Testimoni pasien meningitis RS Pondok Indah - Apriyola. Simak pengalaman berobat, testimoni pasien serta layanan dari RS Pondok Indah di sini.
“Saya pertama kali menemui dr. Firman dengan keluhan sakit kepala berulang. Saat itu saya diduga defisiensi vitamin D.
“Tiga hari berlalu, dan sakit kepala saya bertambah hebat, diiringi mual dan muntah, sampai saya tak bisa makan. Saya dibawa ke UGD dan akhirnya dirawat inap. Esoknya saya sudah kehilangan kesadaran. Berat badan saya pun sempat turun drastis hingga tinggal 34 kilogram. Padahal waktu itu saya masih menyusui anak saya yang berusia 7 bulan.
“Serangkaian pemeriksaan dilakukan. Dari pemeriksaan MRI dan pengambilan sampel sumsum tulang belakang, diketahui ternyata saya mengidap meningitis tuberculosis. Suami yang menemani saya waktu itu bilang saya terus-terusan melantur, sampai ia minta saya diikat di tempat tidur karena terus berusaha mencabut infus. Sampai sekarang saya tidak ingat kejadian itu. Mungkin hampir seminggu saya kehilangan kesadaran.
“Selepas rawat inap, saya menjalani pengobatan tuberculosis (TB) selama 12 bulan. Syukurlah, kini saya sudah terbebas dari obat-obatan dan keluhan-keluhan tersebut," kisah Apriyola, ibu seorang anak, dan pasien dr. Firman Hendrik, Sp.S, dokter spesialis saraf di RS Pondok Indah - Puri Indah.
“Meningitis merupakan penyakit yang cukup sulit terdiagnosa. Terkadang, meningitis bahkan tidak terdeteksi dengan CT Scan, sehingga pada beberapa kasus dibutuhkan MRI. Gejala khas seperti kaku kuduk, bisa saja tidak muncul saat pemeriksaan. Jika terlambat ditangani, meningitis juga bisa menyebabkan hydrocephalus,” ujar dr. Firman.
“Pada meningitis TB, virus TB atau kadang disebut juga dengan TBC, biasanya sudah bersarang dalam tubuh sejak lama, namun masih terlingkupi oleh kapsul daya tahan tubuh. Apabila terjadi trauma, misalnya saat kepala terbentur sesuatu, atau saat daya tahan tubuh turun, kapsul itu bisa pecah, sehingga kumannya jadi aktif.
“Solusinya adalah dengan menjaga daya tahan tubuh sebaik mungkin, dan waspada jika mengalami keluhan sakit kepala berulang. Upayakan juga untuk mendapatkan vaksinasi meningitis, baik di usia anak-anak ataupun dewasa," tutup dr. Firman.