Radang Amandel yang Bandel

Minggu, 03 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Radang tonsil atau radang amandel adalah penyakit yang ditemukan, terutama anak-anak

Radang Amandel yang Bandel

Tonsil atau amandel adalah benda bulat mirip bakso yang berada di belakang kiri dan kanan tenggorokan. Benda satu ini turut berperan dalam sistem pertahanan tubuh karena mengandung sel khusus yang mampu menangkap dan membunuh bakteri atau virus yang masuk ke dalam mulut atau tenggorokan. Pada anak usia 4—10 tahun, tonsil demikian aktifnya sehingga masalah kesehatan yang berkaitan dengan organ ini banyak dijumpai.


Tonsil mempunyai sahabat dekat bernama adenoid. Letaknya di belakang rongga hidung sehingga sulit dilihat. Diperlukan alat khusus untuk melihatnya. Bila tonsil meradang, adenoid pun ikut meradang.


Radang tonsil adalah infeksi pada tenggorokan yang menyebabkan pembengkakan (inflamasi) tonsil. Penyebab radang tonsil adalah virus dan bakteri. Seringkali merupakan kelanjutan dari pilek. Pilek dapat menyebar dari pasien ke orang lain pada saat ia batuk dan bersin. Cairan infeksi dari hidung dan tenggorokan akan menyebar ke orang lain.


Selain itu, faktor daya tahan tubuh pasien, lingkungan, dan makanan turut berperan dalam munculnya radang tonsil.


Bila si "tamu usil" ini hanya datang 1 - 2 kali dalam setahun, pada anak berusia 4 - 9 tahun adalah normal. Setelah terjadi radang tonsil, tonsil bisa benar-benar sembuh atau bisa juga tidak dapat kembali sehat seperti semula.


Penyembuhan yang tidak sempurna akan menyebabkan peradangan ringan pada tonsil. Apabila keadaan ini terjadi berulang kali, kuman yang jahat akan bersarang di dalam tonsil dan terjadi peradangan menahun.


Fungsi pertahanan tonsil yang tadinya bagus, akan berkurang bahkan hilang. Inilah salah satu alasan kenapa tonsil dengan kondisi tersebut sebaiknya dioperasi atau dibuang.


Alasan lain, bila ukuran tonsil sudah terlalu besar dan menutup jalan napas, akan menyebabkan gangguan jalan napas terutama saat tidur yang ditandai dengan mendengkur. Pada kondisi yang parah, napas bisa berhenti saat tidur. Bila kualitas tidur buruk, pasokan oksigen ke otak pun menjadi buruk sehingga anak sering mengantuk.


Bila radang tonsil tidak ditangani dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi, seperti berikut.


  • Infeksi sekunder pada telinga tengah dan sinus
  • Abses tenggorokan, biasanya hanya terjadi di satu sisi. Bila ini terjadi, perlu dilakukan tindakan pembedahan untuk mengeluarkan nanah
  • Pada kasus yang sangat jarang dapat menyebabkan demam reumatik atau radang ginjal (glomerulonephritis)
  • Tonsil yang terlampau besar (tonsil kiri menempel dengan tonsil kanan) akan menyebabkan kesulitan bernapas dan menelan
  • Anak yang mengalami serangan radang tonsil berulang kali akan mengalami gangguan pertumbuhan dan sering tidak masuk sekolah


Pengobatan radang tonsil tergantung penyebab dan tingkat keparahannya. Bila ada keterlibatan bakteri, maka dokter akan memberikan antibiotik yang harus diminum teratur. Sebaiknya, anak juga banyak minum air yang sejuk dan makan makanan yang lembut.


Hindari makanan yang merangsang tenggorokan, seperti makanan yang terlampau panas, pedas, dan asam.


Dokter spesialis THT akan menyarankan tonsilektomi (tindakan pengangkatan/operasi tonsil) jika anak mempunyai satu atau lebih alasan utama berikut:


  • Radang tonsil berulang (4 kali serangan dalam setahun selama 2 tahun berturut-turut atau 7 kali dalam setahun)
  • Tonsil sangat besar sehingga menyebabkan kesulitan bernapas dan terjadi gejala henti napas sejenak saat tidur (obstructive sleep apnea/OSA)
  • Terjadi gangguan menelan dan penurunan berat badan
  • Radang tonsil menetap dan tidak ada respons terhadap pengobatan
  • Jenis kuman penyebab radang tonsil adalah streptococcus beta hemolyticus grup A


Anggapan yang keliru bila setelah tonsil diangkat, anak tidak lagi mempunyai sistem pertahanan tubuh. Peranan tonsil yang telah diangkat akan diambil alih oleh organ pertahanan lainnya di sekitar tenggorokan dan tidak ada perbedaan untuk tingkat pertahanan sebelum dan sesudah operasi.


Sampai saat ini, tidak ada batasan umur kapan sebaiknya dilakukan operasi tonsil. Namun, operasi jarang dilakukan pada anak di bawah tiga tahun. Proses operasi tonsil dilakukan dengan pembiusan umum.


Saat operasi tonsil pada anak, bila bermasalah, umumnya adenoid juga akan ikut diangkat (adenoidektomi). Dalam proses operasi ini sama sekali tidak dilakukan sayatan pada kulit luar. Nah, dengan sedikit mengenal ‘si tamu’ yang bandel ini, diharapkan dapat mengurangi kecemasan Anda dan meluruskan pemahaman yang keliru tentang radang tonsil.