Radang Amandel, Kapan Harus Dibuang?

Rabu, 13 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Radang amandel atau disebut juga dengan tonsillitis merupakan infeksi pada amandel atau tonsil yang umumnya menyebabkan demam dan sakit tenggorokan

Radang Amandel, Kapan Harus Dibuang?

Amandel adalah organ limfoid yang terdapat di sebelah kiri dan kanan pada orofaring. Dalam kondisi sehat, amandel berfungsi sebagai salah satu pertahanan tubuh untuk menangkap kuman untuk dikenali, terutama pada anak-anak.


Seiring dengan bertambahnya usia, peran amandel sebagai sistem kekebalan tubuh secara berangsur mulai tergantikan, dan biasanya organ ini pun akan menyusut.


Gejala Radang Amandel

Dalam kondisi terinfeksi virus atau bakteri, amandel akan membengkak. Inilah yang menyebabkan rasa nyeri saat menelan (odinofagi), dan pada kondisi yang berat bisa sampai menyumbat jalan nafas atau kesulitan menelan (disfagia) yang dinamakan radang amandel.


Kondisi nyeri menelan dan demam biasanya terjadi pada peradangan akut, sedangkan kesulitan menelan atau mendengkur biasanya terjadi pada peradangan amandel yang sudah menahun dan biasanya tidak disertai dengan rasa nyeri.


Gejala lain yang biasanya ditemui pada tonsillitis akut antara lain:


  • Sakit telinga saat menelan
  • Sakit tenggorokan
  • Sulit menelan makanan
  • Bau mulut
  • Demam, panas dingin, badan terasa sakit
  • Amandel tampak merah dan/atau bengkak
  • Pada amandel dapat terlihat ada bercak putih atau kuning


Tonsillitis yang disebabkan oleh virus biasanya memiliki gejala yang lebih ringan daripada tonsillitis yang disebabkan oleh bakteri. Pada sebagian besar kasus, gejala-gejala ini akan pulih dalam tiga atau empat hari.


Apabila setelah lebih dari empat hari belum ada tanda-tanda pemulihan, saat itulah penanganan lebih lanjut dari dokter spesialis bedah Telinga, Hidung, Tenggorokan, bedah Kepala, dan Leher diperlukan.


Baca juga: Sendawa Berlebihan Buat Anda Tak Nyaman? Tangani Yuk!


Pengobatan Radang Amandel

Untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat tonsillitis, dokter biasanya akan memberikan pengurang rasa sakit, anti-inflamasi, dan obat penurun demam seperti acetaminophen, parasetamol, dan ibuprofen.


Pengurang sakit tenggorokan seperti obat kumur serta antibiotik juga bisa diberikan pada tonsililltis yang disebabkan oleh bakteri. Selain obat-obatan, pemulihan tonsillitis juga sangat ditunjang oleh istirahat yang cukup dan asupan cairan yang memadai.


Kapan Harus Dibuang?

Ada beberapa kondisi di mana tonsilektomi atau pembuangan amandel bisa dilakukan, di antaranya:


1. Absolut (harus dibuang)

  • Adanya abses atau nanah pada amandel
  • Menyebabkan sleep apnea, yaitu kondisi mendengkur saat tidur yang bisa mengakibatkan napas terhenti
  • Obstruksi jalan napas
  • Curiga keganasan dari hasil biopsi


2. Relatif (sebaiknya dibuang, tapi tidak harus segera)

  • Peradangan akut yang terjadi lebih dari 3 kali dalam jangka waktu 6 bulan atau 7 kali dalam setahun
  • Menyebabkan snoring atau mendengkur saat tidur, namun tidak sampai mengakibatkan napas terhenti
  • Menyebabkan penderita sulit menelan (disfagia)


Baca juga: Mendengkur Bukan Berarti Tidur Pulas Melainkan Sumbatan Jalan Napas


Perbedaan Radang Amandel dengan Kanker Tonsil

Radang amandel disebabkan oleh virus dan bakteri, serta sebagian besar terjadi pada anak-anak. Sedangkan, kanker tonsil berhubungan erat dengan merokok dan konsumsi alkohol, serta umumnya menyerang orang dewasa, terutama pada usia 50-70 tahun.


Penemuan terbaru membuktikan bahwa kanker tonsil juga dapat disebabkan oleh infeksi virus HPV (Human Papiloma Virus), virus yang sama yang menyebabkan kanker leher rahim (serviks) pada wanita namun berbeda strain-nya.


Penderita kanker tonsil yang disebabkan oleh virus dan bukan oleh kebiasaan merokok serta konsumsi alkohol memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih baik.


Pada radang amandel, biasanya terjadi pembengkakan pada kedua amandel di sebelah kiri dan kanan di sisi tenggorokan. Sedangkan pada kanker tonsil, pembengkakan dapat terjadi di salah satu sisi saja.


Pembesaran unilateral ini dapat disertai adanya tukak (ulcer) dan titik-titik perdarahan. Rasa nyeri biasanya merambat pada leher, namun ada juga kasus yang penderitanya tidak merasa nyeri sama sekali. Kanker tonsil juga dapat menyebar ke kelenjar getah bening di area leher.


Penanganan kanker tonsil dapat dilakukan dengan pembedahan seperti tonsilektomi untuk kepentingan biopsi. Setelah itu, penanganan dilanjutkan dengan radiasi (penyinaran) untuk mematikan sel-sel kanker yang terdapat pada tonsil dan leher. Pada stadium dan jenis kanker tertentu, terkadang juga diperlukan kemoterapi.