Apakah Aneurisma Otak Bisa Sembuh? Temukan Jawabannya di Sini 

Oleh Tim RS Pondok Indah

Kamis, 17 Juli 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Aneurisma otak bisa disembuhkan dengan perawatan yang tepat, terutama sebelum pembuluh darah belum pecah. Simak informasi selengkapnya dalam artikel berikut ini!  

Apakah Aneurisma Otak Bisa Sembuh? Temukan Jawabannya di Sini 

Aneurisma otak adalah penggelembungan pembuluh darah di otak. Kondisi ini membuat dinding pembuluh darah jadi lebih tipis pada salah satu titik. Akibatnya, pembuluh darah jadi lebih mudah pecah dan menimbulkan perdarahan (stroke perdarahan), yang dapat berakhir sebagai kerusakan otak permanen, bahkan kematian. 


Kondisi ini sering kali tidak bergejala sehingga banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami aneurisma. Namun, aneurisma otak yang parah dapat menimbulkan gejala berupa kepala hebat yang muncul secara tiba-tiba, penglihatan ganda atau kabur, leher kaku, sensitif terhadap cahaya, nyeri di atas atau di belakang mata, linglung maupun kehilangan kesadaran. 


Apakah Aneurisma Otak Bisa Sembuh?

Aneurisma otak bisa saja disembuhkan. Namun, kondisi ini harus ditangani sesegera mungkin sebelum pecah. Sebab, jika aneurisma sudah pecah, pasien lebih berisiko mengalami kerusakan otak permanen, walau sudah ditangani oleh dokter. Pecahnya aneurisma juga dapat meningkatkan risiko kematian.


Apabila aneurisma otak ditangani sebelum pecah, peluang untuk sembuhnya pun cukup tinggi dan banyak pasien yang bisa kembali beraktivitas normal tanpa hambatan. Tujuan penanganan aneurisma otak yang belum pecah adalah untuk mencegah penggelembungan jadi makin besar (mencegah keparagan kondisi), sehingga risiko pecahnya aneurisma bisa dikurangi. 


Baca juga: Apa itu Aneurisma, Gejala, Penyebab, hingga Penanganannya



Penanganan Aneurisma Otak 

Aneurisma tidak selalu memerlukan operasi, tergantung pada kondisi masing-masing pasien. Dalam menentukan pengobatan, dokter akan mempertimbangkan beberapa hal, termasuk ukuran, lokasi, dan pecah atau tidaknya aneurisma, usia pasien, riwayat keluarga dengan aneurisma pecah, serta kondisi yang meningkatkan risiko aneurisma pecah, dengan mempertimbangan kondisi medis pasien. 


Berikut ini adalah beberapa metode penanganan aneurisma otak:


1. Clipping 

Tindakan medis ini merupakan operasi bedah terbuka yang dilakukan dengan menjepit pangkal aneurisma dengan klip logam berukuran kecil. Tujuannya adalah untuk menghentikan aliran darah ke aneurisma.

Dengan demikian, diharapkan aneurisma tidak pecah dan menyebabkan perdarahan atau perdarahan bisa dihentikan pada aneurisma yang pecah. Clipping merupakan tindakan medis yang memiliki efektivitas tinggi dalam mencegah pecahnya aneurisma. 


2. Coiling 

Coiling adalah penanganan aneurisma otak dengan memasukkan kawat kecil ke dalam aneurisma melalui kateter. Tujuan prosedur ini adalah untuk mencegah masuknya darah ke dalam aneurisma, agar ukurannya tidak makin besar, bahkan pecah atau perdarahan. 


Baca juga: Mengenal Aneurisma Aorta sebelum Terjadi Komplikasi


3. Stent

Dalam penanganan aneurisma otak, stent biasanya digunakan bersamaan dengan coiling untuk menjaganya agar tetap berada dalam pembuluh darah. Selain itu, tabung kecil ini juga membantu agar aliran darah masuk ke pembuluh darah normal, bukan masuk ke pembuluh darah yang melebar. 


4. WEB Device 

WEB device adalah kubus atau bola logam berbentuk jaring yang dipasang untuk menutup aneurisma dari dalam. Cara kerjanya mirip dengan coiling, yaitu mencegah darah masuk ke aneurisma dan menjaga agar dinding pembuluh darah tidak makin melemah atau pecah.


5. Obat-obatan 

Obat-obatan biasanya diberikan pada pasien dengan aneurisma yang pecah untuk mengatasi komplikasi yang muncul. Obat-obatan ini bisa berupa:


  • Obat pereda nyeri, diberikan untuk mengatasi sakit kepala parah.
  • Obat antikejang, diberikan jika pecahnya aneurisma menyebabkan kejang. 
  • Antagonis kalsium, diberikan untuk mengurangi risiko munculnya gejala vasospasme (penyempitan pembuluh darah). 
  • Shunt, diberikan untuk mengalirkan cairan serebrospinal dari otak ke bagian tubuh lain untuk mengatasi hidrosefalus. 
  • Obat untuk melebarkan pembuluh darah otak, diberikan untuk mencegah stroke.


Selain penanganan medis oleh dokter, penderita aneurisma otak juga harus menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah aneurisma pecah atau perdarahan berulang. Berikut ini adalah beberapa tips menjaga kesehatan, terutama mencegah aneurisma yang bisa Anda terapkan: 


  • Berhenti merokok
  • Mengontrol tekanan darah 
  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang 
  • Rutin berolahraga 
  • Membatasi konsumsi alkohol 


Baca juga: Mengenal Aneurisma, Benjolan Pembuluh Darah yang Harus Diwaspadai



Penanganan Aneurisma Otak RS Pondok Indah - Pondok Indah

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, peluang sembuh untuk aneurisma otak yang belum pecah tergolong tinggi. Oleh karena itu, segera jadwalkan konsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf apabila Anda atau anggota keluarga tersayang merasakan keluhan yang mengarah pada aneurisma otak, seperti sakit kepala parah atau penglihatan ganda maupun penglihatan buram secara mendadak. 


Jika Anda atau orang terkasih mengalami gejala yang mengarah ke aneurisma otak, dan memiliki faktor risiko penyebab aneurisma otak, jangan menunda untuk segera jadwalkan janji temu dengan Dr. dr. Mardjono Tjahjadi, Sp. B.S, Subsp. N-Vas., Ph.D, FICS di RS Pondok Indah - Pondok Indah. Dengan keahlian dan pengalamannya, dokter kami akan memberikan pemeriksaan untuk mengegakkan diagnosis aneurisma, sekaligus penanganan yang tepat untuk kondisi Anda.


Dengan bantuan fasilitas medis terkini, dokter spesialis di RS Pondok Indah akan memastikan kondisi Anda secara akurat dan menentukan jenis pengobatan terbaik untuk memaksimalkan kesembuhan.  


Baca juga: Cegah Stroke Sekarang!



FAQ


Apakah Stroke dan Aneurisma Otak Itu Sama?

Stroke dan aneurisma otak tidaklah sama. Stroke adalah kondisi ketika aliran darah ke otak terganggu, bisa karena penyumbatan (iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (hemoragik). Sedangkan aneurisma otak adalah salah satu kondisi yang bisa menjadi penyebab terjadinya stroke, ketika pembuluh darah otak yang menggelembung pecah.


Apakah Aneurisma Otak Sama dengan Pendarahan Otak?

Aneurisma otak tidaklah sama dengan pendarahan otak. Aneurisma otak memang bisa menjadi penyebab pendarahan otak jika pecah, tetapi tidak semua aneurisma menyebabkan pendarahan. Pendarahan otak atau perdarahan di dalam otak bisa disebabkan berbagai faktor, termasuk aneurisma pecah, hipertensi, cedera kepala, atau pembuluh darah lain yang melemah.


Bisakah Seseorang Pulih dari Aneurisma Otak?

Penderita aneurisma otak bisa saja pulih, tergantung dari lokasi, ukuran aneurisma, dan penanganan yang ia terima. Pengobatan bisa berupa operasi pemasangan coil atau tindakan endovascular coiling embolisasi untuk mencegah pecahnya aneurisma. Namun, untuk kasus aneurisma otak yang sudah pecah, kemungkinan pulih sepenuhnya pun berkurang.


Oleh sebab itu, jika Anda atau orang terkasih mengalami gejala yang mengarah ke aneurisma otak, segera periksakan ke dokter spesialis bedah saraf!


Seperti Apa Gejala Aneurisma Otak Pecah?

Gejala pecahnya aneurisma otak mencakup:


  • Sakit kepala hebat
  • Leher kaku
  • Mual dan muntah
  • Penglihatan jadi buram secara mendadak
  • Penurunan, bahkan kehilangan, kesadaran


Beberapa orang juga mungkin mengalami kejang, kelemahan, atau kesulitan berbicara, karena kerusakan jaringan otak akibat pecahnya aneurisma otak.



Referensi:

  1. Deshmukh AS, Priola SM, et al,. The Management of Intracranial Aneurysms: Current Trends and Future Directions. Neurology International. 2024. (https://www.mdpi.com/2035-8377/16/1/5). Diakses pada 13 Juli 2025. 
  2. National Health Service UK. Brain aneurysm. (https://www.nhs.uk/conditions/brain-aneurysm/). Direvisi terakhir 11 April 2022. Diakses pada 13 Juli 2025. 
  3. National Library of Medicine MedlinePlus. Brain Aneurysm. (https://medlineplus.gov/brainaneurysm.html). Direvisi terakhir 30 September 2024. Diakses pada 13 Juli 2025. 
  4. Cleveland Clinic. Brain Aneurysm. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16800-brain-aneurysm#management-and-treatment). Direvisi terakhir 10 Februari 2023. Diakses pada 13 Juli 2025. 
  5. Mayo Clinic. Brain aneurysm. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/brain-aneurysm/diagnosis-treatment/drc-20361595). Direvisi terakhir 26 April 2025. Diakses pada 13 Juli 2025.