Senin, 18 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Berbagai mitos berkembang pada masyarakat Indonesia berkaitan dengan penyakit amandel (tonsil) dan penanggulangannya, mulai dari penyakit amandel dapat mengurangi kecerdasan anak sampai dengan operasi amandel untuk tidak dilakukan kepada anak usia terlalu muda karena akan berakibat pada penurunan ketahanan tubuh anak

Berbagai upaya penanggulangan dilakukan untuk mengatasi masalah seputar tonsil yang memberikan berbagai dampak bagi pasien mulai dari mendengkur sampai dengan terhentinya pernafasan. Cara penanganan modern untuk mengatasi masalah tonsil adalah melalui teknik radiofrekuensi yang lebih memberikan manfaat bagi pasien sekaligus mematahkan mitos yang berkembang di masyarakat.


Oleh karena itu, RS Puri Indah, rumah sakit di bawah naungan RS Pondok Indah Group, pernah menyelenggarakan acara dalam upaya untuk mengedukasi masyarakat dengan mengusung tema Radiofrekuensi untuk Tonsilektomi, Penanganan Modern Penyakit Amandel.


Pada kesempatan ini hadir dr. Agus Subagio, Sp.THT selaku dokter spesialis THT RS Puri Indah yang secara bersama mengupas tentang tonsil dengan berbagai permasalahan dan pemecahannya, berikut pelurusan terhadap berbagai kesalahan persepsi tentang penyakit amandel yang berkembang di masyarakat.


Baca juga: Radang Amandel yang Bandel


"Para penderita amandel kategori kronis dapat menjalani prosedur tonsilektomi yaitu pengangkatan amandel menggunakan radiofrekuensi yang memberikan tingkat kenyamanan yang jauh di atas prosedur bedah konvensional, bahkan dengan proses pemulihan yang lebih cepat," urai dr. Agus.


Berdasarkan penelitian yang dilakukan di beberapa negara, disimpulkan bahwa penggunaan radiofrekuensi dalam tonsilektomi (pengangkatan tonsil) memiliki beberapa keuntungan, di antaranya: durasi operasi lebih singkat, pendarahan lebih sedikit, dan nyeri pasca operasi yang lebih ringan karena tidak terdapat luka operasi yang terbuka.


Baca juga: Radang Amandel, Kapan Harus Dibuang?


Alat radiofrekuensi ini telah menjadi salah satu perangkat yang digunakan oleh dokter spesialis THT di Klinik THT RS Puri Indah, yang didukung oleh dokter subspesialis THT dan spesialis dari berbagai disiplin ilmu untuk penanganan beragam kasus THT.


“RS Puri Indah kembali membawa pelayanan kesehatan bagi masyarakat pada tingkatan lebih maju, terutama dalam pemecahan masalah seputar THT dengan selalu berupaya mengadopsi teknologi baru bidang kesehatan yang tidak semata memberikan alternatif solusi kesehatan bagi masyarakat namun juga senantiasa mengedepankan keselamatan dan kenyamanan bagi pasien dan keluarga,” ungkap dr. Yanwar Hadiyanto, CEO RS Pondok Indah Group.