Perlukah Anak-anak Menggunakan Kawat Gigi?

Selasa, 05 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Banyak pertanyaan yang sering menghinggapi pikiran para orangtua yang memiliki anak-anak dengan gigi-geligi yang cenderung tidak beraturan

Perlukah Anak-anak Menggunakan Kawat Gigi?

Perawatan ortodonti atau dalam Bahasa Inggris disebut braces, atau beuhel (behel) dalam Bahasa Belanda adalah suatu perawatan yang ditujukan untuk mengawasi dan mengoreksi pertumbuhan dan perkembangan tulang-tulang rahang dan kepala, mengawasi dan mengoreksi pertumbuhan dan perkembangan serta susunan gigi-geligi sejak usia anak-anak hingga dewasa.


Secara umum, The British Orthodontics Society (BOS) dan American Association of Orthodontists (AAO) menganjurkan agar anak-anak berusia 7-8 tahun mulai diajak berkonsultasi ke dokter gigi spesialis ortodonti (Sp.Ort) untuk dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh mengenai pertumbuhan dan perkembangan tulang dan gigi-geliginya.


Namun, bukan berarti bahwa pada usia tersebut dengan serta merta langsung dilakukan perawatan ortodonti. Usia tersebut hanya untuk dijadikan panduan untuk dimulainya pemeriksaan secara menyeluruh.


Alat-alat Perawatan Ortodonti

Dalam perkembangannya, perawatan ortodonti berkembang dengan menggunakan tiga alat utama, yaitu:


1. Alat Lepasan (Removable Appliances)

Alat lepasan terbuat dari bahan akrilik disertai dengan kawat-kawat yang digunakan untuk menggerakkan gigi-geligi secara terbatas dan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.


Saat ini, perkembangan teknologi menemukan penggunaan teknologi CAD/CAM dalam bidang ortodonti dan menghasilkan alat lepasan transparan (clear aligners). Alat ini termasuk dalam kategori alat lepasan yang dapat digunakan dengan indikasi terbatas.


2. Alat Cekat (Fixed Appliances)

Alat ini menggunakan semacam biji-biji besi ataupun keramik yang ditempelkan pada permukaan gigi. Ada yang dipasang di depan gigi (labial braces), ataupun ada yang dipasang di bagian belakang gigi (lingual braces).


Alat ini digunakan dengan mengombinasikan penggunaan kawat-kawat berteknologi canggih yang dapat menggerakkan gigi secara akurat. Dalam perkembangannya, adanya penemuan Damon Passive Self-Ligating System juga masuk dalam kategori ini. Demikian pula dengan adanya Incognito Lingual Braces System.


3. Alat Fungsional (Functional Appliances/Growth Modification Appliances)

Alat fungsional merupakan alat-alat yang digunakan untuk memengaruhi dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan tulang-tulang rahang, seperti misalnya headgear untuk mengendalikan pertumbuhan rahang atas yang berlebihan, facemask (protraction headgear) untuk merangsang perkembangan rahang atas yang dianggap kurang, ataupun alat myofungsional untuk merangsang pertumbuhan rahang bawah yang dirasa kurang.


Tata Laksana Pemeriksaan Gigi Anak

Pada kunjungan pertama, seorang dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan klinis untuk mengetahui permasalahan yang ada.


Biasanya hal ini akan dilanjutkan dengan pengambilan data penunjang berupa foto rontgen/X-ray (sefalometri dan panoramic merupakan rontgen standar yang perlu dilakukan), dan model studi.


Kemudian akan dilakukan tahapan pengukuran-pengukuran atas data penunjang dan hasilnya akan dicocokkan dengan temuan-temuan klinis.


Setelah itu, maka dapat ditentukan permasalahan yang ada, dan bagaimana strategi yang terbaik dalam menangani kondisi gigi-geligi yang tidak beraturan pada anak tersebut (maloklusi).


Namun pada umumnya, penggunaan alat cekat pada anak-anak yang terlalu dini dan dengan kondisi yang masih memiliki banyak gigi susu sangat tidak dianjurkan.


Salah satu faktor risiko yang dihadapi adalah timbulnya masalah lubang gigi (karies) bilamana sang anak belum mampu menjaga kebersihan gigi-geligi secara mandiri, serta timbulnya penyakit-penyakit infeksi gusi.


Tanyakan secara detail strategi perawatan ortodonti anak Anda pada dokter yang merawat.


Strategi perawatan ortodonti akan dijelaskan kepada anak dan orangtua, walaupun bukan berarti bahwa perawatan pasti akan dilakukan pada rentang usia tersebut (7-8 tahun).


Pastikan orang tua memahami secara detail dan jelas mengenai strategi perawatan yang akan dilakukan, komitmen yang akan dijalani (jarak, jumlah kunjungan, finansial, dan lainnya) dan prognosis dari kasus tersebut sebelum perawatan dimulai.


Tidak perlu memulai perawatan ortodonti secara tergesa-gesa, terutama bila sang anak belum dapat diajak bekerja sama.