 8 Juli 2024. Diakses pada 19 Mei 2025.
  6. Cleveland Clinic. Hyperdontia. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/hyperdontia). Direvisi terakhir 3 Oktober 2023. Diakses pada 19 Mei 2025.
  7. Cleveland Clinic. Hypodontia (Missing Teeth). (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24192-hypodontia-missing-teeth). Direvisi terakhir 16 September 2022. Diakses pada 19 Mei 2025. 
  8. Mayo Clinic. At what age do children start losing their baby teeth? (https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/expert-answers/baby-teeth/faq-20058532). Direvisi terakhir 2 Agustus 2024. Diakses pada 19 Mei 2025.