Anita seorang sekretaris muda. Dirinya bagai disambar petir saat membaca pesan singkat yang isinya mengabarkan teman SMA-nya baru saja meninggal karena kanker payudara. Kanker payudara memang merupakan momok mengerikan bagi wanita. Setiap wanita tentunya ingin memiliki payudara yang indah dan sehat. Namun, apa saja fakta gaya hidup yang dapat merusak semua keindahan tersebut?
Ada beberapa faktor yang dihubungkan dengan risiko terjadinya kanker payudara, antara lain faktor nutrisi dan non-nutrisi. Faktor nutrisi, terutama diet dengan gizi lengkap dan seimbang, akan membantu menurunkan risiko kanker payudara.
Faktor nutrisi
Faktor non-nutrisi
Faktor ini lebih berkaitan pada gaya hidup, seperti aktivitas fisik, berat badan, kondisi menyusui, terapi hormon, polusi, dan merokok. Aktivitas fisik memiliki efek proteksi terhadap kejadian kanker payudara karena membantu mempertahankan berat badan selalu berada dalam keadaan normal. Dianjurkan melakukan aktivitas fisik minimal 150 menit dalam seminggu (5 kali seminggu selama 30 menit) dengan jenis aerobik intensitas sedang seperti berjalan atau berenang. Aktivitas fisik juga memperlambat usia menarche pada anak perempuan sehingga menurunkan risiko kanker payudara di kemudian hari. Demikian juga pada wanita dewasa, aktivitas fisik yang teratur akan menurunkan kadar hormon estrogen sehingga menurunkan risiko kanker payudara. Fase menyusui juga mampu memberikan perlindungan. Makin lama seorang ibu menyusui bayinya, makin besar efek perlindungan yang diperoleh terhadap kanker payudara. Selain itu, hentikan terapi hormon. Penggunaan jangka panjang terapi hormon kombinasi untuk menghilangkan gejala yang tidak nyaman pada wanita menopause akan meningkatkan risiko kanker payudara. Oleh karena itu, diskusikan penggunaan terapi hormon ini dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan Anda.
Polusi sangat berisiko terhadap pembentukan kanker. Hindari polusi atau pencemaran lingkungan, terutama dari unsur hidrokarbon aromatik polisiklik yang banyak dijumpai pada asap kendaraan bermotor maupun pada polusi udara.Selanjutnya, merokok. Aktivitas ini akan meningkatkan risiko hampir semua jenis kanker, termasuk kanker payudara, baik sebagai perokok aktif maupun pasif. Oleh karena itu, hentikan kebiasaan merokok sedini mungkin. Jika sulit untuk dilakukan sendiri, maka Anda dapat berdiskusi dengan dokter mengenai cara berhenti merokok yang terbaik.
Pemeriksaan payudara secara berkala
Pemeriksaan mandiri untuk mengetahui secara dini apakah ada perubahan, baik pada kulit maupun adanya benjolan pada payudara, Jangan lupa juga untuk lakukan skrining dan pemeriksaan klinis payudara secara berkala dengan mammografi, USG payudara, dan lainnya, serta berkonsultasilah secara teratur dengan dokter Anda, agar kesehatan Anda tetap terpantau.
Spesialis Gizi Klinik Konsultan Nutrisi pada Kelainan Metabolisme Gizi
RS Pondok Indah - Puri Indah