Sariawan atau Kanker Mulut? Bagaimana Membedakannya?

Selasa, 12 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Banyak orang yang menganggap enteng penyakit sariawan. Padahal, penyakit mulut yang satu ini bisa jadi salah satu gejala awal adanya keganasan dalam mulut

Sariawan atau Kanker Mulut? Bagaimana Membedakannya?

Bagaimana ciri sariawan yang perlu diwaspadai?


Sariawan

Jaringan lunak rongga mulut (mukosa mulut) terdiri dari gusi, langit-langit, lidah, dasar mulut, bibir bagian dalam (mukosa labial), bagian dalam pipi (mukosa bukal). Penyakit mulut yang umum diderita atau dikeluhkan banyak orang adalah sariawan.


Sariawan terjadi di mukosa mulut. Sariawan atau stomatitis aftosa rekuren (SAR)/aftae perlu dibedakan dengan kelainan mukosa mulut lain, yang dapat terjadi karena infeksi virus, bakteri, jamur, penggunaan obat-obatan, berhubungan dengan penyakit sistemik, atau kelainan autoimun. 


Sariawan ditandai dengan adanya luka (ulser) pada mukosa mulut, yang umumnya terjadi di mukosa labial, mukosa bukal, dasar mulut, atau dapat pula di lidah. Ulser biasanya berbentuk bulat atau oval, dikelilingi daerah kemerahan, soliter, terjadi kambuhan (rekuren), dapat sembuh dalam 7 – 14 hari, umumnya tanpa disertai atau didahului demam.


Baca juga: Mulut Terasa Kering dan Panas, Mungkinkah Burning Mouth Syndrome?


Kanker Mulut

Waspada, apabila sariawan tidak sembuh setelah lebih dari tiga atau empat minggu. Apalagi jika Anda punya kebiasaan merokok, minum minuman keras atau tidak menjaga kebersihan mulut dengan baik. Sariawan bisa jadi awal gejala dari kanker mulut. Meski tidak terlalu terdengar, kanker mulut sudah menduduki peringkat ke-6 di dunia untuk jenis kanker yang tersering diderita. 


Ada beberapa gejala kanker mulut yang perlu diwaspadai selain sariawan yang tak kunjung sembuh, seperti adanya perubahan warna berupa bercak putih atau merah pada mukosa mulut, munculnya benjolan yang tidak lazim, pembengkakan kelenjar getah bening, adanya kegoyangan gigi tanpa sebab, pendarahan tidak normal, sulit mengunyah, sulit menelan, hingga kekakuan lidah.


Kanker mulut termasuk kanker dengan prognosis buruk, kelangsungan hidup 50 – 63 persen dalam lima tahun setelah terdiagnosis. Maka itu, pencegahan dan deteksi dini sangat penting untuk dilakukan secara rutin.


Apabila kanker payudara punya slogan SADARI yakni perikSA payuDAra sendiRI, kanker mulut punya gerakan deteksi dini SAMURI, yakni perikSA MUlut sendiRI.


Deteksi dini ini dilakukan dengan rutin memeriksa kondisi mulut sendiri dengan alat bantu cermin. Cucilah tangan Anda, kemudian, periksalah bibir, bagian dalam bibir bagian atas dan bawah, gusi atas dan bawah, pipi bagian dalam kanan dan kiri, bagian atas dan bawah lidah, lidah sisi kanan dan kiri, langit-langit mulut.


Cek juga kelincahan lidah, kekakuan lidah serta pergerakan lidah Anda. SAMURI dapat dilakukan minimal sebulan sekali.


Selain SAMURI, hindari kebiasaan yang berisiko menyebabkan kanker mulut, seperti merokok, minum alkohol, pola makan yang buruk, dan tidak menjaga kebersihan mulut.


Beberapa tips agar sariawan cepat membaik:


  • Jaga kebersihan mulut dengan rajin menyikat gigi, dan gunakan dental floss
  • Sikat gigi perlahan menggunakan bulu sikat gigi yang lembut, dan pasta gigi bebas detergen
  • Hindari konsumsi makanan pedas atau asam yang dapat menyebabkan iritasi dan nyeri.
  • Konsumsi makanan bergizi, yang lunak sehingga mudah ditelan.
  • Konsumsi air mineral, hindari minuman bersoda, dan beralkohol.
  • Hindari menyentuh luka sariawan dengan tangan yang tidak bersih.
  • Gunakan obat sariawan sesuai anjuran dokter