Cegah Komplikasi Kaki Diabetes

Selasa, 05 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Apakah Anda memiliki teman atau kerabat yang sakit diabetes, lalu kondisinya memburuk karena komplikasi seperti sakit ginjal, jantung atau bahkan kakinya harus diamputasi? Diabetes memang menjadi penyakit yang patut Anda waspadai

Cegah Komplikasi Kaki Diabetes

Diabetes disebut juga dengan penyakit kencing manis disebabkan peningkatan kadar gula darah dalam tubuh. Peningkatan kadar gula ini mengakibatkan produksi insulin dalam pankreas terganggu, sehingga gula akan menumpuk di dalam tubuh.


Kadar gula darah yang sangat tinggi ini kemudian membuat kerusakan pada pembuluh darah, saraf, dan organ tubuh.


Jenis Komplikasi Diabetes

Kerusakan pembuluh darah, saraf, dan organ tubuh akibat diabetes dapat terjadi di seluruh tubuh. Beberapa jenis komplikasi yang umum dialami penderita diabetes seperti:


  • Penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung, stroke, aterosklerosis, dan tekanan darah tinggi.
  • Kerusakan saraf atau neuropati. Kondisi ini bisa menyebabkan munculnya sensasi kesemutan yang menyebar ke bagian tubuh lain.
  • Kerusakan mata, khususnya retina. Glaukoma dan katarak juga termasuk komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita diabetes.
  • Kerusakan ginjal. Kerusakan parah pada ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal yang membutuhkan dialisis (proses cuci darah) atau bahkan transplantasi ginjal.
  • Disfungsi seksual. Kerusakan pembuluh darah halus serta saraf pada para penderita diabetes pria (terutama perokok) dapat mengakibatkan disfungsi ereksi. Pada penderita diabetes wanita, komplikasi ini mungkin berupa kepuasan seksual yang menurun, kurangnya gairah seks, vagina yang kering, atau gagal mencapai orgasme.
  • Gangguan kulit. Diabetes akan membuat penderitanya rentan terkena penyakit kulit seperti infeksi jamur maupun bakteri.
  • Kadar gula darah yang tinggi dapat membahayakan sang ibu dan janin. Risiko keguguran dan bayi meninggal saat lahir akan meningkat jika diabetes gestasional tidak segera ditangani. Kadar gula darah yang tidak terjaga pada awal kehamilan juga bisa mempertinggi risiko cacat lahir. Ibu hamil yang menderita diabetes dianjurkan untuk memantau kadar gula darahnya secara teratur.
  • Kerusakan pada organ kaki. Terhambatnya aliran darah pada kaki penderita diabetes dapat meningkatkan risiko komplikasi kesehatan kaki yang biasanya terlambat disadari.


Komplikasi Kaki Diabetes

Kerusakan saraf di kaki atau aliran darah yang buruk ke kaki, dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai komplikasi. Sekitar sepertiga dari total angka penderita diabetes memiliki faktor risiko maupun keluhan di area kaki dan pergelangan kaki.


Masih kurangnya kesadaran masyarakat awam untuk mengetahui mengenai komplikasi diabetes pada kaki menyebabkan banyak yang datang ke dokter, ketika sudah dalam kondisi lanjut atau kompleks dan menimbulkan infeksi yang serius. Infeksi tersebut tidak jarang menyebabkan kaki harus diamputasi.


Gejala komplikasi kaki yang harus diwaspadai antara lain:


  • Rasa nyeri ataupun baal kesemutan
  • Kelainan bentuk kulit dan kuku
  • Luka tukak (ulkus) kaki diabetes
  • Infeksi
  • Gangren
  • Charcot neuropathy
  • Gangguan alirah darah tepi (PAD/peripheral arterial disease)  


Pencegahan Komplikasi Kaki Diabetes

  • Hindari terjadinya gangguan pembuluh darah dan saraf dengan mengendalikan gula darah
  • Hindari terjadinya luka di kaki dengan rutin memeriksa kondisi kaki setiap kali mandi
  • Gunakan alas kaki yang nyaman dan tidak mudah lepas atau pakai alas kaki khusus untuk Anda yang sudah memiliki luka di kaki
  • Obati dan tangani segera luka di kaki
  • Bila luka Anda ringan, jaga kebersihan luka dengan mengoleskan produk antiseptik
  • Bila luka tidak sembuh dalam 3 hari, segera berkonsultasi ke dokter
  • Awasi tanda-tanda adanya demam sampai menggigil atau keluar nanah dari luka


Untuk mencegah terjadinya komplikasi serius diperlukan tindakan screening terhadap penyandang diabetes secara menyeluruh.


Penanganan luka pada kaki diabetes selain dengan terapi pengobatan juga bisa dirujuk ke dokter bedah ortopedi untuk merekonstruksi jaringan tulang atau sendi yang rusak. Hasil yang optimal dapat dicapai dengan dilakukan pada tahap awal.